Luthfi Hidayat, - (2024) PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI SISWA MELALUI PERKATAAN KASAR DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
T_PP_2208635_Title.pdf Download (530kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Cahpter 1.pdf Download (261kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Cahpter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (387kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Cahpter 3.pdf Download (395kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Cahpter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (545kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Chapter 5.pdf Download (256kB) |
|
Text
T_PP_2208635_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Abstract
Penggunaan bahasa kasar seringkali dianggap negatif dalam dunia pendidikan dan pergaulan, namun bagi sebagian remaja, bahasa kasar justru menjadi alat untuk membangun identitas diri dan memperkuat ikatan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika psikologis siswa melalui perkataan kata-kata kasar di lingkungan sekolah terkait pembentukan identitas diri. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi, dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam terhadap tiga orang siswa SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa kasar dapat dilihat sebagai bentuk eksplorasi identitas, meskipun tidak selalu mencerminkan komitmen identitas mereka. Proses pembentukan identitas ini terjadi karena adanya krisis identitas (eksplorasi) yang melibatkan penerimaan sosial, ekspresi emosi melalui agresi verbal, humor, normalisasi, simbol keseteraan, imitasi. Selain itu, masing-masing dari mereka memiliki kesadaran yang diikuti dengan upaya dan strategi yang digunakan untuk mengurangi penggunaan kata kasar dalam percakapan sehari-hari. Dengan demikian, penggunaan kata-kata kasar oleh siswa dapat dilihat sebagai salah satu bentuk eksplorasi identitas diri, meskipun belum mencapai komimen terhadap nilai atau peran terntentu. Swearing is often considered negative in the world of education and socialising, but for some adolescents, swearing is actually a tool to build self-identity and strengthen social ties. This study aims to explore the psychological dynamics of students through swearing in the school environment related to self-identity formation. The research method used was a phenomenological approach, with data collected through in-depth interviews with three junior high school students. The results showed that swearing can be seen as a form of identity exploration, although it does not always reflect their identity commitment. This identity formation process occurs due to an identity crisis (exploration) involving social acceptance, emotional expression through verbal aggression, humour, normalisation, symbols of equality, imitation. In addition, each of them has awareness followed by efforts and strategies used to reduce the use of swearing in daily conversations. Thus, students' use of swearing can be seen as a form of self-identity exploration, although it has not yet reached a commitment to certain values or roles.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&user=3ZRC3y0AAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Tina Hayati Dahlan: 5980395 Hani Yulindrasari: 6033960 |
Uncontrolled Keywords: | kata kasar, eksplorasi identitas, identitas diri, pembentukan identitas diri, remaja. identity exploration, swear words, self-identity, self-identity formation, teenagers. |
Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Psikologi Pendidikan S-2 |
Depositing User: | Luthfi Hidayat |
Date Deposited: | 25 Sep 2024 07:31 |
Last Modified: | 25 Sep 2024 07:31 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/125993 |
Actions (login required)
View Item |