PRINSIP KESANTUNAN TINDAK TUTUR PRESENTER ACARA “EMPAT MATA” (Kajian Prinsip Kesantunan Tindak Tutur Tukul Arwana)

Lina Yuliyana, - (2008) PRINSIP KESANTUNAN TINDAK TUTUR PRESENTER ACARA “EMPAT MATA” (Kajian Prinsip Kesantunan Tindak Tutur Tukul Arwana). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
s_ing_043599_chapter1.pdf

Download (53kB)
[img] Text
s_ing_043599_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (79kB)
[img] Text
s_ing_043599_chapter3.pdf

Download (40kB)
[img] Text
s_ing_043599_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (208kB)
[img] Text
s_ing_043599_chapter5.pdf

Download (35kB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian Prinsip Kesantunan Tindak Tutur Presenter Acara “Empat Mata” (Kajian Prinsip Kesantunan Tindak Tutur Tukul Arwana) ini berangkat dari ketertarikan peneliti terhadap fenomena bahasa, khususnya pada acara “Empat Mata”. Tukul sebagai pembawa acara “Empat Mata” memiliki ciri khas yaitu suka menjelek-jelekkan dirinya sendiri agar terkesan sopan. Bertolak dari latar belakang masalah, tersebut maka pisau analisis yang digunakan yaitu teori Prinsip Kesantunan Leech. Adapun rumusan masalahnya berikut : 1) Bagaimana realisasi kesantunan bahasa Tukul Arwana dalam acara “Empat Mata” ?, 2) Bagaimana pematuhan dan pelanggaran terhadap maksim kesantunan Leech ? , 3) Apakah semakin santun dan tidaknya sebuah tuturan beriimplikasi terhadap makin lucunya tuturan tersebut? Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mengetahui realisasi pematuhan dan pelanggaran perinsip kesantunan bahasa yang diucapkan Tukul Arwana. 2) Mendeskripsikan prinsip kesantunan tuturan Tukul Arwana. Dan 3) Mengetahui sejauh mana pematuhan dan pelanggaran yang dilakukan oleh Tukul Arwana terhadap maksim kersantunan Leech. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Teknik analisis datanya menggunakan kartu data. Sumber data yang digunakan adalah Acara “Empat Mata” di Trans7. Data/korpus dalam penelitian ini adalah tuturan Tukul Arwana. Fakta yang didapat baik lewat analisis maupun angket yang disebarkan kepada 20 responden, pelanggaran-pelanggaran terhadap maksim kesantunanlah yang ternyata mampu membuat sebuah tuturan menjadi lucu. Banyak sekali pelanggaran-palanggaran maksim kesantunan Leech yang dilakukan Tukul Arwana pada acara “Empat Mata” daripada pematuhannya. Namun demikian, frekuensi terbesar dari ketidaksantunan itulah yang merupakan tuturan yang melanggar maksim penghargaan dan maksim kesederhanaan. Dengan adanya fakta tersebut boleh disebutkan bahwa cacian, makian dan sumpah serapah sebagai sebuah tuturan yang sangat tidak santun justru menjadi lazim dan dimaknai keberadaanya pada acara “Empat Mata”. Fakta itu patut untuk direnungkan, termasuk dampaknya, karena acara “Empat Mata” ditonton banyak orang. Lebih-lebih kepada penonton usia anak-anakyang segala sesuatunya masih dalam taraf belajar. Ujungnya akan berdampak kepada sebuah pemikiran bahwa cacian, makian dan sumpah serapah adalah tuturan humor.

Item Type: Thesis (S1)
Additional Information: No Panggil SIND YUL p-2008
Uncontrolled Keywords: Tindak Tutur, Presenter, Prinsip Kesantunan
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Rizki Melinda Sari
Date Deposited: 23 Sep 2023 01:01
Last Modified: 23 Sep 2023 01:01
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/101852

Actions (login required)

View Item View Item