Halimatussa'diah Lubis, - (2023) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP BERDASARKAN RESILIENSI MATEMATIS. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_MTK_2002030_Title.pdf Download (720kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Chapter1.pdf Download (374kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (635kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Chapter3.pdf Download (890kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (952kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Chapter5.pdf Download (520kB) |
|
Text
T_MTK_2002030_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kemampuan siswa yang membutuhkan penyelesaian atau solusi dari soal matematika yang diberikan tetapi tidak langsung melihat cara penyelesaian soal tersebut, melainkan melalui proses penalaran. Oleh sebab itu, kemampuan pemecahan masalah matematis sangat penting dimiliki oleh siswa. Namun, hasil survei PISA tahun 2018 yang mencakup soal kemampuan pemecahan masalah matematis menunjukkan bahwa Indonesia masih rendah dalam kemampuan pemecahan masalah matematis, sehingga siswa membutuhkan sikap positif untuk menghadapi kesulitan dalam proses pembelajaran matematika dengan berusaha, tekun, dan gigih untuk menyelesaikan masalah yang dinamakan dengan resiliensi matematis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah berdasarkan pengelompokan resiliensi matematis siswa SMP dan menganalisis perbedaan serta hubungan antara kemampuan pemecahan masalah dan resiliensi matematis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif-komparatif-korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII pada salah satu SMP di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, sedangkan sampel penelitiannya adalah siswa kelas VIII sebanyak 111 siswa pada sekolah tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah matematis dan angket resiliensi matematis. Teknik pengolahan data menggunakan teknik uji One-Way Anova dan uji korelasi kanonik. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berada pada kategori rendah dan resiliensi matematis siswa mayoritas berada pada kategori sedang; 2) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang signifikan ditinjau berdasarkan pengelompokan resiliensi matematis; 3) terdapat hubungan antara indikator kemampuan pemecahan masalah matematis dengan indikator resiliensi matematis, yaitu adanya dua indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang berhubungan erat dengan dua indikator resiliensi matematis. Mathematical problem solving ability is students’capacity to solve mathematical problem but do not immediately see how to solve the problem. Therefore, mathematical problem solving ability is very important for students to have. However, the results of the 2018 PISA survey which included questions of mathematical problem solving ability found that Indonesian students were still low in mathematical problem solving ability, so they need positive attitude to face difficulties in the process of learning mathematics by trying, diligently, and persistently to solve problems. This is called mathematical resilience. This study aims to describe students’ mathematical problem solving ability based on the grouping of mathematical resilience of junior high school students and to analyze differences and relationships between problem solving skills and mathematical resilience. This research used a descriptive-comparative-correlational method with a quantitative approach. The research population was all students of grade VIII at one of the junior high schools in Bandung city, West Java Province, while the research sample was 111 students of grade VIII at that school. The sampling technique was carried out using purposive sampling. The research instrument used was a test of mathematical problem solving abilities and a mathematical resilience questionnaire. The data processing technique used the One-Way Anova test technique and the canonical correlation test. The results show: 1) the students’ mathematical problem solving ability is in the low category and the majority of students' mathematical resilience is in the medium category; 2) there is a significant difference in the ability to solve mathematical problems based on the grouping of mathematical resilience; 3) There is a relationship between the indicators of mathematical problem solving ability with indicators of mathematical resilience, namely the existence of two indicators of mathematical problem solving ability that are closely related to the two indicators of mathematical resilience.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Link Google Scholar : https://scholar.google.com/citations?hl=id&authuser=1&user=pZpjTvUAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing : Yaya Sukjaya Kusumah : 6676817 Bambang Avip Priatna Martadiputra : 6124136 |
Uncontrolled Keywords: | Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Resiliensi Matematis, Deskriptif-Komparatif-Korelasional |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Pendidikan Matematika > Program Studi Pendidikan Matematika |
Depositing User: | Halimatussa'diah Lubis |
Date Deposited: | 15 May 2023 05:38 |
Last Modified: | 15 May 2023 05:38 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/90266 |
Actions (login required)
View Item |