M. Maman Sumaludin, - (2015) PERKEMBANGAN KESENIAN DODOD DI KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 1976-2009. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_SEJ_0901729_Title.pdf Download (92kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Abstact.pdf Download (132kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Table_of_content.pdf Download (153kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Chapter1.pdf Download (232kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Chapter2.pdf Download (377kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Chapter3.pdf Download (276kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Chapter4.pdf Download (1MB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Chapter5.pdf Download (146kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Bibliography.pdf Download (225kB) |
|
Text
S_SEJ_0901729_Appendix.pdf Download (163kB) |
Abstract
Skripsi ini berjudul Perkembangan Kesenian Dodod di Kabupaten Pandeglang Tahun 1976-2009. Penulisan ini dimaksudkan untuk mengangkat kesenian Dodod sebagai kesenian tradisional yang dikenal secara luas. Berawal dari keresahan penulis terhadap kesenian Dodod yang semakin tergeser di tengah maraknya seni modern dan kurangnya perhatian dari pemerintah serta kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian Dodod, padahal kesenian ini memiliki nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis, meliputi empat langkah, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam melakukan penelitian, penulis sangat tergantung pada penggunaan sejarah lokal (oral history) dan tradisi lisan (oral tradition) melalui teknik wawancara, karena terbatasnya sumber tertulis. Untuk lebih memahami permasalahan yang dikaji, penulis menggunakan beberapa konsep dan teori yang relevan melalui pendekatan interdisipliner dari ilmu Sosiologi, Antropologi dan Seni. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini mengenai transformasi budaya kesenian Dodod pada masyarakat Kabupaten Pandeglang Tahun 1976-2009. Berdasarkan penelitian didapatkan beberapa temuan. Pertama, kesenian Dodod yang berada di Kabupaten Pandeglang ini awalnya merupakan bagian dari upacara ritual tanam dan panen padi yaitu upacara ritual tetanen, ngalaksa dan rasulan. Pada perkembangnnya kesenian ini mengalami perubahan sebagai bagian dari upacara ritual khitanan, upacara pernikahan, perayaan maulid Nabi serta hiburan dan tontonan lain. Kedua, berbagai faktor penghambat dalam perkembangan kesenian Dodod yaitu, minimnya kreativitas seniman, pertunjukan monoton dan kurang menarik sehingga kurangnya apresiasi masyarakat, pengorganisasian yang kurang baik, pengaruh globalisasi dan kurangnya peranan pemerintah. Ketiga, terdapat tanggapan pro dan kontra masyarakat Pandeglang terhadap kesenian Dodod, ada sebagian yang merasa seni tradisi ini warisan budaya yang patut dilestarikan, namun ada juga yang menolak karena diangap musyrik. Keempat, upaya pelestarian yang dilakukan oleh para seniman adalah dengan cara regenerasi pada keturuannya serta ada upaya pewarisan secara formal di sekolah-sekolah sekitar, mengikuti perkembangan zaman dan ikut serta dalam festival seni. Sedangkan upaya pemerintah yaitu mengikutsertakan kesenian Dodod dalam kegiatan festival seni budaya pada perayaan hari jadi Kabupaten Pandeglang, hari-hari besar nasional serta festival seni budaya lainya,
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : S SEJ MMA p-2019; Pembimbing : I. Ayi Budi Santosa, II. Eryk Kamsori; NIM : 0901729. |
Uncontrolled Keywords: | Kesenian, Dodod, Sunda. |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Ryan Taufiq Qurrohman |
Date Deposited: | 09 Jan 2020 08:23 |
Last Modified: | 09 Jan 2020 08:23 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/44418 |
Actions (login required)
View Item |