STUDI KASUS: PENATALAKSANAAN TERAPI KOGNITIF MENGISI TEKA- TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DENGAN DEMENSIA RINGAN

Rendi Rohaendi, - (2023) STUDI KASUS: PENATALAKSANAAN TERAPI KOGNITIF MENGISI TEKA- TEKI SILANG UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DENGAN DEMENSIA RINGAN. D3 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text TA_KEP_1909874_Title.pdf Download (199kB)
	Text TA_KEP_1909874_Chapter1.pdf Download (131kB)
	Text TA_KEP_1909874_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (363kB)
	Text TA_KEP_1909874_Chapter3.pdf Download (136kB)
	Text TA_KEP_1909874_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (89kB)
	Text TA_KEP_1909874_Chapter5.pdf Download (86kB)
	Text TA_KEP_1909874_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (5MB)

Abstract

Pendahuluan: Lansia mengalami perubahan- perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Salah satu perubahan yang sering dihadapi lansia yaitu penurunan fungsi kognitif atau demensia. Demensia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir dan penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari. Salah satu terapi non farmakologi yang efektif digunakan untuk demensia yaitu terapi kognitif teka-teki silang. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan penatalaksanaan terapi kognitif teka-teki silang terhadap fungsi kognitif pada lansia dengan demensia ringan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus pada dua orang lansia yang mengalami demensia ringan di PSTW Budi Pertiwi Bandung. Terapi kognitif teka-teki silang diberikan selama 5 hari dengan durasi 15-30 menit. Pemeriksaan fungsi kognitif menggunakan kuisioner MMSE. Hasil: Penelitian ini didapatkan hasil bahwa terapi kognitif teka-teki silang dapat meningkatkan fungsi kognitif dari 24 (demensia ringan) menjadi 27 (normal) dan dari 21 (demensia ringan) menjadi 22 (demensia ringan). Diskusi: Terapi teka-teki silang merangsang kerja bagian-bagian otak dan meningkatkan nutrisi dan oksigen ke bagian otak seperti lobus oksipital, temporal, parietal, midfrontal, frontal, hipokampus, dan korteks entorhinal untuk menunda keparahan demensia. Introduction: The elderly experience both physiological and psychological changes. One of the changes that are often faced by the elderly is a decrease in cognitive function or dementia. Dementia is a condition in which a person experiences a decrease in memory and thinking power and this decrease in ability causes interference with the functions of daily life. One of the effective non-pharmacological therapies used for dementia is cognitive crossword puzzle therapy. The purpose of this study was to describe the management of cognitive crossword puzzles on cognitive function in the elderly with mild dementia. Methods: This research uses a case study approach on two elderly people who have mild dementia at PSTW Budi Pertiwi Bandung. Crossword cognitive therapy was given for 5 days with a duration of 15-30 minutes. Examination of cognitive function using the MMSE questionnaire. Results: This study found that crossword cognitive therapy can improve cognitive function from 24 (mild dementia) to 27 (normal) and from 21 (mild dementia) to 22 (mild dementia). Discussion: Crossword puzzle therapy stimulates the work of brain regions and increases nutrition and oxygen to brain regions such as the occipital, temporal, parietal, mid frontal, frontal, hippocampus, and entorhinal cortex to delay the severity of dementia.

Item Type:	Thesis (D3)
Uncontrolled Keywords:	Demensia, Lansia, Teka- teki Silang, Terapi kognitif Dementia, Elderly, Cognitive Therapy, Crossword Puzzle
Subjects:	R Medicine > RT Nursing
Divisions:	Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan > Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi > Program Studi D3 Keperawatan
Depositing User:	Rendi Rohaendi
Date Deposited:	17 Sep 2023 08:13
Last Modified:	17 Sep 2023 08:13
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/105389

Actions (login required)

View Item