FENOMENA TOXIC NETIZENS SEBAGAI AKIBAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 PANGALENGAN

Asep Risman Somantri, - (2023) FENOMENA TOXIC NETIZENS SEBAGAI AKIBAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 PANGALENGAN. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_SOS_2012977_Title.pdf

Download (861kB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Chapter1.pdf

Download (244kB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (334kB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Chapter3.pdf

Download (252kB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Chapter5.pdf

Download (262kB)
[img] Text
T_SOS_2012977_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (3MB)
Official URL: https://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya perilaku toxic di media sosial, khususnya dikalangan pelajara. Hal ini sebagai akibat dari adanya ketimpangan dari harapan perkembangan teknologi dengan kenyataan yang terjadi dilapangan sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Fenomena Toxic Netizens sebagai akibat penggunaan Media Sosial pada Peserta didik SMA Negeri 1 Pangalengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskritptif. Informan penelitian adalah peserta didik di SMA Negeri 1 Pangalengan disemua jenjang kelas X, kelas XI dan Kelas XII. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan tiga metode yaitu, observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasilnya menunjukan bahwa pertama seluruh peserta didik merupakan pengguna aktif di media sosial, Peserta didik banyak menggunakan media sosial hanya sekedar untuk hiburan. Instagram dan Tiktok merupakan media sosial yang paling populer dikalangan peserta didik. Peserta didik bisa menghabiskan waktu lebih dari 10 jam sehari untuk menggunakan media sosial. Hasil kedua menunjukan bentuk toxic yang dilakukan oleh Peserta didik. Ada perbedaan kecenderungan bentuk toxic yang dilakukan di media sosial oleh peserta didik laki-laki dan perempuan. Hasil yang ketiga pengalaman Peserta didik dalam mengatasi perilaku toxic merasa kebingungan tentang penanganan perilaku toxic di media sosial, mereka bingung harus ke siapa melapor dan bagaimana melaporkan perilaku toxic di emedia sosial, perilaku toxic di media sosial sudah sangat merajalela di kalangan remaja bahkan perilaku toxic ini betul-betul beragam. Faktor yang mendorong perilaku toxic adalah pengaruh konten dari media sosial itu sediri, tidak adanya ketegasan dari perusahaan pengembang untuk pelaku perilaku toxic di media sosial, adanya motivasi menjadi viral atau FYP sehingga rela melakukan perilaku toxic sekalipun di media sosial, dan terakhir kurangnya pantauan dan bimbingan dari orang tua untuk menangkal perilaku toxic di media sosial This research is motivated by the increasingly widespread toxic behavior on social media, especially among students. This is a result of the imbalance between expectations of technological development and the reality that occurs in the field as a result of technological development. This research aims to analyze the Toxic Netizens Phenomenon as a result of the use of Social Media among students at SMA Negeri 1 Pangalengan using a qualitative approach with descriptive methods. The research informants were students at SMA Negeri 1 Pangalengan at all levels in class X, class XI and class XII. Data collection techniques were carried out using three methods, namely, observation, interviews and documentation studies. The data analysis technique used in this research was carried out through three steps, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results show that firstly, all students are active users of social media. Many students use social media just for entertainment. Instagram and Tiktok are the most popular social media among students. Students can spend more than 10 hours a day using social media. The second result shows the form of toxicity carried out by students. There are differences in the tendency of toxic forms carried out on social media by male and female students. The third result is that students' experiences in dealing with toxic behavior feel confused about handling toxic behavior on social media, they are confused about who to report to and how to report toxic behavior on social media, toxic behavior on social media is very rampant among teenagers, even this toxic behavior really diverse. Factors that encourage toxic behavior are the influence of content from social media itself, the lack of firmness from the development company regarding perpetrators of toxic behavior on social media, the motivation to go viral or FYP so they are willing to carry out toxic behavior even on social media, and finally the lack of monitoring and guidance. from parents to ward off toxic behavior on social media.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: https://scholar.google.com/citations?hl=id&user=mxbrZWMAAAAJ&view_op=list_works&authuser=1 ID SINTA Dosen Pembimbing: Elly Malihah: 5978468 Siti Nurbayani K: 5976314
Uncontrolled Keywords: Media Sosial, Peserta Didik, Toxic Netizens Social Media, Students, Toxic Netizens
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sosiologi-S2
Depositing User: Asep Risman Somantri
Date Deposited: 29 Dec 2023 09:40
Last Modified: 29 Dec 2023 09:40
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/113931

Actions (login required)

View Item View Item