KAJIAN PSIKOLINGUISTIK PADA PENDERITA AFASIA BROCA PASCASTROKE: PEMANGGILAN LEKSIKON, KEKELIRUAN BERBAHASA, DAN SIASAT KOMUNIKASI

Hartini, Lilis (2011) KAJIAN PSIKOLINGUISTIK PADA PENDERITA AFASIA BROCA PASCASTROKE: PEMANGGILAN LEKSIKON, KEKELIRUAN BERBAHASA, DAN SIASAT KOMUNIKASI. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
t_ling_0908050_table_of_contents.pdf

Download (257kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_ling_0908050_chapter1.pdf

Download (291kB) | Preview
[img] Text
t_ling_0908050_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (973kB)
[img]
Preview
Text
t_ling_0908050_chapter3.pdf

Download (287kB) | Preview
[img] Text
t_ling_0908050_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (714kB)
[img]
Preview
Text
t_ling_0908050_chapter5.pdf

Download (256kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_ling_0908050_bibliography.pdf

Download (267kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Afasia Broca adalah hilangnya kemampuan untuk memproduksi atau memahami bahasa. Hal ini disebabkan oleh lesi kortikal di otak kiri, tepatnya di daerah broca, yang mengkhususkan diri dalam tugas-tugas pemroduksian bahasa. Penderita stroke yang terkena afasia broca sangat jarang berbicara spontan, kehilangan kemampuan dalam mengujarkan atau menirukan ujaran-ujaran bunyi vokal, berbicara dengan susunan kalimat yang tidak runtun, dan seringkali mensubstitusi kata-kata dengan suara yang mirip namun pengertiannya terhadap bahasa tidak terganggu. Afasia broca lazim disebut afasia ekspresif atau afasia motorik. Afasia broca memiliki karakter tersendiri bila dibandingkan dengan afasia sensorik. Karakter tersebut ditandai dengan cara berbicara yang sulit, sehingga kata-kata yang dikeluarkan sedikit. Gejala utama pada penderita afasia broca adalah kesulitan dalam bertutur yang dapat terjadi dalam berbagai derajat keparahan. Penelitian ini sengaja dilakukan untuk mengungkap derajat keparahan gangguan berbahasa yang diderita seorang informan, penderita afasia, terutama dari segi linguistiknya. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikolinguistik. Psikolinguistik merupakan teori linguistik terapan, yang menggabungkan antara teori berbahasa, otak, dan mental terhadap seseorang atau kelompok orang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekeliruan berbahasa dan siasat berbahasa berdasarkan ujaran yang disampaikan seorang informan. Penelitian ini merupakan studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif. Subjek penelitiannya adalah seorang informan yang telah mengalami afasia broca selama delapan tahun, yang disebabkan oleh stroke hemoragik. Objek dalam penelitian ini berupa ujaran pada subjek. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan. Hasil pengamatan dicatat dan dideskripsikan dalam catatan lapangan. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik triangulasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita afasia broca mengalami gangguan berbahasa dalam beberapa segi linguistik, yaitu gangguan fonologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Akan tetapi, hasil kajian psikolinguistiknya adalah informan mengalami lebih banyak gangguan dari segi makna leksikalnya dan menyiasatinya dengan cara gesture.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Panggil T LING HAR k-2011
Uncontrolled Keywords: psikolinguistik; penderita afasia broca pascastroke
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Mr. Tri Agung
Date Deposited: 01 Jul 2014 07:28
Last Modified: 01 Jul 2014 07:28
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/8532

Actions (login required)

View Item View Item