PENGARUH LATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Studi Single Subject Research Terhadap Siswa Kelas II di SDN Tunas Harapan Cijerah Bandung

Puji Hartati, - (2010) PENGARUH LATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Studi Single Subject Research Terhadap Siswa Kelas II di SDN Tunas Harapan Cijerah Bandung. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PLB_054783_Table_of_content.pdf

Download (261kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Chapter1.pdf

Download (283kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (904kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Chapter3.pdf

Download (731kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_PLB_054783_Chapter5.pdf

Download (250kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Bibliography.pdf

Download (255kB)
[img] Text
S_PLB_054783_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (803kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Judul studi eksperimen pada siswa kelas II di SDN Tunas Harapan Cijerah Bandung ini adalah “Pengaruh Latihan Senam Otak (Brain Gym) terhadap Kemampuan Menulis Pada Anak Tunagrahita Ringan”. Menulis merupakan kemampuan dasar yang telah diajarkan sejak masa pra sekolah (motorik halus). Menulis adalah kegiatan yang kompleks karena melibatkan kerja dari beberapa alat indera, seperti tangan (gerak motorik halus), penglihatan, pendengaran (untuk dikte), dan memori serta persepsi yang baik untuk merecall apa yang akan ditulis. Senam otak (brain gym) dari Paul E. Dennison ini adalah latihan sentuh dan gerak tubuh yang sederhana dan menyenangkan. Tujuan dari aktivitas yang dilakukan adalah untuk mensinergiskan belahan otak kanan dan belahan otak kiri agar bekerjasama dan fokus terhadap suatu tugas. Ketunagrahitaan memiliki dampak pada kecerdasan dan beberapa perilaku adaptif anak. Terdapat seorang anak tunagrahita ringan yang memiliki potensi cukup besar untuk mengikuti kegiatan akademik di sekolah inklusif. Seperti anak tunagrahita lainnya, subjek penelitian ini pun memperlihatkan perilaku non adaptif, seperti dalam kemampuan menulis. Anak mengalami hambatan dalam menulis berkaitan dengan ketidaklengkapan dan ketidaktepatan menulis huruf. Penelitian ini menggunakan metode single subject research (SSR), dengan desain penelitian A-B-A’ yaitu A (baseline-1), B (intervensi) dan A’ (baseline-2). Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan statistik deskriptif berupa grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan intervensi sepuluh aktifitas brain gym sebanyak delapan sesi, anak tunagrahita ringan mengalami peningkatan kemampuan menulis. Dalam kelengkapan (L) penulisan karakter, terdapat penurunan kesalahan sebesar 7,64%. Dalam ketepatan (T) menulis, anak pun mengalami peningkatan dengan adanya penurunan mean level sebesar 31%. Rendahnya nilai ketidaktepatan dan ketidaklengkapan dalam menulis berarti menunjukkan kemampuan menulis anak tunagrahita ringan semakin baik (meningkat). Rekomendasi bagi para insan di bidang pendidikan (pendidikan umum maupun pendidikan khusus) adalah agar selalu berusaha menerapkan berbagai metode, latihan brain gym salah satunya, untuk mengoptimalkan kemampuan anak-anaknya. Rekomendasi untuk peneliti selanjutnya adalah agar menggunakan instrumen yang lebih baik (jumlah item), atau meneliti pengaruh brain gym pada aspek lainnya.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Senam otak, tunagrahita, kemampuan menulis
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa
Depositing User: Isma Anggini Saktiani
Date Deposited: 26 Jul 2021 04:08
Last Modified: 26 Jul 2021 04:08
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/62563

Actions (login required)

View Item View Item