SAMUEL IGO LETON, - (2018) KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA KEGEMARAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA TUNARUNGU KELAS VIII. D3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
D_MTK_1502243_Title.pdf Download (60kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Table_of_content.pdf Download (56kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Abstract.pdf Download (57kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Chapter1.pdf Download (206kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (205kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Chapter3.pdf Download (292kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Chapter5.pdf Download (173kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Bibliography.pdf Download (169kB) |
|
Text
D_MTK_1502243_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian untuk memperoleh gambaran kemampuan koneksi matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa tunarungu dalam menyelesaikan masalah, serta menganalisis sikap siswa dalam belajar matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan desain case study dan grounded theory. Data dikumpulkan melalui tes, wawancara, observasi, dan angket dari subyek sebanyak enam orang yang diambil secara purposive berdasarkan karakteristik bahasa dan bicara, intelegensi, dan sosial emosional yang tersebar pada tiga sekolah, yakni SLB B Karya Murni Ruteng - NTT, SMPLB Negeri Semarang dan SLB B Don Bosco Wonosobo. Hasil analisis menunjukkan 1) Ada kecenderungan bahwa dalam membangun pemahaman terhadap masalah, siswa tunarungu merepresentasikan masalah ke dalam bentuk gambar dan benda-benda konkret, 2) Ada kecenderungan siswa tunarungu membuat rencana awal untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan media, 3) Siswa tunarungu membuat dugaan untuk memperoleh model matematis, namun tidak dapat memberikan argumentasi untuk memvalidasi dugaan tersebut, 4) Ada kecenderungan siswa tunarungu menyelesaikan masalah dengan menggunakan cara membilang, 5) Siswa tunarungu dapat menemukan pola dengan melihat suatu keteraturan yang muncul dari hasil eksplorasi dengan terlebih dahulu membuat dalam bentuk gambar, 6) Siswa tunarungu gemar belajar matematika. Hasil analisis grounded theory diperoleh suatu rumusan teoritik sebagai suatu strategi untuk membangun kemampuan koneksi matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis, yakni menyajikan masalah dalam bentuk visualisasi, realistik, memberikan pengalaman belajar dengan soal bervariasi, meningkatkan kepercayaan diri dengan memberikan pujian, perhatian yang lebih dari orang tua atau guru baik disekolah maupun diasrama/rumah.;---The aimed of this study to obtain an overview of mathematical connection ability and the mathematical problem-solving ability of deaf students in solving problems and analyzing the students' passion in learning math. This is a qualitative study with a case study and grounded theory design. The data were collected by test, interview, observation, and questionnaire from six students' who came from three schools. They are SLB B Karya Murni Ruteng - NTT, SMPLB Negeri Semarang, and SLB B Don Bosco Wonosobo. The subjects were taken purposively on the basis of language and speech characteristics, intelligence, and social emotion. The results of the analysis show that 1) There is a tendency on constructing and the understanding problem, deaf students represent the problem into the form of images and concrete objects; 2) There is a tendency for deaf students to make initial plans to solve problems by using the media; 3) Deaf students make a prediction to obtain a mathematical model, but they are unable to provide a reason on validating the allegation; 4) There is a tendency for deaf students to solve problems by using numerical methods; 5) Deaf students can find patterns by observing the regularity that arises from the results of the exploration by making pictures; 6) Deaf students are passionate about learning mathematics. On the other hand, the grounded theory analysis reveals a theoretical formulation as a strategy to construct the ability on mathematical connections and problem-solving. The ability includes presenting problem in visualization form, realistic, providing a learning experience with varied problems, improving self-esteem by giving a compliment, and providing more from parents (at home) and/ teachers (at school and in dorms).
Item Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : D MTK SAM K-2018 Nama Pembimbing : 1.Dr.Wahyudin 2.Dr.Dahim Anggota : Dr.Dedi Suryadi 2.Yaya Kusuma NIM : 1502243 |
Uncontrolled Keywords: | kemampuan koneksi matematis, kemampuan pemecahan masalah matematis, siswa tunarungu, gemar belajar matematika. ;---mathematical connection ability, mathematical problem-solving ability, deaf student, passion in learning math. |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-3 |
Depositing User: | Ryan Taufiq Qurrohman |
Date Deposited: | 16 Jan 2020 03:32 |
Last Modified: | 16 Jan 2020 03:32 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/44886 |
Actions (login required)
View Item |