Baderut Tamam, - (2021) Profil Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Adversity Quotient dan Gender. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_MTK_1907125_Title.pdf Download (794kB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Chapter 1.pdf Download (523kB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Chapter 3.pdf Download (130kB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Chapter 5.pdf Download (116kB) |
|
Text
T_MTK_1907125_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Abstract
Kemampuan penalaran merupakan salah satu aspek penting bagi siswa dalam mempelajari matematika. Karena matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui bernalar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan penalaran matematis siswa ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) dan gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi kasus yang subjek penelitian adalah siswa kelas VII di salah satu MTs di Aceh Besar yang melibatkan 55 siswa. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling). Kriteria pemilihan subjek didasarkan pada tingkat AQ siswa (climber, camper, dan quitter) dan kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan). Teknik pengumpulan data melalui pemberian tes kemampuan penalaran matematis dan wawancara yang kemudian dilakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Subjek quitter (AQ rendah) hanya mampu mencapai 1 indikator penalaran matematis dari 5 indikator yang diuji, yaitu indikator melakukan dugaan dengan kategori baik sekali. (2) Subjek camper laki-laki (S2) mampu mencapai 4 indikator penalaran matematis dengan kategori baik sekali. Sementara subjek camper Perempuan (S5) mampu mencapai keseluruhan indikator penalaran matematis yang diuji dengan kategori baik sekali. (3) Subjek climber laki-laki (S1) mampu mencapai 3 indikator penalaran matematis dengan kategori baik sekali. Sementara subjek climber perempuan (S4) mampu mencapai 4 indikator penalaran matematis yang diuji dengan kategori baik sekali. (4) Kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika lebih banyak dialami oleh subjek quitter dibandingkan dengan subjek climber dan subjek camper. Namun bila ditinjau dari sisi gender, terlihat bahwa subjek laki-laki (S1, S2, dan S3) belum ada yang berhasil menuntaskan indikator memeriksa kesahihan suatu argumen. Kesulitan subjek laki-laki dalam menyelesaikan indikator tersebut dikarenakan siswa kurang memahami isi cerita sehingga siswa sulit menentukan langkah-langkah penyelesaian soal tersebut. Berdasarkan tingkat kemampuan penalaran matematis siswa, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara subjek laki-laki dan subjek perempuan pada kemampuan penalaran matematis. Subjek perempuan memenuhi aspek kemampuan penalaran matematis lebih banyak dari pada subjek laki-laki.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kemampuan Penalaran Matematis, Adversity Quotient (AQ), Gender. |
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-2 |
Depositing User: | Baderut Tamam |
Date Deposited: | 06 Sep 2021 13:31 |
Last Modified: | 06 Sep 2021 13:31 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/65645 |
Actions (login required)
View Item |