Rifa Nurlaili Rahmah, - (2020) CITRA WANOJA SUNDA DINA NOVEL KEMBANG-KEMBANG ANTEN KARYA AAM AMILIA (ULIKAN STRUKTURAL JEUNG FÉMINISME). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_BD_1605182_Title.pdf Download (344kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Chapter 1.pdf Download (335kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (579kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Chapter 3.pdf Download (308kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (729kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Chapter 5.pdf Download (294kB) |
|
Text
S_BD_1605182_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (787kB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh citra sosial perempuan pada umumnya berada dalam masyarakat sosial yang memiliki ideologi gender. Perempuan melihat dan merasakan adanya keprioritasan terhadap laki-laki, ada kekuasaan laki-laki atas perempuan dalam beberapa bentuk. Hal ini dikarenakan banyaknya pengaruh budaya moderen yang masuk ke dalam budaya Sunda pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Oleh karena itu, penelitian ini diadakan bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) struktur cerita dalam novel Kembang-kembang Anten; (2) citra perempuan Sunda dalam novel Kembang-kembang Anten; dan (3) kedudukan perempuan di lingkungan keluarga dan masyarakat dalam novel Kembang-kembang Anten. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan menggunakan teknik telaah pustaka dan fokalisator. Sumber data yang digunakan adalah novel Kembang-kembang Anten karya Aam Amilia. Hasil dari penelitian ini meliputi tiga hal. Perrtama tema, fakta cerita, dan sarana sastra. Temanya menceritakan perjalanan cinta sejati Anten, Alam dan Surtikanti yang menimbulkan adanya kritik terhadap lingkungan sosial yang tidak saling menghargai. Fakta cerita meliputi alur campuran, saling berhubungan antara bagian yang menceritakan masa lalu dan masa sekarang. Latar dalam novel ini berkisah di pedesaan dan perkotaan. Karakter dalam novel ini ada 28 nama, sedangkan sifatnya ada yang tegas, pintar, kuat, manja, kritis, setia, bijaksana. Sudut pandang yang digunakannya adalah orang ketiga-serba tahu. Kedua yaitu citra perempuan yang muncul dari novel ini adalah 1) citra fisik selaku perempuan yang sempurna; 2) citra psikis multiple approach avoidance conflict. Ketiga yaitu kedudukan perempuan yang teridentifikasi di keluarga yaitu 1) perempuan menak; dan 2) perempuan moderen. Sedangkan kedudukan perempuan di masyarakat yiatu 1) perempuan menak yang mengenyam pendidikan formal dan non-formal serta memiliki citra positif; 2) perempuan yang mengenyam pendidikan formal saja memiliki citra negatif di masyarakat karena pengaruh gaya hidup yang modern dan pergaulan bebas. Kesimpulannya adalah pada hakikatnya citra dan kedudukan perempuan bisa ditentukan oleh diri perempuan tersebut dan pendidikan formal dan non-formalnya yang seimbang untuk membangun pribadi yang baik. Kata Kunci: citra, perempuan, feminisme, kedudukan, novel ABSTRACT This research is motivated by the image of Sundanese women in literary works closely related to the socialization process. The social image of women is generally within. A social society that has gender ideologies. Women see and feel the priority of men, there is male power over contemplation in sam forms. This is due to the many influences of modern culture that enter into Sundanese culture in the daily life of Sundanese people. Therefore, this research was conducted aiming to describe: (1) the structure of the story in the Antennas Flower novel; (2) the image of Sundanese women in the Antennas Flower novel; and (3) the position of women in the family and community environment in the Antennas flower novel. The methode used is a descriptive analytic method using library review techniques and focalist. The data source used is Kembang-kembang Anten novel by Aam Amilia whose contents tell the story of Anten's true love, Alam and Surtikanti which gives rise to criticism of the social environment that does not respect one another. The facts of the story include mixed plot, interconnected between parts that tell the period past and present. The setting in this novel revolves around rural and urban areas. The characters in this novel have 28 names, while they are strict, smart, strong, spoiled, critical, loyal, wise. The point of view he uses is the third person all-round know. The second woman image that emerged from the novel is 1) physical image as a perfect woman; 2) psychic Image Multiple approach avoidance conflict. Third is the position of women identified in the family is 1) women nobility; and 2) modern women. Meanwhile, the position of women in the community in 1) women traditional who are educated formal and non-formal and have a positive image; 2) Female who has formal education alone has a negative image in the community because of the influence of modern lifestyle and free association. The conclusion is essentially the image and position of women can be determined by the woman's self and her balanced formal and non-formalized education to build a good personal. Keywords: feminism, images, novel, woman
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No panggil : S BD RIF c-2020; NIM : 1605182 |
Uncontrolled Keywords: | Feminisme, Perempuan Sunda |
Subjects: | L Education > L Education (General) P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan/Program Studi Pendidikan Bahasa Daerah |
Depositing User: | Rifa Nurlaili Rahmah |
Date Deposited: | 18 Sep 2020 04:20 |
Last Modified: | 27 Sep 2021 03:59 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/53389 |
Actions (login required)
View Item |