Irfan Ahmad Fauzi, - (2012) PEMIKIRAN GUS DUR TENTANG PLURALISME AGAMA DI INDONESIA ( 1971 – 2009). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Skripsi ini berjudul “Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme agama di Indonesia (1971-2009)”. Masalah utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana pemikiran Gus Dur tentang pluralisme agama di Indonesia. Masalah utama tersebut kemudian dibagi menjadi 3 pertanyaan penelitian, yaitu 1) apa yang menjadi dasar pemikiran Gus Dur tentang perlunya pluralisme agama di Indonesia. 2) bagaimana pemikiran Gus Dur tentang pluralisme agama di Indonesia. 3) bagaimana perkembangan dan pengaruh pemikiran Gus Dur tentang pluralisme agama di Indonesia. Skripsi ini menggunakan metode historis karena permasalahan yang diangkat adalah permasalahan sejarah, permasalahan masa lampau. Penggunaan metode ini sangat penting dalam menggambarkan kejadian masa lampau yang dapat digunakan sebagai pembelajaran pada masa kini. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah heuristik, kritik serta penulisan dan interpretasi sejarah (historiografi). Penulisan skripsi ini menggunakan teknik studi wawancara sebagai suatu teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data dengan cara menemui berbagai tokoh yang dianggap tau dan relevan dengan masalah yang dikaji, sehingga diperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa dasar pemikiran pluralisme agama Gus Dur adalah pancasila sebagai konstitusi Negara. Sudut pandang pancasila di gunakan sebagai dasar untuk mendapatkan cara pandang yang sama terhadap semua agama yang ada di Indonesia, sehingga Gus Dur bisa memposisikan semua agama mempunyai hak yang sama dimata Negara. Pancasila dijadikan sebagai pijakan dalam pemikiran pluralisme Gus Dur untuk mendorong keberagaman yang ada di Indonesia tidak mengarah kepada konflik. Pemikiran Gus Dur tentang pluralisme agama sudah terintegrasi dengan pancasila sebagai konstitusi Negara. Gus Dur selalu menggunkan pancasila untuk mengukur sejauh mana sikap saling menghormati perbedaan di Indonesia dan tidak ada kelompok yang dominan dimata Negara, semua kelompok harus diperlakukan sama oleh Negara. Adanya sikap saling menghormati antar sesama di Indonesia akan memunculkan sikap tidak saling mengganggu satu sama lain, hal inilah yang diharapkan oleh Gus Dur sehingga ummat islam khususnya bisa menjalankan nilai-nilai Islam dengan baik tanpa ada gangguan dari yang lain. Perkembangan dan pengaruh pemikiran Gus Dur sampai saat ini terus di perjuangkan oleh keluarga, sahabat dan para pecinta Gus Dur. Adanya kelompok Gusdurian menjadi salah satu bukti bahwa pemikiran Gus Dur masih dijaga dan dikembangkan, kegiatan diskusi kelompok ini sering dilakukan di Yayasan keluarga Gus Dur The Wahid Institute, Pojok Gus Dur di Gedung PBNU dan di tempat-tempat lain. Hambatan dalam mengembangkan pemikiran Gus Dur adalah tidak adanya tokoh yang dijadaikan sebagai figur dari pewaris pemikiran Gus Dur.
![]() |
Text
s_sej_0705928_table_of_content(1).pdf Download (254kB) |
![]() |
Text
s_sej_0705928_chapter1.pdf Download (328kB) |
![]() |
Text
s_sej_0705928_chapter3.pdf Download (202kB) |
![]() |
Text
s_sej_0705928_chapter5.pdf Download (241kB) |
![]() |
Text
s_sej_0705928_bibliography.pdf Download (203kB) |
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Additional Information: | ID SINTA Dosen Pembimbing: Encep Supriatna : 5998557 |
Uncontrolled Keywords: | Gus Dur, Pluralisme, Agama |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion D History General and Old World > D History (General) |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Zydan Naufal Musyaffa |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 16:32 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 16:32 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/92958 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |