Anizar Ahmad, - (2001) MODEL KURIKULUM DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN BAGI WANITA PADA LEMBAGA KURSUS. S3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_PLS_979831_Table_Of_Content.pdf Download (284kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter1.pdf Download (774kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter2a.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter3.pdf Download (671kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter4a.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter5.pdf Download (199kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Chapter6.pdf Download (527kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Bibliography.pdf Download (350kB) |
|
Text
D_PLS_979831_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (232kB) |
Abstract
Di Indonesia kaum wanita merupakan tenaga kerja yang besar jumlah, potensi, dan peranannya dalam pembangunan nasional. Dalam dunia kerja, sebagian besar wanita bekerja pada sektor-sektor informal atau sebagai buruh yang tersubordinasi dan tereksploitasi. Berbagai situasi yang tidak menguntungkan kaum wanita itu menuntut upaya-upaya untuk pembebasan dan pemberdayaan. Salah satu jalur pendidikan yang dipandang relevan dengan situasi saat ini, yakni belajar berwiraswasta yang bisa didapatkan melalui kursus. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengisi sebagian kebutuhan model kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan kewiraswastaan bagi wanita pada lembaga kursus dalam upaya mempersiapkan wanita sebagai pekerja mandiri (employee society). Model ini dikembangkan berdasarkan siklus pengembangan kurikulum pendidikan luar sekolah secara umum, yaitu: (!) mengembangkan ide-ide dan konsep-konsep tentang kurikulum yang ingin diselenggarakan, (2) mengidentifikasi khalayak sasaran sehubungan karakteristik dan latar sosialnya, (3) melakukan pengukuran kebutuhan atau masalah belajar, (4) merumuskan tujuan-tujuan belajar, (5) menyusun perencanaan atau desain operasional kurikulum, (6) mengembangkan kurikulum dan memilih metode pembelajaran serta material belajar, (7) melaksanakan pembelajaran, dan (8) menyelenggarakan evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian dan pengembangan. Lokasi penelitiannya di Kota Bandung. Melalui pengambilan sampel secara purposif diperoleh empat lembaga kursus, yakni Lembaga Pendidikan Kejuruan (LPK) Ariyanti, LPK Padjadjaran Mandiri, LP3I, dan LPK YAUMIN. Prosedur penelitian dan pengembangan ditempuh melalui tiga tahapan utama, yaitu pertama berupa studi kasus untuk meneliti dan mendeskripsikan kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan kewiraswastaan bagi wanita pada lembaga kursus secara naturalistik, kedua berupa aktivitas pengembangan model yang dilakukan dengan teknik Delphi, diskusi, serta seminar, dan ketiga berupa uji coba model di lapangan yang dilakukan pada LPK YAUMIN. Dari studi kasus didapatkan data bahwa terdapat kecenderungan lembaga kursus mengalokasikan pendidikan kewiraswastaan pada kurikulum pengajarannya. Namun, alokasi kurikulum pendidikan kewiraswastaan itu belum memadai dan belum sepenuhnya terintegrasi dengan kurikulum belajar secara keseluruhan. Strategi pembelajaran pendidikan kewiraswastaan belum dilakukan secara memadai sebagaimana harapan para peserta kursus dan yang direkomendasikan para ahli pendidikan dan praktisi kewiraswastaan. Dari studi pengembangan dapat dikonstruksi deskripsi model normatif kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan kewiraswastaan bagi wanita pada lembaga kursus. Model kurikulum dan strategi pembelajaran yang dirumuskan dalam studi ini telah divalidasi secara eksternal melalui penilaian para ahli, uji coba lapangan, dan seminar. Berdasarkan temuan penelitian, saran dan rekomendasi yang diajukan adalah (1) pada setiap program kursus yang diikuti wanita perlu pengalokasian pendidikan kewiraswastaan dan strategi pembelajarannya diatur secara efektif, (2) calon peserta kursus wanita perlu memikirkan penggunaan kemampuan vokasional yang akan dipelajari dalam mengembangkan kemampuan mental dan motivasi serta kemampuan manajerial sebagai pekerja mandiri (employee society) dan menempatkannya sebagai kebutuhan, (3) para penyelenggara kursus perlu memiliki sikap bahwa pendidikan kewiraswastaan merupakan komponen kurikulum pelengkap yang perlu dialokasikan dalam kurikulum kursus, (4) pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran pendidikan kewiraswastaan harus ditekankan pada tataran sikap mental dan kemampuan praktis kewiraswastaan, bukan pada teori-teori, dan (5) seharusnya pola pembelajaran pendidikan kewiraswastaan pada lembaga kursus wanita diselenggarakan dengan pendekatan kelompok kecil, pembelajaran partisipatif, berorientasi lapangan, dan berkelanjutan. Beberapa topik penelitian lanjutan bisa dikembangkan dari hasil studi ini, di antaranya studi kuantitatif tentang perubahan sikap dan kemampuan kewiraswastaan akibat penerapan model dengan desain longitudinal, studi tentang perkembangan kebutuhan belajar pendidikan kewiraswastaan para wanita sebagai pewiraswasta pemula, wanita pewiraswasta skala kecil dan menengah dan studi spesifik lain tentang pembelajaran pendidikan kewiraswastaan pada komunitas wanita tertentu.
Item Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kurikulum, wirausaha |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB2361 Curriculum |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Luar Sekolah S-3 |
Depositing User: | Rika Maysani |
Date Deposited: | 04 Oct 2020 04:12 |
Last Modified: | 04 Oct 2020 04:12 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/55063 |
Actions (login required)
View Item |