HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOGOR

Saska Bendra Saputra, - and Agus Rusdiana, - and Syam Hardwis, - (2025) HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR PADA SISWA SMA NEGERI 2 BOGOR. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan daya tahan kardiovaskular pada remaja laki-laki usia 16-18 tahun di SMA Negeri 2 Bogor. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, melibatkan 30 responden yang dipilih secara acak sederhana. Pengukuran IMT dilakukan menggunakan rumus berat badan per tinggi badan kuadrat, sedangkan daya tahan kardiovaskular diukur melalui Cooper Test (lari 12 menit). Hasil analisis deskriptif menunjukkan distribusi IMT responden berada pada kategori kurus (30%), normal (43,33%), gemuk (23,33%), dan obesitas (3,33%). Daya tahan kardiovaskular mayoritas berada pada kategori kurang (50%). Uji korelasi Spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi (rho) sebesar 0,078 dengan signifikansi 0,682, menandakan hubungan negatif sangat lemah dan tidak signifikan antara IMT dan daya tahan kardiovaskular. Kesimpulannya, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan daya tahan kardiovaskular pada sampel penelitian ini. Faktor lain seperti aktivitas fisik, pola makan, dan riwayat kesehatan diduga turut memengaruhi hasil tersebut, sehingga IMT belum dapat dijadikan indikator tunggal untuk menilai kebugaran kardiovaskular pada remaja. This study aims to determine the relationship between Body Mass Index (BMI) and cardiovascular endurance among male adolescents aged 16–18 years at SMA Negeri 2 Bogor. The research employed a quantitative method with a cross-sectional design, involving 30 respondents selected through simple random sampling. BMI was measured using the formula of body weight divided by height squared, while cardiovascular endurance was assessed using the Cooper Test (12-minute run). Descriptive analysis revealed that the distribution of respondents' BMI fell into the following categories: underweight (30%), normal (43.33%), overweight (23.33%), and obese (3.33%). The majority of cardiovascular endurance levels were categorized as poor (50%). The Spearman correlation test showed a correlation coefficient (rho) of -0.078 with a significance value of 0.682, indicating a very weak and non-significant negative relationship between BMI and cardiovascular endurance. In conclusion, there was no significant relationship between BMI and cardiovascular endurance in this sample. Other factors such as physical activity, dietary patterns, and health history are presumed to influence these results, suggesting that BMI alone cannot be used as a single indicator to assess cardiovascular fitness in adolescents.

	Text TA_ART_S_IKOR_2107985_SK.pdf Download (739kB)
	Text TA_ART_S_IKOR_2107985_ART.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (448kB)

Item Type:	Thesis (S1)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations?user=LOx1VGcAAAAJ&hl=id ID SINTA Dosen Pembimbing Agus Rusdiana : 0012087605 Syam Hardwis : 0028068205 Karya ini adalah tugas akhir setara dengan skripsi sesuai dengan SK Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Nomor: 6101/UN40.A6/PK.03.04/2025
Uncontrolled Keywords:	Indeks Massa Tubuh, Daya Tahan Kardiovaskular, Usia 16-18 Tahun Body Mass Index, Cardiovascular Endurance, Ages 16-18 Years
Subjects:	Q Science > Q Science (General) Q Science > QC Physics Q Science > QM Human anatomy
Divisions:	Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan > Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi > Program Studi IKOR
Depositing User:	Saska Bendra Saputra
Date Deposited:	23 Oct 2025 06:09
Last Modified:	23 Oct 2025 06:10
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/143461

Actions (login required)

View Item