Tamba, Kimura Patar (2015) PENGEMBANGAN DESAIN DIDAKTIS PERTIDAKSAMAAN KUADRAT PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_MTK_1302415_Title.pdf Download (70kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Abstract.pdf Download (136kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Table of Content.pdf Download (169kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Chapter1.pdf Download (216kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (478kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Chapter3.pdf Download (240kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Chapter5.pdf Download (147kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Bibliography.pdf Download (260kB) |
|
Text
T_MTK_1302415_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
Rendahnya kemampuan matematis siswa disebabkan hambatan (obstacles) yang dihadapi dalam pembelajaran matematika khususnya materi pertidaksamaan kuadrat. Hambatan yang dialami siswa bersumber dari perkembangan siswa (ontological obstacles), didactical obstacles yaitu hambatan akibat pilihan pendekatan guru dan epistemological obstacles. Hambatan ini dapat terjadi karena desain didaktis yang digunakan guru adalah bahan siap saji tanpa proses analisis terlebih dahulu. Untuk itu penting untuk menyusun suatu desain didaktis yang mempertimbangkan hambatan belajar, learning trajectories. Selain itu, desain didaktis juga dapat disusun berdasarkan Theory of Didactical Situation. Menurut teori ini, desain didaktis disusun dalam suatu situasi sehingga terjadi proses interaksi siswa dengan milieu dimana dalam proses inilah siswa membentuk pengetahuannya. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan belajar dan menyusun desain didaktis pertidaksamaan kuadrat. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain penelitian yaitu Didactical Design Research (DDR). Penelitian ini dilaksanakan di SMA Trinitas Bandung pada kelas X dan kelas XI. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: (1) hambatan belajar yang dialami oleh siswa seperti generalisasi persamaan ke pertidaksamaan (epistemological obstacles), keterbatasan berpikir pada aritmatic thinking (ontogenical obstacles), pemaknaan hanya sebatas prosedural dan tidak beragamnya pendekatan dalam pembelajaran (didactical obstacles); (2) situasi didaktis yang disusun adalah permasalahan kontekstual yang disusun secara berkelanjutan dari desain didaktis-1 sampai desain didaktis-5; (3) hambatan belajar yang muncul setelah implementasi adalah generalisasi metode grafik ke metode garis bilangan, generalisasi persamaan ke pertidaksamaan, kecenderungan hanya menggunakan satu pendekatan (epistemological obstacles), tidak ada penekanan akan makna dan penggunaan simbol pertidaksamaan (didactical obstacles); (4) desain didaktis revisi berupa perbaikan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | No. Panggil : T MTK TAM p-2015 Pembingbing : I. Didi Suryadi |
Uncontrolled Keywords: | learning obstacles, pertidaksaamaan kuadrat, desain didaktis. |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QA Mathematics |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika S-2 |
Depositing User: | Staff DAM |
Date Deposited: | 05 Jan 2016 02:14 |
Last Modified: | 24 Nov 2021 03:17 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/18983 |
Actions (login required)
View Item |