Bambang Pratjichno, - (1996) IMPROVISASI DAN EKSPLORASI GERAK TERBIMBING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TARI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR MENTENG II JAKARTA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PK_9332052_Title.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text
T_PK_9332052_Chapter1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
T_PK_9332052_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
||
|
Text
T_PK_9332052_Chapter3.pdf Download (614kB) | Preview |
|
Text
T_PK_9332052_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (964kB) |
||
|
Text
T_PK_9332052_Chapter5.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
T_PK_9332052_Chapter6.pdf Download (271kB) | Preview |
|
Text
T_PK_9332052_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (182kB) |
Abstract
Pembelajaran seni tari yang dilaksanakan di sekolah dasar pada saat ini menurut hemat peneliti kurang mengoptimalkan kepekaan reaksi, imajinasi, kreativitas dan perkembangan psikologis anak secara maksimal. Hal ini disebabkan adanya pembelajaran tarinya berorientasi kepada hafalan gerak saja dan pada kenyataannya peserta didik saat menari hanya memperagakan urutan motif gerakmotif gerak berdasar urutan gerak sada. Pada akibatnya performance mode1 pembelajaran ini kurang menyentuh kebermaknaan anak di dalam memperagakan tarian, pada khususnya kurang mengoptimalkan aspek-aspek yang terdapat dalam tujuan perkembangan psikologis di atas. Peneliti mengajukan konsep model pembelajaran yang berorientasi kepada cara merangsang peserta didik dengan berbagai visi, visi apresiasi yakni berupa rangsang dengan cara melihat gambar maket, mendengarkan irama musik untuk memancing gerak, serta melihat hasil rekaman video tari yang dilihat sebagai sarana mengobservasi kepekaan, imajinasi, dan kreativitas untuk direaksikan ke dalam gerakan. Dengan mempertimbangkan secara teoritis sumbangan pengembangan model program ini dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan sasaran baik terhadap dimensi kognitif maupun afektifnya, maka penelitian ini tiba pada pokok masalah penelitian adalah sebagai berikut: Sejauh mana model improvisasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing memberikan peningkatan hasil belajar gerak anak dan mampu mengobservasi kepekaan reaksi, kepekaan imajinasi, kreativitas peserta didik, serta perkembangan pslkologisnya. Penelitian ini dilaksanakan di bawah rancangan simultanceous- integreted actions reserch, khususnya dalam melakukan survey pendahuluan, penyusunan model program pembelajaran, dan menerapkannya ke dalam kegiatan pembelajaran, serta menganalisis berdasarkan saran-saran u j i coba. Setelah tahap pengembangan model improvisasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing kemudian dilanjutkan dengan prauji, maka diperoleh beberapa kesimpulan atas hasil pengujian model improvisasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing sebagai berikut: Pertama, model kegiatan ini mampu menumbuhkembangkan kemampuan gerak peserta didik agar lebih bermak na, efektif dan efesien diterapkan, mengingat kemampuan gerak anak dalam bereaksi terhadap rangsang yang kemud ian diekspresikan mampu mendorong peningkatan masingmasing unsur kepekaan, imaj inasi, kreativitas, dan perkembangan psikologisnya secara maksimal. Kedua, model kegiatan ini mampu mengungkap kemampuan kepekaan inderawi, imajinasi, kreativitas, dan in perkembangan psikologisnya ke arah kegiatan lain yang lebih proportif. Ketiga, keberhasilan model improvisasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing dalam meningkatkan kemampuan gerak, kepekaan reaksi, imajinasi, kreativitas dan perkembangan psikologisnya perlu diupayakan perlakuan strategis sebagai berikut: 1. Penanganan keseluruhan kegiatan pembelajaran impro visasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing menerap kan prinsip aspek rangsang apresiasi, estetika, gerak dan rasa tari bagi peserta didik untuk bergerak seca ra maksimal. 2. Pengendalian sifat-sifat pribadi yang menghambat cara aktualisasi kemampuan gerak, kepekaan, imajinasi, dan kreativitas peserta didik melalui kegiatan pemanasan, khususnya pada anak yang super aktif. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dikemukan beberapa rekomendasi sebagai berikut: Pertama, ada bukti kuat tentang keunggulan model tersebut menggali kemampuan gerak, kepekaan, imajinasi, kreativitas anak, di sini dapat dilibatkan serta pihak pengajar yang meminati dan pemerhati seni tari. Oleh karena itu dalam rangka memanfaatkan penggunaannya, pelatihan bagaimana menggunakan model serta unit-unit kegiatannya, penggelolaannya, umpan balik dan menerapkan prinsip-prinsip dari improvisasi gerak dan eksplorasi gerak terbimbing secara inklusif ke dalam aktivitas gerak. Kedua, para guru tari perlu memberanikan diri untuk ke luar konsep membelajarkan tari seperti selama ini dilakukan untuk menerapkan model yang diketengahkan di sini, sebab melalui kegiatan ini peserta didik memang tidak dituntut ke arah menghafal gerak dan menggerakkan tarIan model, melainkan lebih diharapkan bermakna kapada peserta didik dalam bergerak, mengelaborasi gerak, dan menentukan gerak sesuai kepekaan, imajinasi, kreativitas yang dimiliki selaras perkembangan psikologisnya. Ketiga, memperhatikan subyek sampel yang menjadi penelitian ini berasal dari latar belakang sosial ekonomi dan budaya yang beragam, maka apabila model ini digeneralisasikan penggunaannya ke dalam kondisi sampel yang harus disesuaikan dengan ciri-ciri latar belakang yang sama pula.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Belajar tari |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pengembangan Kurikulum S-2 |
Depositing User: | muhammad widhianto abdillah |
Date Deposited: | 06 Sep 2022 09:04 |
Last Modified: | 06 Sep 2022 09:04 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/76837 |
Actions (login required)
View Item |