Recka Aulia Alghozali, - (2023) MANCHUKUO DI BAWAH KENDALI JEPANG PADA MASA PERANG DUNIA II (1939-1945). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902804)- COVER.pdf Download (770kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902804)- BAB I.pdf Download (221kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902805)- BAB II.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (262kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902806)- BAB III.pdf Download (244kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902807)- BAB IV.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (670kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902808)- BAB V.pdf Download (169kB) |
|
Text
RECKA AULIA ALGHOZALI (1902809)- LAMPIRAN.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk membahas Manchukuo pada saat Perang Dunia II. Topik ini menjadi salah satu bahasan yang jarang diketahui oleh banyak orang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas Manchukuo ini. Permasalahan utama yang penulis kaji dalam penelitian adalah bagaimana posisi Manchukuo dibawah kendali Jepang dan pembentukan Negara Boneka Manchukuo yang menjadi sumber pemasukan untuk Jepang sekaligus basis pertahanan bagi negara Jepang. Tujuan penelitian secara umum adalah untuk membahas bagaimana proses terbentuknya Negara Boneka Manchukuo sekaligus melihat posisi Manchukuo dimata Jepang pada masa Perang Dunia II. Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan mengenai Perang Dunia II yang jarang diketahui. Penelitian ini dikaji menggunakan tahapan historis yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dari hasil penelitian, Manchukuo adalah sebuah wilayah yang terletak di perbatasan Cina. Manchukuo menjadi Negara Boneka yang didirikan oleh Jepang selama Perang Dunia II dari tahun 1939-1945. Selama periode pendudukan Jepang, Manchukuo menjadi sumber pangkalan ekonomi dan militer bagi Jepang. Dibawah kendali Jepang, Manchukuo mengalami perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik yang signifikan. Pemerintah Jepang menjadikan Puyi sebagai kepala negara di Manchukuo untuk menampilkan citra kemerdekaan, namun sebenarnya status kepala negara hanya pajangan. Manchukuo menjadi sumber daya yang penting bagi Jepang untuk melakukan ekspansi ke Asia. Sumber daya yang dihasilkan di Manchukuo dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri Jepang selama perang. Namun kondisi Manchukuo tidak selalu stabil, banyak terjadi pemberontakan dan penyerangan dari negara lain. Setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia II, kontrol Jepang terhadap Manchukuo berakhir. Wilayah Manchukuo kemudian dikembalikan kepada Cina. Kata Kunci: Manchukuo, Negara Boneka, Pendudukan Jepang ABSTRACT This research is motivated by the author's desire to discuss Manchukuo during World War II. This topic is one that is rarely known by many people. Therefore, the author is interested in discussing Manchukuo. The main problem that the author examines in the research is how the position of Manchukuo under Japanese control and the formation of the Manchukuo Puppet State which became a source of income for Japan as well as a defense base for the Japanese state. The purpose of the research in general is to discuss how the process of forming the Manchukuo Puppet State as well as seeing the position of Manchukuo in the eyes of Japan during World War II. In particular, the purpose of this research is to add insight into World War II that is rarely known. This research is studied using historical stages consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. From the results of the research, Manchukuo is a region located on the border of China. Manchukuo became a puppet state established by Japan during World War II from 1939-1945. During the period of Japanese occupation, Manchukuo became a source of economic and military bases for Japan. Under Japanese control, Manchukuo underwent significant social, economic and political changes. The Japanese government made Puyi the head of state in Manchukuo to present an image of independence, but in reality the head of state status was just a display. Manchukuo became an important resource for Japan to expand into Asia. The resources produced in Manchukuo were utilized to fulfill Japan's industrial needs during the war. However, the condition of Manchukuo was not always stable, there were many rebellions and attacks from other countries. After Japan's defeat in World War II, Japan's control over Manchukuo ended. The Manchukuo region was then returned to China. Keywords: Manchukuo, Puppet State, Japan Occupation.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | https://scholar.google.com/schhp?hl=en&as_sdt=0,5 SINTA ID: 5992575 SINTA ID: 6123152 |
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Manchukuo, Negara Boneka, Pendudukan Jepang |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | RECKA AULIA ALGHOZALI |
Date Deposited: | 28 Aug 2023 09:57 |
Last Modified: | 28 Aug 2023 09:57 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/99276 |
Actions (login required)
View Item |