Fadillah, Ilmi (2013) REPRESENTASI KETIDAKADILAN GENDER DALAM NASKAH PERTJA KARYA BENNY YOHANES : Kajian Feminisme. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
|
Text
S_IND_0908990_Title.pdf Download (259kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_0908990_Abstract.pdf Download (136kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_0908990_Table of Content.pdf Download (302kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_0908990_Chapter1.pdf Download (227kB) | Preview |
|
Text
S_IND_0908990_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (502kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_IND_0908990_Chapter3.pdf Download (154kB) | Preview |
|
Text
S_IND_0908990_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (820kB) | Request a copy |
||
|
Text
S_IND_0908990_Chapter5.pdf Download (256kB) | Preview |
|
|
Text
S_IND_0908990_Bibliography.pdf Download (264kB) | Preview |
|
Text
S_IND_0908990_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (209kB) | Request a copy |
Abstract
Fenomena ketidakadilan gender kerap kali muncul pada sebuah karya sastra. Salah satunya dalam naskah drama Pertja karya Benny Yohanes. Naskah Pertja tersebut kemudian dipilih sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan struktur; (2) merepresentasikan ketidakadilan dan (3) mendeskripsikan perjuangan para tokoh perempuan menghadapi ketidakadilan gender dalam naskah Pertja karya Benny Yohanes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Teori A.J. Greimas digunakan untuk mengkaji struktur naskah Pertja karya Benny Yohanes. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan teori feminis secara umum, khususnya mengenai ketidakadilan gender yang dipopulerkan oleh Fakih. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ketidakadilan gender pada tokoh-tokoh perempuan dalam naskah Pertja karya Benny Yohanes. Mereka adalah Selasih, Pupu, dan Rosa serta ibu mereka. Pada naskah Pertja karya Benny Yohanes ini, para tokoh perempuan tidak tinggal diam menghadapi ketidakadilan gender tersebut. Selasih melawan secara frontal dengan melakukan pemberontakan dan memilih hidup sendiri, mengatur hidup dan membesarkan anaknya kelak seorang diri sebagai single parent. Pupu berjuang melawan ketidakadilan gender dengan melepaskan keperawanannya dan berniat membunuh dirinya dengan racun. Rosa melawan dengan hidup di jalanan dan menjadi seorang germo sebagai pelampiasan.Terakhir, Ibu kandung mereka bertiga berjuang menjadi single parent dan mengakhiri hidupnya di rel kereta api. Semua tokoh perempuan mengalami berbagai manifestasi ketidakadilan gender. Sebagian besar dari mereka mengalami ketidakadilan gender yang disebabkan oleh paradigma masyarakat, terutama mengenai tradisi keperawanan yang diagung-agungkan. Paradigma tersebut mengakar pada pandangan para tokoh dalam Pertja karya Benny Yohanes sehingga kesetaraan gender semakin sukar untuk diwujudkan. Naskah Pertja karya Benny Yohanes muncul sebagai salah satu kritik atas fenomena ketidakadilan yang terjadi sesungguhnya guna mewujudkan kesetaraan gender. Selasih, Pupu, Rosa dan ibu mereka melawan ketidakadilan gender yang dialaminya dengan cara mereka masing-masing, baik frontal maupun secara tertutup. Kata kunci: Representasi, ketidakadilan gender, naskah, Pertja, Benny Yohanes The phenomenon of gender inequality often appears in a literary work . One was in a play Pertja by Benny Yohannes . Pertja manuscript is then chosen as the object of research . This study aims to : ( 1 ) describe the structure , (2 ) represents injustice and ( 3 ) describe the struggle of women leaders face gender inequality in the Pertja by Benny Yohanes. The method used in this research is descriptive analytic method. Theory A.J. Greimas used to examine the structure of the Pertja by Benny Yohanes. Furthermore , this study uses feminist theory in general , particularly regarding gender inequality popularized by Fakih . The results of this study indicate the existence of gender inequality on female figures in the manuscript Pertja by Benny Yohannes . They are Selasih , Pupu , Rosa and their mothers . In Pertja script by Benny Yohannes , women leaders are not standing still face gender inequality . Selasih frontally against the rebellion and chose to live alone , arrange live and raise his future self as a single parent . Pupu fight against gender injustice by releasing her virginity and intended to kill him with poison . Rosa fight to live on the streets and become a pimp as impingement. The last , three of them struggled biological mother became a single parent and ended his life on the railroad . All the female characters experience various manifestations of gender inequality . Most of those experiencing gender injustice caused by the paradigm of society , especially the tradition of virginity glorified . The paradigm rooted in the view of a character in Pertja work so that gender equality increasingly difficult to achieve. Pertja script by Benny Yohanes emerged as one of the criticisms of the phenomenon of real injustice in order to realize gender equality . Selasih , Pupu , Rosa and their mothers against gender injustice they experienced with their own ways , both frontal and behind closed doors . Keywords: Representation, gender inequality, manuscripts, Pertja, Benny Yohanes
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Representasi Ketidakadilan Gender, Naskah Pertja, Benny Yohanes |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia > Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia (nonpendidikan) |
Depositing User: | DAM STAF Editor |
Date Deposited: | 21 Aug 2014 02:13 |
Last Modified: | 21 Aug 2014 02:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/11062 |
Actions (login required)
View Item |