Sri Winarni, - (2003) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN KESADARAN TERHADAP KONSEP DIRI SISWA SEKOLAH DASAR. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini berangkat dari pemikiran tentang adanya indikasi bahwa konsep
diri yang berkembang pada siswa adalah konsep diri yang tidak menguntungkan
(negatif). Penanaman konsep diri yang menguntungkan (positif) diupayakan melalui
model pembelajaran induktif, yaitu suatu pola pembelajaran yang dirancang secara
sistematis untuk memudahkan proses pembelajaran, melalui data berupa gambar
sehingga siswa dapat memahami suatu konsep atau generalisasi dan model
pembelajaran latihan kesadaran, yaitu suatu pola pemebelajaran yang dirancang
secara sistematis untuk memudahkan proses pembelajaran melalui suatu permainan
dengan menggunakan penutup mata untuk meningkatkan kesadaran siswa akan
perilaku afektif khususnya konsep diri. Kedua model terintegrasi dalam pengajaran
pendidikan jasmani yang telah diyakini cukup handal untuk memupuk perkembangan
performa manusia secara menyeluruh baik perkembangan kognitif, psikomotor,
maupun afektif dan sosial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan rancangan pre test-post test design. Lokasi penelitian di DIY, dengan sampel
siswa kelas V SD-SD terpilih berjumlah 172 siswa. Instrumen yang digunakan adalah
angket yang telah terlebfli dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya dengan
serangkaian uji instrumen.
Hasil uji Anakova pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan pembuktian
yang signifikan (F hitung 12,5456 > dari F tabel sebesar 3,9028). Pembuktian ini
berarti bahwa model pembelajaran induktif dan model pembelajaran latihan kesadaran
berbeda pengaruhnya terhadap konsep diri siswa SD. Penafsiran lebih lanjut model
pembelajaran latihan kesadaran lebih efektif dalam meningkatkan konsep diri siswa,
hal ini dibuktikan melalui rerata sekor tes 2 penyesuaian pada model pembelajaran
latihan kesadaran sebesar 58,7807 > dari sekor tes 2 penyesuaian model pembelajaran
induktif sebesar 52,0892.
Pembuktian selanjutnya tidak terdapat signifikansi antara konsep diri siswa
laki-laki dan siswa perempuan dengan F hitung 0,7712 dan F tabel 3,9028. Tidak
adanya perbedaan yang signifikan ini sejalan dengan pemikiran Lintunen dalam
Auweele, 1999 yang menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin konsisten dengan
ciri-ciri kelamin yang terlihat dalam segi-segi tertentu dari konsep diri, misalnya anak
laki-laki lebih memiliki konsep diri yang positif pada kompetensi fisik sedangkan
anak perempuan lebih memiliki konsep diri positifpada kompetensi sosial.
Hasil uji statistik anakova diperoleh F hitung 2,6701 dan F tabel 3,9028 ini
berarti tidak terdapat interaksi antara kedua model dengan jenis kelamin siswa secara
bersama-sama terhadap konsep diri siswa SD. Hal ini mengisyaratkan tidak adanya
hubungan antara peningkatan konsep diri dengan jenis kelamin, melainkan akibat
model pembelajaran.
Preview |
Text
T_POR_989653_Title.pdf Download (402kB) | Preview |
Preview |
Text
T_POR_989653_Chapter 1.pdf Download (498kB) | Preview |
![]() |
Text
T_POR_989653_Chapter 2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
Preview |
Text
T_POR_989653_Chapter 3.pdf Download (707kB) | Preview |
![]() |
Text
T_POR_989653_Chapter 4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (476kB) |
Preview |
Text
T_POR_989653_Chapter 5.pdf Download (128kB) | Preview |
Preview |
Text
T_POR_989653_Bibliography.pdf Download (89kB) | Preview |
![]() |
Text
T_POR_989653_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pembelajaran indukatif |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Olahraga S-2 |
Depositing User: | Putri Armeilani Mustofa |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 09:05 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 09:05 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/78416 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |