PERAN RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DALAM PERKEMBANGAN TARI WAYANG DI KABUPATEN SUMEDANG (1926-1987)

Panglipur, Kezia Jatining (2017) PERAN RADEN ONO LESMANA KARTADIKUSUMAH DALAM PERKEMBANGAN TARI WAYANG DI KABUPATEN SUMEDANG (1926-1987). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SEJ_1300568_Title.pdf

Download (159kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Table of Content.pdf

Download (102kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_ABSTRACT.pdf

Download (144kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Chapter 1.docx

Download (32kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Chapter 2.pdf

Download (305kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Chapter 3.pdf

Download (242kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Chapter 4.pdf

Download (487kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Chapter 5.pdf

Download (104kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Bibliography.pdf

Download (110kB)
[img] Text
S_SEJ_1300568_Appendix.pdf

Download (666kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peran Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dalam Perkembangan Tari Wayang di Kabupaten Sumedang (1926-1987)” berisi mengenai peranan salah seorang tokoh seni tari yang berupaya mengembangkan tari wayang Sumedang. sehingga masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah “Bagaimana peran Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dalam perkembangan tari wayang di Kabupaten Sumedang (1926-1987)?”. Dari masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi beberapa pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimana latar belakang pendidikan Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang berkontribusi terhadap seni tari? (2) Bagaimana upaya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dalam mengembangkan tari wayang di Kabupaten Sumedang? (3) Bagaimana upaya pemerintah serta seniman dalam mengembangkan tari wayang di Kabupaten Sumedang?. Metode yang digunakan ialah metode historis dengan melakukan tiga langkah penelitian yaitu heuristik, kritik dan historiografi. Sedangkan untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis serta wawancara. Sebagai seorang ménak, merupakan suatu keharusan untuk dapat terampil menari. Mau tidak mau Rd. Ono sebagai seorang ménak harus mempelajarinya. Lewat belajar dengan berbagai guru, ia menjadi penari yang terampil dan berprestasi. Hal tersebut yang kemudian memotivasinya untuk menciptakan tari termasuk tari wayang. Melalui Sanggar Sekar Pusaka, ia mengembangkan tari wayang kepada masyarakat Sumedang. Pekerjaannya sebagai seorang camat yang menuntutnya untuk berpindah-pindah tempat memudahkan Rd. Ono dalam mengembangkan tari wayang di mana pun ia berada. Keberhasilannya dalam mengembangkan tari terlihat dari banyaknya antusiasme masyarakat untuk mempelajari tari wayang. Ketekunannya dalam mencipta, menari dan mengembangkan tari wayang menjadikan Rd. Ono dikenal sebagai Maestro Tari Wayang. ---------- This thesis is titled “The Role of Raden Ono Lesmana on the Spread of Wayang Dance in Sumedang regency (1926-1987)”, which tells role of one of dance art figures who strived to spread wayang dance of Sumedang, so that the main issue that discussed in this thesis is “What is role of Raden Ono Lesmana on the spread of wayang dance in Sumedang regency (1926-1987)?”. There are a few research questions that arise from that main issue, as follows: (1) What was educational background of Raden Ono Lesmana Kartadikusumah that contributed towards art of dance? (2) What did Raden Ono Lesmana Kartadikusumah do on spreading wayang dance in Sumedang regency? (3) What did the government with artist do on spreading wayang dance in Sumedang regency? Method used in this research was historical method by performing three research steps: heuristics, criticism and historiography. As for the data collection, author did literature study techniques that examine many sources relevant to author’s study, and also interview. As a ménak (noble), it was a must for him to be able to skillfully dance. Like it or not Rd. Ono as a ménak must learn about it. Through learning from various teachers, later he became a skilled and oustanding dancer. Those things motivated him to create dances including wayang dance. Through Sanggar Sekar Pusaka, he spread wayang dance to people of Sumedang. His profession as a camat (head of sub-district) that led him to move around made Rd. Ono easier to spread wayang dance wherever he was. His success on spreading the dance can be seen from the enthusiasm of the community to learn wayang dance. His persistence to create, dance and spread wayang dance made Rd. Ono is known as the Maestro of Wayang Dance.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No. Panggil : S SEJ PAN p-2017; Pembimbing : I. Ayi Budi Santosa, II. wawan Darmawan.
Uncontrolled Keywords: Rd. Ono Lesmana Kartadikusumah, Tari Wayang Sumedang, Sanggar Sekar Pusaka, Ménak, Sumedang Wayang Dance.
Subjects: D History General and Old World > DS Asia
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: DAM staf
Date Deposited: 26 Sep 2018 03:22
Last Modified: 26 Sep 2018 03:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/31803

Actions (login required)

View Item View Item