Setyawan, Andoko Ageng (2013) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING-ORGANIZING-REFLECTING-EXTENDING (CORE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa SMA di Duri. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
t_mtk_1009544_table_of_content.pdf Download (350kB) | Preview |
|
|
Text
t_mtk_1009544_chapter1.pdf Download (336kB) | Preview |
|
Text
t_mtk_1009544_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (341kB) | Request a copy |
||
|
Text
t_mtk_1009544_chapter3.pdf Download (703kB) | Preview |
|
Text
t_mtk_1009544_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) | Request a copy |
||
|
Text
t_mtk_1009544_chapter5.pdf Download (308kB) | Preview |
|
|
Text
t_mtk_1009544_bibliography.pdf Download (313kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman dan koneksi matematis serta keharusan mengembangkan aspek afektif dalam pembelajaran matematika, yang mempunyai hubungan dengan keberhasilan seseorang dalam mengerjakan tugas akademik. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Connecting-Organizing-Reflecting-Extending (CORE). Penelitian ini mengkaji masalah peningkatan kemampuan pemahaman dan koneksi matematis antara siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan model pembelajaran CORE dan pembelajaran konvensional ditinjau dari keseluruhan dan kategori kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, rendah). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Kecamatan Mandau Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel penelitiannya adalah Siswa SMA kelas XI. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes kemampuan awal matematis, tes kemampuan pemahaman dan koneksi matematis, skala sikap matematis dan lembar observasi. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji t, Anova dua jalur. Analisis kualitatif dilakukan untuk mendeskripsikan minat, kesulitan siswa setelah pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. (2) Peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran CORE lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. (3) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran CORE dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional ditinjau dari kategori kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, rendah). (4) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran CORE dan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional ditinjau dari kategori kemampuan awal matematis siswa (tinggi, sedang, rendah). Kata kunci: pembelajaran CORE, kemampuan pemahaman dan koneksi matematis, kemampuan awal matematis
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | Nomor Panggil TMTK SET p-2013 |
Uncontrolled Keywords: | kemampuan pemahaman dan koneksi matematis |
Subjects: | L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-2 |
Depositing User: | Staf Koordinator 3 |
Date Deposited: | 24 Jun 2014 07:22 |
Last Modified: | 24 Jun 2014 07:22 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/8125 |
Actions (login required)
View Item |