KONSTRUKSI MAKNA POPULISME POLITIK DAN TINGKAT ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK (STUDI FENOMENOLOGI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

Randiawan, - (2023) KONSTRUKSI MAKNA POPULISME POLITIK DAN TINGKAT ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK (STUDI FENOMENOLOGI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN). S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

	Text T_PKN_2105592_Title.pdf Download (853kB)
	Text T_PKN_2105592_Chapter1.pdf Download (386kB)
	Text T_PKN_2105592_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (572kB)
	Text T_PKN_2105592_Chapter3.pdf Download (336kB)
	Text T_PKN_2105592_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (710kB)
	Text T_PKN_2105592_Chapter5.pdf Download (288kB)
	Text T_PKN_2105592_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (728kB)

Abstract

Populisme politik menjadi problematika dalam sistem politik di Indonesia, populisme identik dengan cara atau strategi berpolitik yang dapat memecahbelah masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor kemunduran demokrasi. Penelitian ini fokus dalam melihat populisme politik pada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kedua partai ini memiliki spektrum ideologi partai yang berbeda. Penelitian ini membahas mengenai makna populisme politik yang di bangun oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PKS) Dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat, Pendekatan populisme politik yang dilakukan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PKS) Dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat, Strategi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PKS) Dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan elektabilitas partai, serta Pendidikan kewarganegaraan perlu mengkaji fenomena populisme politik. Adapun temuan dalam penelitian ini, kedua partai tersebut membangun makna populisme politik yang sama yaitu sebagai strategi politik untuk meningkatkan elektabilitas tetapi pendekatan yang berbeda. PDIP menggunakan pendekatan kerakyatan, sementara PKS menggunakan pendekatan islamis. Strategi kedua partai ini dalam memenangkan partai hampir sama yaitu, melakukan pendekatan secara langsung kepada masyarakat dengan melaksanakan program-program. Pendidikan kewarganegaraan menjadi lensa baru dalam memandang populisme politik. Populisme politik perlu dikaji melalui perspektif pendidikan kewarganegaraan karena dapat memberikan gambaran konkret mengenai populisme politik, memberikan konstruksi makna populisme politik yang rasional, dan mengarahkan tindakan populis agar berhati-hati menggunakan strategi populisme dalam kegiatan politiknya. Political populism is a problem in Indonesia's political system, populism is synonymous with political methods or strategies that can divide society. This is one of the factors in the decline of democracy. This research focuses on looking at political populism in the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) and the Prosperous Justice Party (PKS), both of which have different spectrums of party ideology. This research discusses the meaning of political populism built by the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) and the Prosperous Justice Party (PKS) of West Java Province, the approach to political populism carried out by the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) and the Prosperous Justice Party (PKS) of West Java Province, the strategy of the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP) and the Prosperous Justice Party (PKS) of West Java Province in increasing party electability, and civic education needs to examine the phenomenon of political populism. As for the findings in this study, the two parties build the same meaning of political populism, namely as a political strategy to increase electability but different approaches. PDIP uses a populist approach, while PKS uses an Islamist approach. The strategies of these two parties in winning the party are almost the same, namely, taking a direct approach to the community by implementing programs. Citizenship education is a new lens in looking at political populism. Political populism needs to be studied through the perspective of civic education because it can provide a concrete picture of political populism, provide a rational construction of the meaning of political populism, and direct populist actions to be careful in using populist strategies in their political activities.

Item Type:	Thesis (S2)
Additional Information:	https://scholar.google.com/citations ID SINTA Karim Suryadi: 5988516 Prayoga Bestari: 5995134
Uncontrolled Keywords:	Konstruksi Makna, Populisme Politik, dan Pendidikan Kewarganegaraan
Subjects:	J Political Science > JA Political science (General)
Divisions:	Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Kewarganegaraan-S2
Depositing User:	Randiawan
Date Deposited:	29 Aug 2023 06:45
Last Modified:	29 Aug 2023 06:45
URI:	http://repository.upi.edu/id/eprint/99759

Actions (login required)

View Item