Anadya Syafitri Syahril, - (2021) BAHASA POLITIK DALAM PROSES DEMOKRATISASI DI INDONESIA: Analisis Eufemisme dalam Debat Perdana Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Pemilihan Presiden 2019. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_LING_1803126_Title.pdf Download (178kB) |
|
Text
T_LING_1803126_Chapter1.pdf Download (3MB) |
|
Text
T_LING_1803126_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (319kB) |
|
Text
T_LING_1803126_Chapter3.pdf Download (167kB) |
|
Text
T_LING_1803126_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (274kB) |
|
Text
T_LING_1803126_Chapter5.pdf Download (117kB) |
|
Text (Magister Thesis)
TESIS LENGKAP ANADYA 2021 - SIDANG TESIS-converted.pdf - Submitted Version Restricted to Staf Perpustakaan Download (555kB) |
Abstract
Penggunaan ungkapan eufemisme dalam kegiatan debat politik menjadi pilihan menarik bagi peserta debat yakni para Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada Pemilihan Presiden 2019. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan ungkapan eufemisme yang dikhawatirkan akan menimbulkan sebuah polemik di masyarakat. Untuk mengurangi terjadinya hal tersebut, para elit mengemas informasi dan pesan yang disampaikannya dengan bentuk ujaran yang telah dipertimbangkan guna menarik simpati masyarakat menjelang pilpres. Tujuan penelitian ini adalah menemukan bentuk serta fungsi eufemisme dalam penyampaian argumen serta mengkaji makna kontekstual atas penggunaan ungkapan eufemisme yang diujarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif-interpretatif dimana dalam prosesnya peneliti mendeskripsikan fenomena-fenomena bahasa politik dalam demokratisasi di Indonesia. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bentuk eufemisme yang terdapat pada beberapa segmen debat meliputi implikasi (implication), metafora (metaphor), metonimia (metonymy), irony (reversal), litotes (understatement), dan hiperbola (overstatement). Sedangkan fungsi eufemisme yang ada pada debat meliputi eufemisme perlindungan (the protective eufemisme), eufemisme penyemangat (the uplifting euphemism), eufemisme kecurangan (the underhand euphemism), eufemisme provokasi (the provocative euphemism), kepaduan eufemisme (the cohesive euphemism), dan eufemisme menggelikan (the ludic euphemism). Kemudian, makna kontekstual yang mereduksi pada kalimat-kalimat debat meliputi konteks emotif, konteks situasi, konteks bahasa, dan konteks budaya. Implikasi hasil penelitian adalah meberikan perkembangan studi linguistik interdisipliner terutama pada sosiolinguistik, pragmatik, analisis wacana, dan semantik. Perkembangan berlanjut pada pokok-pokok tema bahasan yang sesuai terutama pada sub tema bahasa politik Kata Kunci: eufemisme, semantik, sosiolinguistik, politik, media online, makna kontekstual, pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Aceng Ruhendi Syaifullah: 6005752 |
Uncontrolled Keywords: | eufemisme, semantik, sosiolinguistik, politik, media online, makna kontekstual, pemilihan presiden dan wakil presiden 2019. |
Subjects: | P Language and Literature > PJ Semitic P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Linguistik S-2 |
Depositing User: | Anadya Syafitri Syahril |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 02:42 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 02:42 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/70557 |
Actions (login required)
View Item |