ANALISIS KONTRASTIF PENANDA NEGASI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA SUNDA

Ariiq Risdiyanthi, - (2024) ANALISIS KONTRASTIF PENANDA NEGASI DALAM KALIMAT BAHASA JERMAN DAN BAHASA SUNDA. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_JRM_2001465_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Chapter1.pdf

Download (179kB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (504kB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Chapter3.pdf

Download (166kB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (369kB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Chapter5.pdf

Download (130kB)
[img] Text
S_JRM_2001465_Title.pdf

Download (502kB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Penanda negasi berfungsi sebagai penolakan terhadap sebuah pernyataan ataupun pertanyaan dan bersifat qualifier artinya pasti dimiliki oleh setiap bahasa. Meskipun demikian, berdasarkan struktur kalimatnya setiap bahasa tetap memiliki aturan tersendiri dalam penggunaan penanda negasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, perbedaan, dan persamaan penanda negasi dalam kalimat bahasa Jerman dan bahasa Sunda. Untuk mengetahui persoalan tersebut, peneliti menggunakan metode Structural Marking Symbols. Structural Marking Symbols merupakan sebuah metode analisis bahasa secara sintaksis. Penelitian ini menggunakan data yang berupa kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif bahasa Jerman dan bahasa Sunda yang terdapat penanda penanda negasi di dalamnya dan diambil dari sebuah novel berbahasa Jerman dengan judul Der erste letzte Tag karya Sebastian Fitzek dan satu novel berbahasa Sunda yang berjudul Sasalad: Sempalan Épidemi di Tatar Garut karya Dadan Sutisna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 508 kalimat dengan penanda negasi dalam bahasa Jerman dan 918 kalimat dengan penanda negasi dalam bahasa Sunda yang ditemukan pada sumber data. Penelitian ini menggunakan 18 kalimat sebagai sampel data, dengan rincian 3 kalimat deklaratif, 3 kalimat interogatif, dan 3 kalimat imperatif dalam kedua bahasa. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa penggunaan penanda negasi pada kalimat bahasa Jerman dan bahasa Sunda memiliki persamaan seperti dapat terletak sebelum kata sifat, sebelum kata kerja, sebelum frasa preposisional, dan dapat terletak di awal kalimat pada kalimat imperatif negatif. Negation markers function as a rejection of a statement or question and its qualifier, which means every language has them. Nevertheless, each language has its own rules for using them based on its structure. This study aims to find out the types, differences, and similarities of negation markers in German and Sundanese. To find out these issues, researchers use Structural Marking Symbols method. Structural Marking Symbols is a syntactic method of analyzing language. This study uses data in the form of declarative, interrogative and imperative sentences in German and Sundanese that contain negation markers. These sentences are taken from a German novel titled Der erste letzte Tag by Sebastian Fitzek and a Sundanese novel titled Sasalad: Sempalan Épidemi di Tatar Garut by Dadan Sutisna. The results show that the data sources contain 508 sentences with negation markers in German and 918 sentences with negation markers in Sundanese. This study uses 18 sentences as data samples, including 3 declarative sentences, 3 interrogative sentences and 3 imperative sentences in both languages. Based on the analysis, it can be seen that the use of negation markers in German and Sundanese sentences shows similarities, such as their placement before adjectives, verbs, prepositional phrases, and they can be placed at the beginning of the sentence in negative imperative sentences. Negationswort hat die Funktion, eine Aussage oder eine Frage zu ablehnen, und es sind qualifier, die in allen Sprachen vorkommen. Aufgrund der Satzstruktur hat jede Sprache ihre eigenen Regeln für die Verwendung der Negationswörter. Ziel dieser Untersuchung ist die Arten, Unterschieden und Gemeinsamkeiten der Negationswörter in deutschen und sundanesischen Sätzen herauszufinden. Um diese Fragen herauszufinden, verwendet der Forscher die Methode Structural Marking Symbols. Structural Marking Symbols ist eine Methode die Syntax um eine Sprache zu analisieren. In dieser Untersuchung verwendet Aussagesatz, Fragesatz, und Imperativsatz in Deutsch und Sundanesisch, die Negationswörter haben. Die Wörter stammen aus einem deutschen Roman mit dem Titel „Der erste letzte Tag“ von Sebastian Fitzek und einem sundanesischen Roman mit dem Titel „Sasalad: Sempalan Épidemi di Tatar Garut“ von Dadan Sutisna. Die Ergebnisse zeigen, dass die Datenquellen 508 Sätze mit Negationswörter im Deutschen und 918 Sätze mit Negationswörter im Sundanesischen enthalten. Für diese Studie wurden 18 Sätze als Datenproben verwendet, darunter 3 deklarative Sätze, 3 interrogative Sätze und 3 imperative Sätze in beiden Sprachen. Die Analyse hat gezeigt, dass Negationswörter in deutschen und sundanesischen Sätzen ähnliche Funktionen haben. Diese Negationswörter können vor Adjektiven, Verben und Präpositionalphrasen stehen und in einem negativen Imperativsatz kann an den Anfang des Satzes gestellt werden.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?view_op=list_works&hl=en&user=QCFGVCgAAAAJ ID SINTA Dosen Pembimbing: Putrasulung Baginda: 6004765 Nur Muthmainah: 6787024
Uncontrolled Keywords: Analisis Kontrastif, Bahasa Jerman, Bahasa Sunda, Kalimat, Penanda Negasi, Structural Marking Symbols Contrastive Analysis, German, Negation Markers, Sentence, Sundanese, Structural Marking Symbols Contrastive Analyse, Der Satz, Deutsch, Negationswörter, Structural Marking Symbols, Sundanesisch
Subjects: P Language and Literature > PD Germanic languages
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Depositing User: Ariiq Risdiyanthi
Date Deposited: 17 Sep 2024 10:22
Last Modified: 17 Sep 2024 10:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/124391

Actions (login required)

View Item View Item