Tadjri, Imam (2009) MODEL KONSELING KELOMPOK RASIONAL-EMOTIF UNTUK MODIFIKASI KECENDRUNGAN PERILAKU NAKAL SISWA SMA ETNIS JAWA DI KOTA SEMARANG. eprint_fieldopt_thesis_type_phd thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
d_bp_039702_table_of_content.pdf Download (243kB) | Preview |
|
|
Text
d_bp_039702_chapter1.pdf Download (454kB) | Preview |
|
Text
d_bp_039702_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (507kB) |
||
|
Text
d_bp_039702_chapter3.pdf Download (323kB) | Preview |
|
Text
d_bp_039702_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (558kB) |
||
|
Text
d_bp_039702_chapter5.pdf Download (116kB) | Preview |
|
|
Text
d_bp_039702_bibliobgraphy.pdf Download (223kB) | Preview |
Abstract
Kenakalan siswa di sekolah hari demi hari semakin meresahkan guru, orang tua murid dan masyarakat umumnya. Perilaku nakal adalah tindakan maladaptif yang menandung konsekuensi bersifat psikoindivdual dan psikososial. Banyak faktor yang menjadi sumber munculnya kenakalan siswa, salah satunya adalah adanya keyakinan irasional yang penanganannya akan efektif hasilnya apabila menggunakan teknik konseling berperspektif rasional emotif. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) memperoleh model konseling kelompok rasional emotif (KKRE); dan 2) menguji efektifitas KKRE untuk memodifikasi perilaku nakal. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini dilakukan dengan “mixed method” yaitu melakukan penelitian kualitatif untuk mencapai tujuan pertama, dan melakukan uji efektifitas melalui eksperimen kuasi dengan “Patched-Up” Design untuk mencapai tujuan kedua. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Model KKRE adalah aplikasi RET dalam setting kelompok yang komponennya meliputi : struktur, masukan, proses, keluaran, evaluasi dan tindak lanjut, dan 2. KKRE efektif untuk modifikasi perilaku nakal terbukti dengan menurunnya intensitas tindakan anarkis, depressif, dan agresif. Di luar tercapainya kedua tujuan tersebut, ada temuan lain yang penting diperhatikan yaitu adanya:1) peningkatan intensitas konsep diri pada siswa berperilaku nakal, dan 2) kesiapan konselor yang menjadi lebih baik (preferable) dari kesiapan sebelumnya untuk melaksanakan konseling kelompok dalam hal: a) pemahaman terhadap konseling kelompok rasional emotif, b) meningkatnya keterampilan dalam menggunakan teknik permainan, media pengajaran, dan pengembangan dinamika kelompok, dan c) pengorganisasian penyelenggaraan konseling kelompok. Atas dasar temuan panelitian direkomendasikan: 1) guru BK/Konselor dapat menggunakan KKRE dalam menanggulangi kenakalan siswa di sekolah dan kenakalan remaja pada umumnya, 2) Jurusan / Prodi Bimbingan Konseling perlu menelaah dan membandingkan teori dan praktik konseling RET dengan kerangka teori dan praktik KKRE yang secara empirik telah teruji keefektifannya di lapangan, 3) bagi organisasi profesi Musyawarah Guru Pembimbing (MGP) dan Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (ABKIN) dapat memanfaatkan KKRE untuk pencegahan kenakalan remaja, dan 4) untuk penelitian lanjut dapat melakukan penelitian dengan tema yang sama pada etnis, jenjang pendidikan dan jenis sekolah yang berbeda. Kata kunci: konseling kelompok rasional-emotif, perilaku nakal.
Item Type: | Thesis (eprint_fieldopt_thesis_type_phd) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil DBK TAD m-2012 |
Uncontrolled Keywords: | Model Konseling, Rasional-emotif, perilaku nakal |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-3 |
Depositing User: | Mr Tatang Saja |
Date Deposited: | 19 Jun 2014 08:07 |
Last Modified: | 19 Jun 2014 08:07 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/8322 |
Actions (login required)
View Item |