Roni Patria Sahiundaleng, - (2022) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN DALAM MENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA CIMAHI YANG TERDAMPAK PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T-PTK_1906874_Title.pdf Download (1MB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Chapter1.pdf Download (388kB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (884kB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Chapter3.pdf Download (654kB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Chapter5.pdf Download (282kB) |
|
Text
T_PTK_1906874_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Dimasa sekarang ini membuat seluruh kegiatan di berbagai sektor lumpuh akibat wabah Covid-19 khususnya di bidang pendidikan yang terdampak wabah ini. Akibatnya kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah menengah kejuruan (SMK) tersendat dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan merebak maraknya kasus Covid-19 ini di Indonesia khususnya di wilayah Kota Cimahi. Dengan belum adanya kepastian untuk memulai KBM di lingkup SMK diperlukan suatu sistem untuk membuat keputusan memulai KBM di wilayah Kota Cimahi di tengah pandemi.Yaitu sistem informasi geographi berbasis peta dimana dalam proses pengambilan suatu keputusannya adalah mencari jumlah terbobot dari masing-masing kriteria pada semua atribut yang akan ditampilkan dengan tampilan WebGIS dengan menggunakan ArcGis Online. Sistem ini memberikan informasi kasus titik lokasi perkelurahan/desa yang berada di Kota Cimahi. Setiap Kelurahan/Desa memberikan informasi kasus Covid-19 dengan kriterianya yaitu kontak erat, kasus positif, kasus meninggal, kasus sembuh dan jumlah warga yang sudah divaksin. Di mana setiap titik lokasi perkelurahan/desa di Kota Cimahi dalam aplikasi ini akan muncul menu pop-up sebanyak 15 kelurahan/desa dengan hasil sebagai berikut dalam sistem yang sudah dibangun ini. Kelurahan Karang Mekar dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak PTM 100% terdapat 1 SMK, Kelurahan Baros dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak PTM 100% terdapat 1 SMK, Kelurahan Leuwigajah dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak PTM 100% terdapat 1 SMK, Kelurahan Padasuka dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 100% tidak terdapat SMK, Kelurahan Cimahi dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 50% terdapat 2 SMK, Kelurahan Cigugur Tengah dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 50% tidak terdapat SMK, Kelurahan Cibeber dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 50% terdapat 1 SMK, Kelurahan Citereup dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 25% terdapat 8 SMK, Kelurahan Cibabat dalam keputusan untuk memulai KBM dengan prefrensi layak 25% tidak terdapat SMK, Kelurahan Pasirkaliki dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 25% tidak terdapat SMK, Kelurahan Cibereum dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 25% tidak terdapat SMK, Kelurahan Utama dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi layak 25% terdapat 4 SMK, dan Kelurahan Cipageran dalam keputusan untuk memulai KBM dengan preferensi belum layak PTM terdapat 4 SMK. Kesimpulan pengembangan GIS dengan metode SAW berhasil menjadi alat bantu pengambilan keputusan pembukaan sekolah pasca pandemi dengan mempertimbangkan multikriteria. Hasilnya telah berhasil divisualisasikan dengan WebGis yang bisa diakses oleh para pengambil keputusan. At this time, all activities in various sectors have been paralyzed due to the Covid-19 outbreak, especially in the field of education which has been affected by this outbreak. As a result, teaching and learning activities (KBM) at vocational high schools (SMK) have stalled with an undetermined time limit, and there are widespread cases of Covid-19 in Indonesia, especially in the Cimahi City area. In the absence of certainty to start KBM in the scope of SMK, a system is needed to make a decision to start KBM in the Cimahi City area in the midst of this pandemic. That is a map-based geographic information system in the process of making a decision the decision is to find the weighted number of each criterion on all attributes that will be displayed in a WebGIS display using ArcGis Online. This system provides information on case locations per sub-district/village in Cimahi City. Each sub-district/village provides information on Covid-19 cases with the criteria, namely close contacts, positive cases, dead cases, recovered cases and the number of residents who have been vaccinated. Where each point in the location of a sub-district/village in Cimahi City, in this application a pop-up menu will appear as many as 15 kelurahan/village with the following results in the system that has been built. Karang blooms Village in the decision to start KBM with a preference for 100% PTM, there is 1 SMK, Baros Village in the decision to start KBM with a preference for PTM with 100%, there is 1 SMK, Leuwigajah Village in the decision to start KBM with a preference for PTM 100% there is 1 SMK, Padasuka Village in the decision to start KBM with 100% proper preference there are no SMK, Cimahi Village in the decision to start KBM with 50% proper preference there are 2 SMK, Cigugur Village is in the decision to start KBM with 50% proper preference there is no SMK, Cibeber Village in the decision to start KBM with a decent preference of 50% there was 1 SMK, Citereup Village in the decision to start KBM with a decent preference of 25% there were 8 SMKs, Cibabat Village in the decision to start KBM with a decent preference of 25% there were no SMK, Pasirkaliki Village in the decision to start KBM with a 25% ineligible preference there are SMKs, Cibereum Village in the decision to start KBM with a 25% preference there is no SMK, Utama Village in the decision to start KBM with a decent preference of 25% there are 4 SMKs, and Cipageran Village in the decision to start KBM with a preference not yet eligible PTM there are 4 SMK The conclusion is that GIS development using the SAW method has succeeded in being a decision-making tool for post�pandemic school openings by considering multi-criteria. The results have been successfully visualized with WebGis which can be accessed by decision makers.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sistem Informasi Geografis, Sistem Pengambilan Keputusan, ArcGIS Online. Geographic Information System, Decision Making System, ArcGIS Online |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Teknologi dan Kejuruan S-2 |
Depositing User: | Roni Patria Sahiundaleng |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 03:35 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 03:35 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/89752 |
Actions (login required)
View Item |