Fadhil Farras Haidar Nuhung, - (2019) IMPLEMENTASI SISTEM MOTION CAPTURE DENGAN METODE MARKERLESS SEBAGAI ALAT BANTU PEMBUATAN ANIMASI 3D. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_KOM_1501496_Title.pdf Download (436kB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Chapter1.pdf Download (162kB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Chapter3.pdf Download (443kB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Chapter5.pdf Download (56kB) |
|
Text
S_KOM_1501496_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (52kB) |
Abstract
Sebagian besar pembuatan animasi 3D termasuk di Indonesia masih mengandalkan manipulasi tokoh animasi secara manual menggunakan perangkat lunak pembuat 3D dalam mengatur gerakannya.Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak studio yang beralih ke metode Motion Capture (mocap), metode untuk merekam gerakan langsung dari aktor dan mengkonversikannya menjadi data matematika (Menache, 2000). Mocap adalah sebuah proses dimana gerakan tubuh analog direkam dan ditransformasikan menjadi data digital. Mocap sendiri terbagi kedalam Marker-based mocap dan markerless mocap. Sistem Marker-based Mocap adalah yang paling banyak digunakan pada produksi film. Namun, sistem mocap ini juga memiliki kekurangan. Dibalik keunggulannya ada hal lain yang tidak patut diabaikan. Yaitu harganya yang mahal, sensitif terhadap lingkungan seperti faktor cahaya, refleksi, dan besarnya data post-processing (Xiao-yu et al, 2013). Ditambah, instalasi dan pengaturan posisi yang rumit (Tong et al, 2012). Karena itu banyak peneliti mengembangkan sistem Markerless mocap yang dinilai lebih sederhana dan murah, karena tanpa penanda dan hanya membutuhkan kamera dengan depth sensor (sensor kedalaman). Pada penelitian ini, data gerakan direkam menggunakan Microsoft Kinect sebagai sensor kedalaman, library OpenNI untuk tracking aktor dan human joint, dan NITE sebagai middleware yang menghubungkan antara OpenNI dan Kinect hingga mendapatkan data posisi joint dalam ekstensi OpenNI (.ONI). Setelah data posisi joint didapatkan, dilakukan konversi kumpulan data posisi joint menjadi motion yang dapat digunakan pada aplikasi pembuat 3D. Untuk menghubungkan aplikasi konversi data dengan aplikasi pembuat 3D, digunakan teknologi socket. Data yang berupa file motion dikirimkan melalui socket ke aplikasi pembuat animasi 3D dan secara otomatis gerakan hasil konversi dibuat dalam bentuk skeleton (rig) dan berisi gerakan animasi. Dimana gerakan animasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pembuatan animasi. Most of the 3D animation production in Indonesia still rely on manual character manipulation to set the motion using 3D animation software. Along with the development of technology, many studios try to go with the Motion Capture (Mocap) method to record live motion from actor and convert it become mathematics data (Menache, 2000). Mocap is a process where analog motion body recorded and transformed into the digital world. Mocap divided into marker based mocap and markerless mocap. Marker-based system is the most used at film production. However, this system also has disadvantages. Behind its superiority, there is other things which can't be ignored. That is expensive cost, sensitive to the environtment like lightning, reflection and the large amount of post-processing data (Xiao-yu et al, 2013). Also the complex installation and position setup (Tong et al, 2012). Therefore, many researcher had developed markerless mocap system which more simple and cheap, because it doesn’t need markers and just needs depth sensor camera. In this research, motion data recorded using microsoft kinect as the depth sensor, OpenNI library for tracking human joint, and NITE as middleware which connecting between OpenNI and Kinect until gets joint data in OpenNI format extension (.ONI). Then, the conversion of sequence data joints into a motion that can be used in the 3D animation software. The connection between conversion apps and 3D animation software is using socket. Data in the form of motion files sent through socket and automatically the motion is transformed in the skeleton form, and can be used as animation production.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil: S KOM FAD i-2019 ; Pembimbing: I. Eka Fitrajaya Rahman, II. Yaya Wihardi ; NIM: 1501496 |
Uncontrolled Keywords: | animasi, 3D, motion capture, depth sensor, joint, skeleton, OpenNI, NITE, Kinect, markerless |
Subjects: | N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR Q Science > QA Mathematics > QA76 Computer software T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Program Studi Ilmu Komputer |
Depositing User: | Fadhil Farras Haidar Nuhung |
Date Deposited: | 22 Nov 2019 07:33 |
Last Modified: | 22 Nov 2019 07:33 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/36171 |
Actions (login required)
View Item |