Hilman, Irfan (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA MATA PELAJARAN IPS GUNA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
T_PD_1302366_Title.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Abstract.pdf Download (144kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Table_of_content.pdf Download (213kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Chapter1.pdf Download (231kB) | Preview |
|
![[img]](http://repository.upi.edu/style/images/fileicons/text.png) |
Text
T_PD_1302366_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (314kB) |
|
|
Text
T_PD_1302366_Chapter3.pdf Download (567kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (531kB) |
|
|
Text
T_PD_1302366_Chapter5.pdf Download (139kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Bibliography.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
T_PD_1302366_Appendix1.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (372kB) |
|
|
Text
T_PD_1302366_Appendix2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (255kB) |
|
|
Text
T_PD_1302366_Appendix3.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (529kB) |
Abstract
Pendidikan di sekolah dasar merupakan awal mulanya kualitas anak bangsa dibentuk. Sekolah dasar sebagai institusi formal tidak hanya berperan dalam mengembangkan kemampuan akademik saja namun juga kemampuan lainnya seperti keterampilan sosial dan emosi. Pembelajaran kooperatif menurut beberapa ahli berguna untuk menumbuhkan kemampun bekerjasama, dan membantu teman. Pembelajaran kooperatif menjadi salah satu alternatif pembelajaran dalam menanamkan keterampilan sosial anak. Dalam pembelajaran kooperatif siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi yang berkualitas, dapat memotivasi siswa guna meningkatkan hasil belajarnya. Guna menjawab rumusan masalah di atas, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experiment). Lokasi penelitian adalah SDN Cileunyi 05 yang terletak di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa untuk kelas Va dan Vb. Terbagi menjadi kelas eksperimen 20 siswa dan kelas kontrol 20 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil nilai pretest kelas dan kelas kontrol pada pretest masing-masing adalah 0,601 dan 0,384 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dari uji kesaman rat-rata P-Value 0,069 > 0,05. maka H0 diterima dengan kata lain hasil belajar pretes siswa kedua kelas (eksperimen dan kontrol) adalah sama. (2) hasil nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada postest masing-masing adalah 0,184 dan 0,204 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari perhitungan statitisk P-Value 0,000 < 0,05. maka H0 ditolak dengan kata lain hasil belajar postes siswa kedua kelas (eksperimen dan kontrol) adalah berbeda. (3) Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa harga t = 16,300 dengan tingkat signifikansi = 0,000. Tingkat Signifikan 0,000 < 0,05, Ho : ditolak. Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara nilai sebelum belajar (pretes) dengan nilai setelah belajar (postes). Perbedaan itu dapat dilihat pada nilai rara-rata sebelum belajar adalah 57,83 dan nilai rata-rata setelah belajar adalah 86,83. Hasil belajar setelah mendapatkan penerapan model belajar kooperatif TSTS lebih besar daripada sebelum mendapat perlakuan. (4) P-Value 0,028 < 0,05. maka H0 ditolak dengan kata lain keterampilan sosial berpengaruh terhadap hasil belajar, Besarnya pengaruh keterampilan sosial terhadap hasil belajar yaitu 0,491 (cukup tinggi). Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik dibandingkan metode konvensional baik dilihat dari keterampilan sosial dan hasil belajar.Yang disarankan dari hasil penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) dapat menjadi alternative model pembelajaran pada mata pelajaran IPS untuk poko bahasan lainnya. ---------- Education in elementary school is the beginning of quality son of nations formed. Elementary school as a formal institution not only a role in developing the academic ability but also other capabilities such as social skills and emotions. Cooperative Learning according to some experts useful to grow the capability to work together and help friends. Cooperative Learning to become one of the alternative learning in inculcating social skills children. In the cooperative learning students actively involved in the learning process so that a positive impact on the quality of the interaction and communication quality can motivate students to improve school results. In order to answer the formulation of the problem above , research method used in this research is the method of the experiment facades (quasi experiment). The location of the research is SDN Cileunyi 05 which is located in the sub-district Cileunyi Bandung. Samples in this research amounted to 40 students for the class to Va and Vb. Divided into class experiment 20 students and control classes 20 students. The results of the study showed that: (1) value class pretest results and control classes in their respective pretest is 0,601 and 0,384 greater than 0.05. This shows that the sample obtained from the class experiment and control classes derived from the population that berdistribusi normal, from lam kesaman tests the average P-Value 0,069 > 0.05. Then H0 accepted in other words learning results pretes students both class (experiment and control) is the same. (2) the results of the value class postest experiments and control classes in their respective postest is 0,184 and 0,204 greater than 0.05. This shows that the sample obtained from the class experiment and control classes derived from the population that berdistribusi normal. From the calculation of the statitisk P-Value 0,000 < 0.05. Then H0 rejected in other words learning results postes students both class (experiment and control) is different. (3) From the results of the calculation can be seen that the price of t = 16,300 with significance level = 0,000. Significant level 0,000 < 0.05, Ho : rejected. Conclusion can be that there is a very significant difference between the value before we learn (pretes) with the value after learning (postes). The difference can be seen on the value of the average averaged before the study is 57,83 and the value of the average after learning is 86,83. Study results after getting the implementation of cooperative learning model TSTS greater than before treatment. (4) P-Value 0,028 < 0.05. Then H0 rejected in other words social skills influence the learning results, great influence on the outcome of the social skills learned namely 0,491 (high enough). Based on the results of research can be advanced that cooperative learning Model TSTS types better than conventional method both seen from the social skills and learning results.recommended from the results of this research are two types of cooperative learning model stay two stray (TSTS) can be an alternative learning model in Social Studies lessons to the object other topics.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| Additional Information: | No. Panggil: T PD HIL: p-2016 ; Pembimbing: Dinn Wahyudin |
| Uncontrolled Keywords: | model kooperatif, model two stay two stray, hasil belajar, keterampilan sosial. |
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education |
| Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Dasar S-2 |
| Depositing User: | Mr. Tri Agung |
| Date Deposited: | 19 Aug 2016 01:51 |
| Last Modified: | 19 Aug 2016 01:51 |
| URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/21649 |
Actions (login required)
 |
View Item |