PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELOMPOK BERMAIN BERDASARKAN DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE :Studi kasus pada 8 anak di Happy Kids Playgroup Kotamadya Bandung

Yuspendi, - (2010) PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELOMPOK BERMAIN BERDASARKAN DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE :Studi kasus pada 8 anak di Happy Kids Playgroup Kotamadya Bandung. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
t_bp_039407_table_of_contents.pdf

Download (255kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_bp_039407_chapter1.pdf

Download (285kB) | Preview
[img] Text
t_bp_039407_chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (714kB)
[img]
Preview
Text
t_bp_039407_chapter3.pdf

Download (330kB) | Preview
[img] Text
t_bp_039407_chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (478kB)
[img]
Preview
Text
t_bp_039407_chapter5.pdf

Download (325kB) | Preview
[img]
Preview
Text
t_bp_039407_bibliography.pdf

Download (250kB) | Preview
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pelaksanaan program pendidikan kelompok bermain berdasarkan pendekatan Developmentally Appropriate Practice (DAP) di Happy Kids Playgroup Kotamadya Bandung. Pada penelitian ini, status perkembangan anak dinyatakan valid mulai akhir bulan Juli 2005 sampai bulan Januari 2006. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentar. Sampel penelitian sebanyak 8 anak Happy Kids Playgroup untuk mewakili anak dengan tingkat kemampuan di atas rata-rata, rata-rata dan di bawah rata-rata anak di kelasnya berdasarkan informasi dari guru dan observer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, perkembangan motorik kasar pada ke-8 anak pada umumnya sudah mampu dikuasai dengan baik, akan tetapi ada 4 anak yang mengalami kesulitan melakukan aktivitas koordinasi dan menjaga sikap tubuh. Kedua, 2 dari 8 anak dengan kemampuan di bawah rata-rata anak di kelasnya diketahui memiliki perkembangan motorik halus dan kognitif yang tergolong kurang. Salah satu dari 2 anak tersebut mengalami kesulitan dalam perkembangan bahasa dan komunikasi. Ketiga, pada perkembangan sosial-emosional diketahui 3 dari 4 anak cenderung mengekspresikan rasa marahnya dengan memukul teman, sedangkan 1 anak masih sering menangis dan tergantung pada ibunya. Keempat, pelaksanaan program developmentally appropriate practice pada umumnya sudah sesuai dengan rambu-rambu rancangan yang telah ditetapkan, hanya saja dalam pemilihan alat permainan masih belum sesuai dengan konteks budaya. Kelima, 2 dari 8 anak yang pada umumnya mengalami kesulitan perkembangan membutuhkan program layanan bimbingan dan konseling agar kemampuannya dapat berfungsi secara optimal sesuai usia perkembangannya. Rekomendasi hasil penelitian bagi Program Studi Bimbingan Konseling perlunya menambah wawasan konselor mengenai perkembangan anak usia dini. Bagi pihak Kids Centre perlunya pemilihan alat permainan yang sesuai dengan konteks budaya agar anak dapat berkembang optimal, sedangkan guru perlu memberikan dukungan dan bantuan pada anak sesuai kebutuhannya. Bagi orang tua perlunya memantau perkembangan anak serta bekerja sama dengan guru dan pihak sekolah. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan kajian dengan membandingkan perkembangan anak yang mengikuti program developmentally appropriate practice dan program pendidikan lainnya selama 1 tahun ajaran.

Item Type: Thesis (S2)
Additional Information: Nomor Panggil T BP YUS p-2010
Uncontrolled Keywords: pendidikan kelompok bermain, pendekatan Developmentally Appropriate Practice
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2
Depositing User: Mr. Tri Agung
Date Deposited: 26 Jun 2014 05:22
Last Modified: 26 Jun 2014 05:22
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/8265

Actions (login required)

View Item View Item