Nabil Nazwa A, - (2023) IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN PJOK DI SMA NEGERI 9 BANDUNG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_JKR_1905719_Title.pdf Download (827kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Chapter1.pdf Download (453kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (432kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Chapter3.pdf Download (479kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (634kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Chapter5.pdf Download (391kB) |
|
Text
S_JKR_1905719_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (817kB) |
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi model pembelajaran blended learning pada pembelajaran PJOK di SMA Negeri 9 Bandung. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh pada merupakan deskripsi pada implementasi model pembelajaran blended learning pada pembelajaran PJOK di SMA Negeri 9 Bandung dengan menggunakan metode observasi, wawancara yang menjadi data utama dan dokumentasi digunakan unutk data penunjang pada penelitian ini. Dengan subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru pjok dan siswa siswi SMA Negeri 9 Bandung. Setelahnya dilakukan pengumpulan data hingga analasis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh SMA Negeri 9 Bandung menerapkan model pembelajaran blended learning merupakan pengadopsian dari model pembelajaran pada masa pandemic yang menjadi keputusan pemerintah pada saat itu. Karena adanya pembangunan kelas yang dilakukan pasca pandemic membuat adanya keterbatasan kelas yang bisa digunakan oleh peserta didik pada proses pembelajaran. Karena faktor pembanguna tersebut pihak sekolah menerapkan model pembelajaran blended learning agar pembelajaran tetap bisa terlaksana karena model pembelajaran learning ini sudah bisa dikuasi secara pengelolaannya baik oleh guru maupun siswa yang sebelumnya sudah diterapkan pada masa pembatasan sosial. Pembelajaran blended learning ini dilakukan pada kelas X dan XI yang setiap minggunya mereka harus bergantian pada metode pembelajaran daring dan luring. Penilaian pada model pembelajaran blended learning sama seperti pada umumnya, ada 3 aspek yang menjadi penilaian yaitu penilaian Kognitif (Pengetahuan), Penialain Afektif (Sikap), dan penilaian Psikomotorik (Keterampilan) dengan mengakumulasikan pembelajaran dalam metode daring dan luring. Beberapa kendala yang biasa sering dijumpai adalah kuota dan internet pada model pembelajaran ini. Sedangkan pada komponen luring yang menjadi kendala adalah motivasi siswa yang kurang ketika melakukan aktivitas sebagai dampak dari pembelajaran daring. Kata Kunci : Blended Learning, Pembelajaran Daring, Pembelajaran Luring This research was conducted to determine the implementation of the blended learning learning model for PJOK students at Shs Negeri 9 Bandung. The research method used is a qualitative approach. The data obtained is a description of the implementation of the blended learning model in PJOK learning at Shs Negeri 9 Bandung using the observation method, interviews which are the main data and documentation used for supporting data in this study. The research subjects were school principals, corner teachers and students at Shs Negeri 9 Bandung. Afterwards, data collection and data analysis were carried out using a qualitative approach. The research results obtained by Shs Negeri 9 Bandung applying the blended learning learning model were the adoption of the learning model during the pandemic which was the decision of the government at that time. Due to the post-pandemic class construction, there are limitations to the classes students can use in the learning process. Because of these development factors, the school applies a blended learning learning model so that learning can still be carried out because this learning learning model can already be managed in terms of both teachers and students who have previously been applied during social restrictions. Blended learning is carried out in class X and XI where every week they have to alternate between online and offline learning methods. Assessment of the blended learning learning model is the same as in general, there are 3 aspects that are assessed, namely Cognitive (Knowledge), Affective (Attitude) Assessment, and Psychomotor (Skill) assessment by accumulating learning in online and offline methods. Some of the obstacles that are often encountered are quotas and the internet in this learning model. Meanwhile, the offline component that becomes an obstacle is students' lack of motivation when carrying out activities as a result of online learning. Keywords: Blended Learning, Online Learning, Offline Learning
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA DOSEN PEMBINGBING Yudy Hendrayana : 6661161 Alit Rahmat : 6200015 |
Uncontrolled Keywords: | Blended Learning, Pembelajaran Daring, Pembelajaran Luring |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan > Jurusan Pendidikan Olahraga > Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi |
Depositing User: | Nabil Nazwa A |
Date Deposited: | 23 May 2023 04:12 |
Last Modified: | 23 May 2023 04:12 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/90286 |
Actions (login required)
View Item |