Subekti Purwaningrum, - (2017) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS: Penelitian Kuasi Eksperimen pada siswa Kelas V di SDN 161 Sukapura dan SDN 162 Warungjambu Tahun Ajaran 2016/2017 di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PGSD_1303782_Title.pdf Download (343kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Chapter1.pdf Download (159kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (204kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Chapter3.pdf Download (376kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (540kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Chapter5.pdf Download (72kB) |
|
Text
S_PGSD_1303782_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan pembelajaran matematika yang kurang memperhatikan perbedaan intelegensi siswa SD. Model brain based learning merupakan model pembelajaran yang didesain sesuai kinerja otak dalam berpikir dan memecahkan masalah. Model ini cocok digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model brain based learning dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain non-equivalent control group desaign. Penelitian dilakukan sebanyak sembilan perlakuan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal pemecahan masalah dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan posttest yang kemudian dianalisis menggunakan uji statistika inferensial. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SD di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung dengan sampel kelas V SDN 161 Sukapura sebagai kelas eksperimen dan kelas V SDN 162 Warungjambu sebagai kelas kontrol. Nilai rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 23,83, sedangkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol adalah 22,28, terlihat bahwa kemampuan awal kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Nilai rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 78,72, sedangkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol adalah 65,28. Rata-rata gain ternormalisasi kelas eksperimen adalah 0,7 dengan kategori tinggi, sedangkan rata-rata gain ternormalisasi kelas kontrol adalah 0,5 dengan kategori sedang. Hasil uji one sample t-test menggunakan data gain ternormalisasi kelas eksperimen menunjukkan P-value 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas yang memperoleh pembelajaran brain based learning. Hasil uji Independent T-Test posttest menunjukan angka 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model brain based learning dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Peneliti menyarankan untuk mengimplikasikan model tersebut di SD agar kemampuan pemecahan masalah matematis siswa berkembang secara optimal. ----- This research is motivated by the low ability of mathematical problem solving of students and the lesson of mathematics less attention to the differences of intelligence of elementary school students. Brain-based learning model is a model of learning that is designed according to brain performance in thinking and solving problems. This model is suitable to solve the problem. The purpose of this research is to measure the difference of mathematical problem solving ability among students who gain learning using brain based learning model with students who get conventional learning. The method used is quasi experiment with design of non-equivalent control group desaign. The study was conducted as many as nine treatments. The research instrument used is problem solving and observation sheet. Data collection technique is done through pretest and posttest which then analyzed by using inferential statistic test. The population of this study were all elementary school students in Kiaracondong subdistrict of Bandung with class V sample SDN 161 Sukapura as experimental class and class V SDN 162 Warungjambu as control class. The average pretest grade of the experimental class is 23.83, while the pretest grade of the control grade is 22.28, it can be seen that the initial ability of the two classes does not differ significantly. The mean value of the experimental class posttest is 78.72, while the mean posttest of the control class is 65.28. The average gain of the normalized experimental class is 0.7 with the high category, while the normalized gain average of the control class is 0.5 in the moderate category. The result of one sample t-test using normalized gain data of the experimental class shows P-value 0,000. This suggests that there is an increased problem-solving ability in the classroom that acquires brain-based learning. The test result of the Independent T-Test posttest shows the number 0.000. It can be concluded that there is a significant difference to the ability of mathematical problem solving between students who obtained learning using brain based learning model with students who obtained conventional learning. The researcher suggests implicating the model in elementary school so that students' mathematical problem solving ability develop optimally.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Brain based learning, mathematical problem solving, pemecahan masalah matematis |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
Divisions: | UPI Kampus cibiru > PGSD UPI Kampus cibiru |
Depositing User: | Kamd UPI Cibiru |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 03:51 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 03:51 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/73537 |
Actions (login required)
View Item |