STRATEGI GURU DALAM MEMFASILITASI ANAK SELECTIVE MUTISM: Studi Kasus di Salah Satu Sekolah Wilayah Bekasi

Kurnia Hartati, - (2024) STRATEGI GURU DALAM MEMFASILITASI ANAK SELECTIVE MUTISM: Studi Kasus di Salah Satu Sekolah Wilayah Bekasi. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text T_PAUD_2002455_Title.pdf Download (593kB)
	Text T_PAUD_2002455_Chapter1.pdf Download (252kB)
	Text T_PAUD_2002455_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (303kB)
	Text T_PAUD_2002455_Chapter3.pdf Download (388kB)
	Text T_PAUD_2002455_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB)
	Text T_PAUD_2002455_Chapter5.pdf Download (224kB)
	Text T_PAUD_2002455_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi strategi yang digunakan oleh guru dalam memfasilitasi anak dengan selective mutism (SM) di lingkungan sekolah. Menggunakan metode studi kasus, penelitian ini dilaksanakan di sebuah sekolah dasar di Bekasi dengan fokus pada seorang anak yang mengalami SM akibat trauma keluarga. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam dengan guru kelas, guru musik, serta guru agama, dan dokumentasi selama tiga bulan. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Validitas data diperkuat melalui triangulasi sumber data dan pengecekan anggota (member checking). Hasil penelitian mengidentifikasi lima hambatan dan kebutuhan anak dengan selective mutism, yaitu: 1) kecemasan sosial, 2) kesulitan mengungkapkan perasaan, 3) hambatan komunikasi verbal, 4) kurangnya inisiatif dalam berkomunikasi dan berinteraksi, serta 5) keterbatasan partisipasi akademik. Strategi yang diterapkan untuk memfasilitasi anak dengan SM dikategorikan menjadi: 1) membangun lingkungan yang mendukung dan nyaman, 2) strategi mengurangi kecemasan, 3) peningkatan eksposur dan pendekatan bertahap, 4) penggunaan alat bantu dan media komunikasi visual, 5) komunikasi yang fleksibel, 6) penguatan positif, 7) pemberian pujian/reward, 8) penyesuaian aktivitas dan metode penilaian, serta 9) kolaborasi dengan orang tua. Strategi-strategi tersebut berdampak positif, termasuk berkurangnya kecemasan dan meningkatnya kemampuan komunikasi serta partisipasi anak dengan SM. Anak mulai menunjukkan inisiatif dalam memulai komunikasi, serta munculnya penggunaan bahasa fonetik di rumah, meskipun belum ada indikasi berbicara di sekolah. Penelitian ini merekomendasikan agar lembaga pendidikan mengadakan pelatihan atau sosialisasi khusus terkait penanganan anak dengan SM. Pembuatan catatan siswa yang rinci juga akan membantu dalam memantau perkembangan anak secara berkelanjutan. Program studi PAUD disarankan untuk memperluas cakupan usia hingga 0-8 tahun dengan menambahkan mata kuliah tentang perkembangan anak dan transisi dari PAUD ke SD. This study aims to explore the strategies used by teachers in facilitating children with selective mutism (SM) in the school environment. Using a case study method, this research was conducted at an elementary school in Bekasi, focusing on a child who experienced SM due to family trauma. Data were collected through observations, in-depth interviews with the classroom teacher, music teacher, and religion teacher, as well as documentation over a three-month period. The data were analyzed using descriptive analysis techniques. Data validity was strengthened through source triangulation and member checking. The study identified five challenges and needs of children with selective mutism, namely: 1) social anxiety, 2) difficulty expressing emotions, 3) verbal communication barriers, 4) lack of initiative in communication and interaction, and 5) limited academic participation. The strategies applied to facilitate children with SM were categorized as: 1) building a supportive and comfortable environment, 2) strategies to reduce anxiety, 3) gradual exposure and approach, 4) the use of assistive tools and visual communication media, 5) flexible communication, 6) positive reinforcement, 7) giving praise/rewards, 8) adjusting activities and assessment methods, and 9) collaboration with parents. These strategies had a positive impact, including reduced anxiety and improved communication skills as well as participation of the child with SM. The child began to show initiative in starting communication, and phonetic language began to emerge at home, although no indication of speaking was observed at school. This study recommends that educational institutions provide specific training or socialization on handling children with SM. Creating detailed student records will also help monitor the child's development continuously. Early Childhood Education programs are also recommended to expand the age range to 0-8 years by adding courses on child development and the transition from early childhood education to elementary school.

Item Type:	Thesis (S2)
Additional Information:	ID SINTA Dosen Pembimbing: Euis Kurniati : 6001374 Leli Kurniawati : 5994085
Uncontrolled Keywords:	selective mutism, strategi guru, metode pembelajaran, kecemasan pada anak selective mutism, teacher strategies, teaching methods, child anxiety
Subjects:	L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education L Education > LB Theory and practice of education > LB1501 Primary Education
Divisions:	Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Anak Usia Dini S-2
Depositing User:	Kurnia Hartati
Date Deposited:	11 Nov 2024 03:41
Last Modified:	11 Nov 2024 03:41
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/128524

Actions (login required)

View Item