ANALISIS KONDISI TERUMBU KARANG AKIBAT PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA BAHARI DI PULAU TUNDA MENGGUNAKAN SOFTWARE CPCE

Cakra Rahardjo, - (2023) ANALISIS KONDISI TERUMBU KARANG AKIBAT PENGARUH AKTIVITAS PARIWISATA BAHARI DI PULAU TUNDA MENGGUNAKAN SOFTWARE CPCE. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SIK_194293_LAMPIRAN.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (2MB)
[img] Text
S_SIk_194293_DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SIK_194293_BAB V.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SIK_1904293_BAB IV.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SIk_194293_BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SIK_194293_BAB II.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
S_SIK_194293_BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SIK_194293_ANALISIS KONDISI TERUMBU KARANG.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Salah satu ekosistem yang memiliki banyak peranan penting dalam bentuk ekologi maupun ekonomi adalah ekosistem terumbu karang. Karena padaekosistem terumbu karang menjadi habitat biota laut, tempat berkembang biaknyahewan laut, kawasan terumbu karang juga memiliki nilai estetika yang dapadimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata bahari. Provinsi Banten dikenal dengapotensi wisata bahari salah satunya adalah Pulau Tunda. Pulau yang dijadikasalah satu tempat untuk wisata bahari diantaranya snorkeling dan diving inimenjadikan ancaman bagi ekosistem terumbu karang karena selain mendapatekanan dari alam, ekosistem terumbu karang di Pulau Tunda mendapat tekanadari para wisatawan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisterumbu karang akibat wisata bahari dan mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas wisata bahari terhadap ekosistem terumbu karang. Data terumbu karangyang diambil menggunakan metode UPT dan dianalisis menggunakan softwareCPCe. Pada hasil didapat bahwa persentase tutupan terumbu karang pada kawasanyang kerap dijadikan untuk pariwisata bahari menunjukkan hasil denganpersentase pada stasiun 1 yaitu sebesar 2,31% Hard Coral dan 32,55% Hard Coral pada stasiun 2, sedangkan pada kawasan yang jarang digunakan untuk kegiatan pariwisata bahari pada stasiun 3 yaitu sebesar 35,70% Hard Coral da41,23% Hard Coral pada stasiun 4. pada kawasan pariwisata termasuk ke dalamkategori rusak pada stasiun 1 dan kategori sedang pada stasiun 2, sedangkan padakawasan non pariwisata termasuk ke dalam kategori sedang pada stasiun 3 danstasiun 4.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: : Coral Reefs, CPCe, Marine Tourism, UPT
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: UPI Kampus Serang > S1 Sistem Informasi Kelautan
Depositing User: Cakra Rahardjo
Date Deposited: 12 Apr 2023 02:54
Last Modified: 12 Apr 2023 02:54
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/89424

Actions (login required)

View Item View Item