PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI : Studi Kasus tentang Pengendalian Mutu dalam Disain Program Studi, Standar Mutu dan Lapangan Fungsional di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

    Sabur, Ambuy (2013) PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI : Studi Kasus tentang Pengendalian Mutu dalam Disain Program Studi, Standar Mutu dan Lapangan Fungsional di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

    Abstract

    Perguruan tinggi saat ini semakin dituntut untuk meningkatkan
    mutu kinerja dan hasil-hasilnya. Hal ini karena kesadaran,
    kebutuhan dan harapan para pengguna dan konstituensi
    lainnya terhadap mutu pendidikan tinggi yang lebih baik dan
    relevan semakin meningkat. Sekarang mutu pendidikan tinggi ti
    dak lagi ditentukan oleh perguruan tinggi itu sendiri, tetapi
    terutama oleh para konstituensi tadi. Akibatnya, perguruan
    tinggi yang ingin menghasilkan pendidikan yang bermutu harus
    mampu memenuhi keinginan dan harapan para konstituensinya.
    Caranya adalah perguruan tinggi harus merancang, merencanakan,
    melaksanakan dan memperbaiki secara terus-menerus atas prog
    ram-program, proses-proses, dan hasil-hasilnya. Tanpa kemampuan
    untuk memahami keinginan para konstituensinya dan kemampuan
    mengelola program-programnya secara benar, perguruan tinggi
    akan mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan fungsifungsinya.
    Pengendalian mutu yang dalam perkembangan terakhirnya dikenal
    dengan TQC atau TQM menyediakan hal baru berupa serangkaian
    ide dan teknik untuk meningkatkan kinerja lembaga melalui
    perbaikan yang berkesinambungan (continouos improvment)
    atas program-program, input-input, proses-proses dan hasilhasil.
    Tujuan akhir dari pengendalian mutu itu adalah memenuhi
    berbagai kebutuhan dan harapan dari para konstituensinya.
    Menurut pandangan TQM, mutu sebaiknya dibangun ke dalam
    produk (lulusan) sejak tahap awal dalam proses pendidikan
    sampai mereka berkarya di masyarakat secara baik. Sejumlah
    tahapan atau proses yang krusial dalam proses pendidikan
    tinggi itu meliputi: perancangan/pengembangan program studi
    termasuk standar mutunya, pengendalian dalam lapangan fungsionalnya
    (proses transformasi) serta pemasaran dan riset pasar.
    Setiap tahapan itu harus dikerjakan secara benar dan harus selalu
    dikaitkan satu dengan lainnya sehingga merupakan siklus.-
    Berdasarkan pemikiran di atas, penelitian ini mencoba
    untuk mendeskripsikan kegiatan pengendalian mutu pendidikan
    tinggi yang dilaksanakan di UNIS Tangerang. Tiga persoalan
    yang hendak dikaji dalam penelitian ini yang diangkat dari
    tahapan awal yang krusial dalam pengendalian mutu dalam pen
    didikan tinggi, yaitu: perancangan/pengembangan program studi,
    perancangan/pengembangan standar mutunya, dan pengendalian
    mutu dalam lapangan fungsional.
    Rumusan permasalahan yang diturunkan dari tiga persoalan
    pokok di atas adalah: (1) berdasarkan SWOT analysis, apakah
    arah strategik dari program studi yang ada di UNIS sudah be
    nar? (2) tingkat mutu manakah yang telah dicapai oleh program
    studi di UNIS? dan (3) apakah pengendalian mutu dalam lapangan
    fungsionalnya sudah dilaksanakan dengan baik dan terarah?
    Tujuan dari penelitian ini adalah memeriksa arah strategis
    program studi di UNIS; menilai dan mendeskripsikan profil
    mutu program studi; dan mendeskripsikan proses pengendali
    an mutu dalam lapangan fungsionalnya.
    Berdasarkan pada permasalahan dan tujuan penelitian di
    atas, maka metode yang digunakan adalah deskriftif-kualitatif
    dengan pola studi kasus (di UNIS Tangerang). Data yang
    dibutuhkan untuk menjawab permasalahan penelitian yang telah
    ditetapkan diperoleh dari berbagai sumber data baik orang
    (responden), benda maupun gerak atau proses-proses yang berhubungan
    melalui penggunaan teknik wawancara, studi dokumentasi,
    observasi dan angket. Data yang telah terkumpul tersebut
    kemudian diolah menurut kaidah pendekatan kualitatif: reduksi
    data; display data; dan verifikasi.
    Temuan hasil penelitian tentang kegiatan pengendalian
    mutu pendidikan tinggi di UNIS Tangerang berdasarkan pada
    ketiga persoalan penelitian di atas, secara umum belum dilaku
    kan dengan baik dan lebih terarah.
    Pertama, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tujuh
    aspek strategis dari lima program studi yang diteliti ditemukan
    sebagai berikut. Dua Program Studi yaitu Administrasi
