Linda Kurniawati, - (2005) KONSEPSI SISWA MAN TENTANG KINEMATIKA GERAK LURUS. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran konsepsi siswa kelas X
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) tentang konsep kinematika gerak lurus.
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif bersifat studi kasus. Sebagai
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di salah satu MAN di Kota
Lubuklinggau, Sumatera Selatan yang berjumlah 12 siswa. Pengumpulan data
dilakukan melalui Test of Logical Thinking dan wawancara. Analisis dilakukan
sesuai dengan jenis data yang akan dideskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa konsepsi siswa tentang kinematika gerak lurus pada umumnya tidak sesuai
dengan konsepsi ilmiah. Siswa yang memiliki konsepsi ilmiah sebagian besar
dari kelompok formal. Siswa yang miskonsepsi berimbang antara kelompok
formal dan kelompok konkret. Sedangkan siswa yang tidak tahu sebagian besar
adalah kelompok konkret. Miskonsepsi yang dialami siswa terdapat pada sub
pokok bahasan Jarak dan Perpindahan meliputi pengertian gerak, pengertian
perpindahan, dan klasifikasi besaran. Pada sub pokok bahasan Kelajuan dan
Kecepatan meliputi pengertian kelajuan dan kecepatan, pengertian kelajuan ratarata
dan kecepatan rata-rata, pengertian kelajuan sesaat dan kecepatan sesaat, dan
klasifikasi besaran. Selain itu miskonsepsi juga terdapat pada sub pokok bahasan
percepatan meliputi beda percepatan dan perlajuan serta pengertian percepatan
positif dan percepatan negatif. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam
memahami konsep kinematika gerak lurus dikarenakan kesulitan materi. seperti
banyak minus, banyak hitungan dan rumit. Kesulitan dari guru adalah, penjelasan
guru tidak menarik atau sulit dimengerti, penjelasan terlalu cepat, dan guru tidak
menyenangkan. Serta kesulitan dari siswa meliputi kemalasan siswa untuk
berlatih. tidak memiliki buku, biasa menggunakan kalkulator. lebih suka hafalan.
dan siswa tidak berminat pada pelajaran fisika. Faktor yang diduga didasarkan
wawancara, penyebab terjadinya miskonsepsi adalah pengajaran dari guru,
pengetahuan prasyarat yang tidak memadai, pengalaman siswa dan faktor bahasa.
Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini disarankan kepada guru untuk
mengidentifikasi konsepsi awal dan miskonsepsi siswa, perlunya mengaitkan
pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari, penjelasan guru tidak
meninggalkan pertanyaan konsep dan tidak terlalu banyak berhitung dan
hendaknya guru dapat mengurangi faktor penyebab miskonsepsi dengan
menggunakan pendekatan belajar mengajar yang sesuai serta memotivasi siswa
dan membuat mereka tidak terjebak untuk menghafal pelajaran.
![]() |
Text
T_IPA_039458_Title.pdf Download (338kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Chapter1.pdf Download (209kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (486kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Chapter3.pdf Download (162kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Chapter5.pdf Download (133kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Bibliography.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
T_IPA_039458_Appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (3MB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Matematika tegak lurus |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan IPA S-2 |
Depositing User: | anggaizman |
Date Deposited: | 15 Aug 2022 09:13 |
Last Modified: | 15 Aug 2022 09:13 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/74778 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |