KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA JANGAN MENANGIS INDONESIA KARYA PUTU WIJAYA

Arifin, Zaenal (2013) KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA JANGAN MENANGIS INDONESIA KARYA PUTU WIJAYA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Title.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Abstract.pdf

Download (318kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Table_of_content.pdf

Download (431kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Chapter1.pdf

Download (329kB) | Preview
[img] Text
S_IND_0906759_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (317kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Chapter3.pdf

Download (257kB) | Preview
[img] Text
S_IND_0906759_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (802kB)
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Chapter5.pdf

Download (194kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_IND_0906759_Bibliography.pdf

Download (190kB) | Preview
[img] Text
S_IND_0906759_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (657kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh (1) adanya kesadaran bahwa setiap karya sastra, termasuk drama, memiliki kaitan erat dengan realitas sosial yang ada di masyarakatnya, baik realitas sosial saat karya itu ditulis maupun fakta-fakta sejarah yang mempengaruhi pengarang dalam karya yang ditulisnya, (2) keingintahuan penulis untuk mengetahui permasalahan yang ada dalam karya (naskah drama) dan sejauh mana persoalan hidup yang dipaparkan Putu Wijaya dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia sebagai bentuk kritik sosial tentang kondisi bangsa Indonesia selama kepemimpinan presiden pertama Indonesia; Soekarno sampai kepada Susilo Bambang Yodhoyono, (3) kritik sosial pada kondisi negara dan para pemimpinnnya selalu menjadi pembicaraan yang menarik untuk teliti, hal ini pula yang coba diungkapkan Putu Wijaya dalam menyampaikan kritik sosial yang terjadi di negara dan masyarakat Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) memperoleh gambaran mengenai struktur drama Jangan Menangis Indonesia, dan (2) mengetahui kritik sosial yang ada dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan data-data yang terkumpul untuk kemudian disusun dengan menganalisis drama Jangan Menangis Indonesia karya Putu Wijaya secara struktural semiotik agar terlihat unsur-unsur sosiologisnya. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam analisis struktur drama Jangan Menangis Indonesia ditemukan 11 buah aktan yang terdiri dari 7 aktan pokok dan 4 aktan pendukung. Dari hasil analisis terdapat alur, tokoh, dan latar diperoleh gambaran mengenai tema dan amanat. Tema yang diangkat adalah mengenai keadaan negara Indonesia dipenghujung era presiden Soeharto lengser dan memasuki era reformasi (Presiden BJ Habibi-Abdurahman Wahid-Megawati Soekarno Putri) menuju era demokrasi (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono).Segala bentuk permasalahan yang terjadi di Indonesia berupa krisis Keadilan, keamanan, dan tanggung jawab pada masyarakat Indonesia, (2) pemerintahan di era reformasi menuju era demokrasi, dan (3) budaya korupsi dikalangan pejabat negara. Abstract This thesis entitled " Social Criticism Drama Scripts Never Cried In Indonesia PutuWijayaKarya " This research is motivated by ( 1 ) an awareness that every work of literature , including drama , is closely linked with the social realities that exist in the community , both social realities of the time it works written and historical facts that affect the work of the author in writing , ( 2 ) the author 's curiosity to know the problems that exist in the work ( a play ) , and the extent to which the problems of life presented in the PutuWijaya Indonesia plays Do not Cry as a form of social criticism about condition of Indonesia during the leadership of the first president of Indonesia, SusiloBambang Sukarno came to Yodhoyono , ( 3 ) social criticism on the country and the leader always been an interesting conversation for your perusal , this also try disclosed PutuWijaya in delivering social criticism that occurred in state and the people of Indonesia. The purpose of this study was to ( 1 ) obtain an overview of the structure of the drama Do not Cry Indonesia, and ( 2 ) determine the social criticism that exists in a play Do not Cry Indonesia. The method used in this research is descriptive method of analysis or qualitative methods , which describe the data collected and then compiled to analyze the drama Do not Cry Indonesian PutuWijaya 's work to make it look structurally semiotic sociological elements . Based on the analysis it can be concluded that the analysis of the structure of the drama Do not Cry actants Indonesia found 11 pieces consisting of 7 and 4 actantsactants principal supporter . From the analysis contained plots, characters , and obtained a description of the background theme and mandate . The theme is about the state of the country toward the end of the era of Indonesian President Suharto stepped down and entered the reform era ( President BJ Habibi - Wahid - Megawati Sukarnoputri ) to the era of democracy (President SusiloBambangYudhoyono). All forms of problems that occurred in Indonesia in the form of a crisis of Justice , security , and responsibility to the people of Indonesia , ( 2 ) government in the reform era to the era of democracy , and ( 3 ) the culture of corruption among state officials .

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Riki N Library ICT
Date Deposited: 27 Jan 2014 07:21
Last Modified: 27 Jan 2014 07:21
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/4776

Actions (login required)

View Item View Item