    Negara dan Ilmu Hukum memiliki peluang atau prospek masa depan
    yang lebih baik. Hal ini tampak dari tetap baiknya prospek
    pekerjaan bagi lulusan dan minat calon mahasiswanya, ditambah
    tingkat persaingan yang rendah. Sedangkan sumberdaya yang
    dimiliki seperti keadaan dosen, fasilitas pendidikan dan biaya
    Pendidikan bagi Program Studi Administrasi Negara menunjukkan
    cukup baik. Bagi Program Studi Ilmu Hukum, terutama keadaan
    dosen dan biaya pendidikan masih menunjukkan kelemahan.
    Tiga program studi lainnya, yaitu Kimia Tekstil, Pendi
    dikan Ekonomi, dan terutama KPA menghadapi prospek pekerjaan
    bagi lulusan dan minat calon mahasiswa yang tidak begitu baik
    Di samping itu bagi Program Studi KPA menghadapi persaingan
    yang kuat. Ketiga program studi ini memiliki kelemahan yang
    sama dalam kualifikasi dosen tetapnya. Laboratorium bagi
    Program Studi Kimia Tekstil masih menggunakan milik pihak
    lain. Biaya pendidikan yang ditetapkan untuk mahasiswa Program
    Studi KPA dinilai mahal.
    Sumberdaya yang dapat dikategorikan sebagai kekuatan pada
    kelima program studi di atas adalah jumlah dosen dan staf
    serta ruangan kantor dan kuliah yang telah memadai.
    Kedua, hasil evaluasi atas 10 indikator mutu yang
    ditetapkan menunjukkan bahwa tiga program studi (Administrasi
    Negara, Kimia Tekstil, dan Pendidikan Ekonomi), separohnya
    atau lima indikator mutu itu dinilai cukup baik, baik, dan
    sangat baik, sisanya atau separohnya lagi dinilai kurang,
    sangat kurang dan buruk. Sedangkan, dua program studi lain
    yaitu Ilmu Hukum (delapan indikator atau 80%) dan KPA
    (sembilan indikator atau 90%) dinilai kurang, sangat kurang,
    dan buruk. Dengan demikian, secara keseluruhan mutu program
    studi di UNIS masih tergolong kurang.
    Ketiga, pengendalian mutu dalam lapangan fungsional seca
    ra keseluruhan masih belum dilakukan dengan benar dan terarah.
    Pengendalian mutu raw-input belum dilakukan dengan baik. Hal
    ini terlihat dari persyaratan yang harus dipenuhi untuk
    menjadi mahasiswa UNIS yang cukup mudah dan kegiatan seleksi
    calon mahasiswa yang masih bersifat formalitas. Alasannya
    adalah jumlah pendaftar yang masuk ke semua program studi
    masih dapat ditampung.
    Pengendalian mutu kurikulum: kurikulum lokal belum
    dikembangkan dengan baik; silabi dan SAP tidak dibuat dosen;
    jumlah kegiatan tatap muka termasuk evaluasi dalam setiap
    semesternya sudah dikendalikan dengan baik; lamanya tatap muka
    relatif singkat, namun beberapa dosen berusaha meminjamkan
    buku untuk difotocopy oleh mahasiswa; monitoring kehadiran
    mahasiswa dan dosen sudah baik; dan pelaksanaan kegiatan
    akademik terstruktur sudah baik.
    Hal yang sudah dilakukan dengan baik dalam pengendalian
    mutu personel adalah: prosedur usulan pengadaan pegawai; pengangkatan
    dan penatapan pangkat, golongan dan ruang; promosidalam
    pangkat, golongan dan ruang untuk staf; serta promosi
    dan mutasi personel dalam jabatan struktural. Sedangkan ke
    giatan: perencanaan personel; penetapan kualifikasi dalam
    pengadaan personel; pengumuman lowongan kerja secara luas;
    pengembangan mutu dosen dan staf; penilaian kinerja dosen;'
    penyetaraan dan kenaikan jabatan akademik bagi dosen tetap
    yayasan; dan sistem kompensasinya yang menarik belum dilakukan
    dengan baik dan sistematis.
    Pengendalian mutu fasilitas pendidikan yang sudah dilaku
    kan dengan baik meliputi: perencanaan tahunan untuk pengadaan
    peralatan, pemeliharaan, dan perbaikan barang-barang; kegiatan
    pengadaan peralatan; inventarisasi; dan kegiatan pemeliharaan.
    Sedangkan, perencanaan jangka panJang untuk pengadan sarana
    fisik; serta monitoring dan pengendalian tenaga kebersihan/
    pemeliharaan dan teknisi belum dilakukan secara baik.
    Pengendalian mutu pembinaan mahasiswa yang sudah dilaku
    kan cukup baik hanya kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan
    oleh SMPT, SMF dan wadah lainnya. Sedangkan, Pengembangan
    kesejahteraan mahasiswa yang dilihat dari jumlah sarana dan
    fasilitas serta jumlah mahasiswa yang mendapat pelayanan;
    pengembangan minat, bakat dan hobi mahasiswa, dilihat dari
    jumlah sarana/wadah terutama yang diselenggarakan di kampus
    UNIS; serta pengembangan penalaran, keilmuan dan keahlian
    belum dilakukan dengan baik dan bervariasi.
    Perencanaan keuangan, dilihat dari prosedur dan mekanisme
    dalam penyusunan RAPBU sejak pembentukan tin penyusun anggaran
    sampai RAPBU disetujui oleh Senat Universitas dan disahkan
