KAJIAN BUNYI DAN ATAVISME PANTUN-SYAIR DALAM PUISI INDONESIA MODERN SERTA PEMANFAATANNYA UNTUK MENYUSUN BUKU PENGAYAAN BERAKSES MEDIA DIGITAL DI SMA

Toyidin, - (2021) KAJIAN BUNYI DAN ATAVISME PANTUN-SYAIR DALAM PUISI INDONESIA MODERN SERTA PEMANFAATANNYA UNTUK MENYUSUN BUKU PENGAYAAN BERAKSES MEDIA DIGITAL DI SMA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BIND_1906516_Title.pdf

Download (633kB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Chapter1.pdf

Download (479kB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (892kB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Chapter3.pdf

Download (633kB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Chapter5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
T_BIND_1906516_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Puisi itu adalah permainan bunyi. Tanpa memahami aspek bunyi dengan baik maka sulit seorang penyair dapat mencipta puisi dengan bunyi indah dan berkualitas. Hal ini yang menjadi dasar alasan untuk melakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini, yaitu 1) mendeskripsikan stilistika bunyi pada puisi Indonesia modern, 2) mendeskripsikan wujud atavisme yang memanfaatkan pola pantun dan syair, 3) mendeskripsikan pemanfaatan hasil penelitian stilistika bunyi dan atavisme pantun-syair dalam bentuk buku pengayaan materi puisi berakses media digital di SMA. Pemilihan sumber data didasarkan pada pemuatan aspek yang dikaji, yaitu berdasarkan pencarian penyair Indonesia modern dipilih sembilan buku puisi dari sembilan penyair yang kuat dalam aspek bunyi dan atavisme pantun-syair. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan melalui teknik pencatatan, pembacaan, penyeleksian, pengkajian, studi pustaka, penafsiran, dan penyusunan laporan. Hasil analisis data ditemukan: 1) pola persajakan (rima) berupa asonansi, aliterasi, anafora, epifora, sajak awal, sajak dalam, sajak tengah, dan sajak akhir, 2) bunyi onomatope, eufoni, kakofoni, dan irama, 3) terdapat sebagian aspek ciri bunyi lain berupa daya evokasi dan periodus, 4) temuan istilah dan pemahaman baru: a) sajak awal adalah juga bersifat anafora, b) epizeuksis janggal, yaitu kata biasa yang diulang beberapa kali. c) anafora silang seberang adalah anafora bergaya pantun atau pengulangan bunyi, kata, atau struktur sintaksis pada larik-larik awal yang sama dengan bentuknya yang menyeberang pada bait tertentu, 5) ditemukan pola atavisme persajakan pantun dan syair berwujud pada akhir dan awal larik sehingga bunyi yang dihasilkan bervariasi dan unik khas puisi Indonesia. Hasil analisis ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk buku pengayaan digital dan layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Poetry is a creativity of sound. Without understanding the sound aspect well, it is difficult for a poet to create poetry with beautiful and quality sounds. This is the basic reason for conducting this research. The aims of this research are 1) to describe the sound stylistics of modern Indonesian poetry, 2) to describe the form of atavism that utilizes pantun and syair patterns, 3) to describe the use of the results of research on sound stylistics and atavism of pantun-syair in the form of poetry material enrichment books with access to digital media in Indonesia. The selection of data sources was based on the loading of the aspects studied, namely based on the search for modern Indonesian poets, nine poetry books were selected from nine poets who were strong in the aspect of sound and atavism of pantun-syair. The research was conducted by using qualitative descriptive analysis method. Data were collected through the techniques of recording, reading, selecting, reviewing, studying literature, interpreting, and compiling reports. The results of data analysis found: 1) rhyme patterns in the form of assonance, alliteration, anaphora, epiphora, early rhyme, middle rhyme, inner rhyme, and final rhyme, 2) onomatopoeic sounds, euphony, kakophony, and rhythm, 3) there are some other aspects of sound characteristics in the form of evocative power and period, 4) discovery of new terms and understanding: a) early rhymes are also anaphoric, b) epizeuksis janggal, namely ordinary words that are repeated several times. c) anaphora silang seberang is anaphora-style pantun or repetition of sounds, words, or syntactic structures in the same initial lines as their crossed forms in certain stanzas, 5) found atavism patterns of pantun and tangible syair at the end and the beginning of the line so that the sound produced is varied and unique, typical of Indonesian poetry. The results of this analysis can be used in the form of a digital enrichment book and are suitable to be used as a support for Indonesian language learning in high school.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: atavisme pantun dan syair, buku pengayaan digital, bunyi, puisi.
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Toyidin
Date Deposited: 27 Aug 2021 03:10
Last Modified: 27 Aug 2021 03:10
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/64254

Actions (login required)

View Item View Item