Hamsah, - (2016) PENGEMBANGAN MODAL SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN PROGRAM MAKASSAR TIDAK RANTASA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PS_1403032_Title.pdf Download (25kB) | Preview |
|
|
Text
T_PS_1403032_Abstract.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
T_PS_1403032_Table_of_content.pdf Download (69kB) | Preview |
|
|
Text
T_PS_1403032_Chapter1.pdf Download (410kB) | Preview |
|
Text
T_PS_1403032_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (581kB) |
||
|
Text
T_PS_1403032_Chapter3.pdf Download (368kB) | Preview |
|
Text
T_PS_1403032_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (931kB) |
||
|
Text
T_PS_1403032_Chapter5.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text
T_PS_1403032_Bibliography.pdf Download (296kB) | Preview |
|
Text
T_PS_1403032_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (191kB) |
Abstract
Program Makassar tidak Rantasa sebagai suatu inovasi dan solusi dalam menangani permasalahan kebersihan yang ada yang ada di Kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk modal sosial masyarakat di Kecamatan Mariso dalam mendukung program Makassar tidak rantasa, mengetahui munculnya agen pembaharu dalam kehidupan masyarakat, mengetahui upaya yang dilakukan oleh agen pembaharu dalam merekrut pengikutnya untuk mewujudkan program Makassar tidak rantasa, mengetahui bagaimana agen pembaharu dalam memanfaatkan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat untuk mendukung program Makassar tidak rantasa, mengetahui hambatan yang dihadapi dan upaya yang dilakukan oleh agen pembaharu dan pengikutnya dalam mewujudkan program Makassar tidak rantasaa, mengetahui hasil yang diperoleh serta perubahan yang diharapkan dalam kehidupan masyarakat dengan adanya program Makassar tidak rantasa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data diperoleh dari informan yang terdiri dari unsur pemerintah kota, kecamatan, keluarahan, agen pembaharu tokoh masyarakat dan masyarakat biasa. Hasil penelitian menujukkan modal sosial masyarakat dalam program tersebut dengan partisipasi mereka dalam kegiatan bergotong-royong dalam menjaga kebersihan dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai sipakatu (Saling memanusiakan), sipakainge (Saling mengingatkan) dan sipakalebbi (Saling menghargai). Jalannya program tersebut tidak lepas dari usaha salah seorang tim penggerak kecamatan yang menjadi agen pembaharu dalam mempengaruhi masyarakat lainnya. Melalui program ini masyarakat mendapatkan hasil dari pemilahan sampah kemudian ditukarkan dengan sesuatu yang bernilai ekonomis di Bank Sampah. Sehingga harapan masyarakat dan pemerintah dengan program Makassar tidak rantasa akan menjadikan Makassar dua kali lebih baik. Bahan ajar dari hasil penelitian ini disesuaikan dengan materi tentang modal sosial pada pembelajaran Sosiologi di SMA/MA/Sederajat. Kata Kunci : Modal sosial, agen pembaharu, Makassar tidak rantasa Makassar not rantasa program is as an innovation and solutions in addressing the problems of cleanliness in the city of Makassar. The purpose of this study is to determine the form of social capital in the district of Mariso in supporting of that program , knowing advent of agents reformer in public life, knowing the efforts made by the agent reformer in recruiting followers to realize the program , knowing how the agent innovator in the use of social capital owned by the community to support the program , knowimng the obstacles faced and the efforts made by the agent reformer and his followers in realizing the program , knowing the results obtained and the changes that are expected in the life of society with their program. The method in this study is a qualitative study approach case. The data collection process is by interview techniques, observation and documentation. The data is obtained from informants consisting of representatives from municipalities, districts and villages, reformer agent community leaders and ordinary people. Research shows social capital in the program with their participation in activities of mutual cooperation in maintaining cleanliness and always adhering to the values of humanizing each other, remind each other, and respect each other, the course of the program is not separated from the efforts of one team driving reformer agent districts become in influencing other people. Through this program, people will get the results of a waste sorting and then change with something of economic value in the waste bank. So, the expectations of society, government and community programs will make makassar not dirty is twice as good. Key Word: Social Capital, Agent of Change, Makassar not Rantasa
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : T SOS HAM p-2016; Pembimbing : I. Gurniwan Kamil P., II. Elly Malihah |
Uncontrolled Keywords: | Modal sosial, agen pembaharu, Makassar tidak rantasa |
Subjects: | H Social Sciences > HM Sociology L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi |
Depositing User: | Mrs. Neni Sumarni |
Date Deposited: | 02 Nov 2017 07:53 |
Last Modified: | 24 Sep 2018 03:02 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/27701 |
Actions (login required)
View Item |