MEKANISME KOPING PERISAKAN PADA REMAJA KELAS X SMA 15 BANDUNG

Cawis Dwitami, - (2019) MEKANISME KOPING PERISAKAN PADA REMAJA KELAS X SMA 15 BANDUNG. D3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text TA_JKR_1606189_Title.pdf Download (546kB)
	Text TA_JKR_1606189_Chapter 1.pdf Download (306kB)
	Text TA_JKR_1606189_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (461kB)
	Text TA_JKR_1606189_Chapter 3.pdf Download (346kB)
	Text TA_JKR_1606189_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (605kB)
	Text TA_JKR_1606189_Chapter 5.pdf Download (187kB)
	Text TA_JKR_1606189_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (369kB)

Abstract

MEKANISME KOPING PERISAKAN PADA REMAJA KELAS X SMA 15 BANDUNG Oleh Cawis Dwitami NIM. 1606189 ABSTRAK Data dari KPAI menunjukkan terdapat 36 kasus kekerasan dan perisakan per tahun 2018. Hasil studi pendahuluan pada 6 orang siswa kelas X SMA 15 Bandung pada bulan April 2019 menunjukkan pernah mengalami perisakan. Hasil kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 yang menyebutkan hampir di setiap sekolah di Indonesia terdapat kasus perisakan dan rata-rata terjadi pada usia remaja. Perisakan dapat berdampak terhadap perkembangan psikologi manusia terutama pada remaja, salah satu dampak perisakan pada remaja adalah terbentuknya mekanisme koping dimana mekanisme koping merupakan suatu cara yang digunakan individu dalam menyelesaikan masalah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui mekanisme koping perisakan pada remaja khususnya pada remaja kelas X yang termasuk dalam remaja madya dan remaja akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 180 responden kelas X dengan menggunakan teknik sample random sampling. Intrumen yang digunakan merupakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki mekanisme adaptif (57,2%), sedangkan sisanya memiliki mekanisme koping maladaptif (42,8%). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perempuan lebih adaptif dibandingkan dengan laki-laki. Kata Kunci: Mekanisme koping, Perisakan, Remaja BULLYING COPING MECHANISM FOR ADOLESCENTS IN CLASS X SMA 15 BANDUNG By Cawis Dwitami NIM. 1606189 ABSTRACT Data from the KPAI shows that there were 36 cases of violence and bullying per 2018. The result of a preliminary study on 6 students class X SMA 15 Bandung in April 2019 showed that they had experienced bullying. Results of the study of the National Consortium for Character School Development in 2014 which stated that in almost every school in Indonesia there was a case of isolation and the average occurred in adolescence. Bullying can have an impact on the development of human psychology, especially in adolescents, one of the imfact of bullying in adolescents is the formation of coping mechanisms are method used by individuals in solving problems. The purpose of this study is to find out the coping mechanism of isolation in adolescent, especially in adolescents of class X which are included in middle adolescents and late adolescent. The research method used was descriptive quantitative with a total sample of 180 respondents in class X using the sample random sampling technique. The instrument used is a questionnaire. The results showed that more than half of the respondents had adaptive coping mechanism (57,2%), while the rest had maladaptive coping mechanism (42,8%). The study allso shows that women are more adaptive than man. Keywords: Coping mechanism, Bullying, Adolescents

Item Type:	Thesis (D3)
Additional Information:	No. Panggil: D3 PER CAW m-2019; Pembimbing: I. Sri Sumartini, II. Syifa F. Syihab: NIM: 1606189
Uncontrolled Keywords:	Mekanisme koping, Perisakan, Remaja
Subjects:	L Education > L Education (General) R Medicine > RT Nursing
Divisions:	Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan > Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi > Program Studi D3 Keperawatan
Depositing User:	Cawis Dwitami
Date Deposited:	23 Jan 2020 03:36
Last Modified:	23 Jan 2020 03:36
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/37454

Actions (login required)

View Item