Frida Hutami Drajat, - (2019) DAMPAK PENCEMARAN LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP MASYARAKAT DESA KEBONJATI KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Text
S_GEO_1500303_Title.pdf Download (518kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Chapter1.pdf Download (141kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (160kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Chapter3.pdf Download (195kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (928kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Chapter5.pdf Download (87kB) |
|
Text
S_GEO_1500303_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (323kB) |
Abstract
Desa Kebonjati adalah desa yang memiliki pabrik tahu terbanyak di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang dengan jumlah 24 pabrik. Proses pembuatan tahu masih dilakukan secara tradisional membuat limbah cair sisa produksi tahu tidak melalui proses pengolahan lebih dulu, melainkan langsung dibuang ke Ci Peles yang mengaliri Desa Kebonjati. Hal ini menimbulkan banyak permasalahan seperti air sungai berubah warnanya menjadi cokelat kehitaman dan berbau busuk. Kemudian sungai menjadi tercemar dan menimbulkan gangguan kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk 1) mengetahui karakteristik limbah yang terdapat di Ci Peles, 2) mendeskripsikan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Desa Kebonjati akibat adanya pembuangan limbah cair tahu, dan 3) mendeskripsikan keadaan lingkungan masyarakat Desa Kebonjati yang tinggal di sekitar Ci Peles. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan, wawancara terstruktur, dan juga dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui kandungan bahan pencemar dalam limbah cair tahu. Dari hasil penelitian menunjukkan karakteristik limbah cair tahu yang terdapat merupakan limbah biologis yang mengandung sumber bahan organik, yang jika dibiarkan begitu saja akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman. Terlihat dari hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan bahan pencemarnya sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan sehingga pembuangan limbah cair ini berat dampaknya bagi masyarakat Desa Kebonjati. Selain itu, ditinjau dari segi sosial-ekonomi, pencemaran limbah cair tahu menyebabkan para pengrajin tahu harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih untuk memproduksi tahu. Air sungai yang telah tercemar juga membuat Ci Peles tak bisa lagi menjadi habitat bagi ikan, udang galah, dan kepiting air tawar yang biasa dijumpai di sungai ini. Kebonjati Village is a village that has the most tofu factories in North Sumedang District, Sumedang Regency with 24 factories. The process of making tofu is still done traditionally, making the liquid waste left over from tofu production not go through a processing process first, but directly disposed of to Ci Peles which flows through the village of Kebonjati. This causes many problems such as river water turning dark brown and smelling bad. Then the river becomes polluted and causes health problems. This study was conducted to 1) determine the characteristics of the waste contained in Ci Peles, 2) describe the socio-economic conditions of the people of Kebonjati Village due to the disposal of tofu liquid waste, and 3) describe the environmental conditions of the people of Kebonjati Village who live around Ci Peles. The methods used in this study were field observations, structured interviews, and laboratory tests were also carried out to determine the content of pollutants in tofu liquid waste. From the results of the study, the characteristics of the tofu liquid waste that are contained are biological waste containing sources of organic matter, which if left unchecked will produce toxic substances or create a medium for the growth of germs. It can be seen from the laboratory test results that the pollutant content has exceeded the specified quality standard so that the disposal of this liquid waste has a heavy impact on the people of Kebonjati Village. In addition, from a socio-economic point of view, tofu liquid waste pollution causes tofu craftsmen to have to pay additional costs to buy clean water to produce tofu. The polluted river water also makes Ci Peles no longer a habitat for fish, giant prawns, and freshwater crabs that are commonly found in this river.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Limbah Cair Tahu, Pencemaran Lingkungan |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography |
Divisions: | Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Geografi-S1 |
Depositing User: | - Frida Hutami Drajat - |
Date Deposited: | 15 Nov 2022 07:32 |
Last Modified: | 15 Nov 2022 07:32 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/85933 |
Actions (login required)
View Item |