    oleh Yayasan menjadi APBU sudah berjalan baik. Adapun
    komposisi rencana-rencana pendapatan sebagai target yang harus
    dicapai menunjukkan bahwa UNIS masih sangat mengandalkan pemasukan
    uang dari mahasiswa, yakni sekitar 90% dari total rencana
    pendapatannya. Pelaksanaan keuangan dilihat dari strategi
    yang digunakan untuk merealisasi rencana penerimaan yang bersumber
    dari mahasiswa sudah efektif. Berbeda dengan strategi
    untuk merealisasikan rencana penerimaan yang bersumber dari
    sumbangan dan hibah menunjukkan belum cukup kreatif dan
    agresif. Prosedur dan mekanisme penggunaan dana oleh setiap
    unit kerja sejak pengajuan usulan kebutuhan dana sampai
    persetujuan rektor telah dibakukan dan berjalan baik. Alokasi
    Penggunaan dana tampak masih tertuju pada pembiayaan rutin,
    sedangkan untuk perbaikan mutu seperti pengembangan dosen,'
    kesejahteraan pegawai, pengadaan koleksi perpustakaan, sarana
    pembinaan mahasiswa dan laboratorium masih sangat terbatas.
    Terakhir, pengendalian mutu lulusan dilihat dari kegiatan
    evaluasi hasil studi mahasiswa menunjukkan proses penyusunan
    soal ujian oleh dosen sudah cukup baik. Validitas soal sudah
    cukup memadai. Pelaksanaan ujian dilihat dari penjadwalan,
    penetapan persyaratan bagi peserta, tata tertib ujian dan
    pengawasan ujian sudah cukup baik. Pemeriksaan dan pemberian
    skor hasil ujian mahasiswa oleh dosen tidak dilakukan dengan
    cermat, sehingga nilai yang diperoleh mahasiswa dari setiap
    matakuliah masih riskan untuk dijadikan petunjuk untuk
    menyimpulkan mutu lulusan yang sebenarnya.
    Berdasarkan pada temuan penelitian di atas, sejumlah rekomendasi
    dapat dikemukakan; pertama, perlunya UNIS Tangerang
    memperkuat analisis peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan
    untuk setiap program studinya secara periodik, sehingga setiap
    saat posisinya dapat dikenali. Selanjutnya, kombinasi strategi
    yang tepat dan khas untuk mengembangkan setiap program studi
    itu ke arah sukses dapat dirumuskan dan ditetapkan. Kedua,
    untuk meningkatkan profil mutu seluruh program studi, kegiatan
    evaluasi program studi harus dilaksanakan secara periodik dan
    berkelanjutan dengan menggunakan indikator dan kriteria mutu
    yang selalu dikembangkan. Ketiga, pengendalian mutu dalam
    komponen kurikulum, personel, fasilitas pendidikan, pembinaan
    mahasiswa, keuangan, dan kegiatan evaluasi studi mahasiswa
    harus dilakukan secara benar dalam setiap tahapan dan kegiatan
    pengelolaannya.

    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Title.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Title.pdf

    Download (214kB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Abstract.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Abstract.pdf

    Download (480kB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Table_Of_Content.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Table_Of_Content.pdf

    Download (314kB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Chapter1.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Chapter1.pdf

    Download (1MB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Chapter2.pdf] Text
    T_ADPEN_9332004_Chapter2.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (4MB)
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Chapter3.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Chapter3.pdf

    Download (426kB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Chapter4.pdf] Text
    T_ADPEN_9332004_Chapter4.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (7MB)
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Chapter5.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Chapter5.pdf

    Download (1MB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Bibliography.pdf]
    Preview
    Text
    T_ADPEN_9332004_Bibliography.pdf

    Download (448kB) | Preview
    [thumbnail of T_ADPEN_9332004_Appendix.pdf] Text
    T_ADPEN_9332004_Appendix.pdf
    Restricted to Staf Perpustakaan

    Download (211kB)
    Item Type: Thesis (S2)
    Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana
    Universitas Pendidikan Indonesia > Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
    Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Administrasi Pendidikan S-2
    Depositing User: Riki N Library ICT
    Date Deposited: 28 Aug 2013 04:27
    Last Modified: 28 Aug 2013 04:27
    URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/1104

    Actions (login required)

    View Item View Item