Nida Salma Ruun Abdillah, - (2019) PENGARUH AKTIVITAS BERMAIN PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB C SUKAPURA KOTA BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_PKH_1405078_Title.pdf Download (299kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Table_of_content.pdf Download (553kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Chapter1.pdf Download (408kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (555kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Chapter3.pdf Download (637kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (839kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Chapter5.pdf Download (294kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Bibliography.pdf Download (404kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (491kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (522kB) |
|
Text
S_PKH_1405078_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (684kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatkan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita sedang di SLB C Sukapura Kota Bandung melalui aktvitas bermain playdough. Anak tunagrahitasedang adalah anak yang memiliki kemampuan intelektual dibawah rata-rata, koordinasi motorik yang lemah dan disertai dengan hambatan perilaku. Aktivitas bermain playdoughmerupakan kegiatan bermain untuk melatih motorik halus anak karena cara bermainnya memerlukan gerakan-gerakan seperti meremas, menarik, dan menekan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dengan subjek tunggal yaituSingle Subject Research (SSR). Penelitian dilaksanakan dalam 3 fase. Fase pertama (Basline-1) terdiri dari 3 pertemuan, fase kedua (Intervensi) terdiri dari 7 pertemuan dan fase terakhir (Basline-2) terdiri dari 3 pertemuan.Setting penelitian dilaksanakan di aula SLB C Sukapura. Alat untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan instrumen yang merupakan alat untuk memperoleh data yang sistematis. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen utama yaitu tes, dan instrumen pendukung yaitu lembar observasi, serta dokumentasi berupa foto dan video.Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase dan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik.Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa aktivitas bermain playdough dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase hasil belajar anak pada basline-1 30,90%, pada fase intervensi 70,90% dan pada basline-2 80,00%.Direkomendasikan untuk guru dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita sedang melalui aktivitas bermain playdough.; This reaserch aims to determine the improvement of motoric abilities of mentally retarded students at SLB C Sukapura Bandung city through playdough playing activities. Moderate mentally retarded children are children who have intellectual abilities below average, weak motor coordination and are accompanied by behavioral barriers. Playdough is an activity to play to train children's fine motor skills because the way they play requires movements such as squeezing, pulling, and pressing. The method used in this study is a method with a single subject, namely Single Subject Research (SSR). The research was conducted in 3 phases. The first phase (Basline-1) consists of 3 meetings, the second phase (Intervention) consists of 7 meetings and the last phase (Basline-2) consists of 3 meetings. The research setting was conducted in the SLB C Sukapura hall. The tool for collecting data in this study is to use instruments which are tools for obtaining systematic data. The instruments used in this study consisted of the main instruments namely tests, and supporting instruments, namely the observation sheet, as well as documentation in the form of photos and videos. Data analysis uses quantitative descriptive with the percentage and presentation of data in the form of tables and graphs. Based on the results of the discussion described earlier, it can be concluded that playdough play activities can improve the fine motor skills of moderate mentally retarded children. This is indicated by the increase in the percentage of children's learning outcomes on basline-1 30.90%, in the intervention phase 70.90% and at basline-2 80.00%. Recomended to the teacher in improving fine motor skills to children with moderate retarded with playdough activities.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No Panggil : S PKH NID p-2019; Pembimbing : I. Iding tarsidi; NIM : 1405078 |
Uncontrolled Keywords: | Anak Tunagrahita Sedang, Aktivitas BermainPlaydough, kemampuan motorik halus |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology L Education > L Education (General) L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Biasa |
Depositing User: | Yayu Wulandari |
Date Deposited: | 30 Apr 2020 08:03 |
Last Modified: | 30 Apr 2020 08:03 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/48560 |
Actions (login required)
View Item |