Tomas Iriyanto, - (2000) LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL PRIBADI YANG DILAKUKAN OLEH GURU UNTUK MENGEMBANGkAN KEMAMPUAN SOSIAL DAN PENYESUAIAN DIRI ANAK TUNARUNGU DI TAMAN KANAK-KANAK LUAR BIASA. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstract
Judul: Layanan Bimbmgan Sosial-pribadi yang dilakukan oieh Guru untuk
Mengembangkan Kemampuan sosial dan Penyesuaian din Anak Tunarungu
di Taman Kanak-kanak Luar Biasa
Oleh: iomas Iriyanto
Kata-kata kunci: Anak Tunarungu, Bimbmgan sosial-pribadi. Guru,
Mengembangkan, TKLB/B
Anak tunarungu usia prasekolah (4-6 tahun) Jdup daiam masa transisi, yakm
dan masa kehidupan di keluarga menuju masa ^ehidupan di sekolah. Daiam masa
transisi mi seringkali muncul masalah-masalah sosial-pribadi yang tidak ringan vane
harus dihadapi oleh anak. jika problem sosial-pribadi ini tidak mendapat perhatian
dan penanganan secara dim dikhawatirkan anak akan menjadi individu yang tidak
dapat berkembang secara baik dan wajar. Untuk itu pembenan layanan bimbingan
sosial-pribadi kepada anak sangat diperlukan dengan harapan agar anak mampu
mengadakan sosialisasi dan penyesuaian din yang sehat sesuai dengan tuntutan
norma di lingkungannya.
Fokus masalah pada penelitian ini adalah mengkaji secara komprehensif
tentang prilaku guru yang berkaitan dengan upaya bimbingan untuk
mengembangkan kemampuan sosial dan penyesuaian diri anak tunarungu melalui
layanan bimbingan sosial-pribadi di Taman Kanak-kanak LuarBiasa.
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara
komprehensif tentang pelibatan guru daiam upaya mengembangkan kemampuan
sosial dan penyesuaian din anak tunarungu melalui layanan bimbingan sosialpribadi
di sekolah.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh
gambaran secara komprehensif tentang kegiatan apa yang dipilih dan digunakan
oleh guru untuk mengembangkan kemampuan sosial anak tunarungu melalui
layanan bimbingan sosial-pribadi di sekolah?, (2) Memperoleh gambaran secara
komprehensif tentang kegiatan apa yang dipilih dan digunakan oleh Guru untuk
mengembangkan kemampuan penyesuaian din anak tunarungu melalui layanan
bimbingan sosial-pnbadi di sekoiah?, (3) Memperoleh gambaran secara
komprehensif tentang intervensi/perlakuan apa yang dilakukan oleh Guru ketika
menghadapi anak tunarungu yang memiliki masalah sosial-pribadi di sekolah ? (4)
Memperoleh gambaran secara komprehensif tentang hambatan-hamhatan yang
dialami guru daiam melaksanakan bimbingan sosial-pribadi pada anak tunarungu di
sekolah beserta cara-caru penangannanyal, dan (5) Memperoleh gambaran secara
komprehensif tentang bagaimana cara guru daiam memberikan pemlatan terhadap
keberhastlan belajar siswa selama mengikuti proses pembimbingan? (ui
Memperoleh gambaran secara jelas bagaimanakah tipe atau profit ideal konselor
pi'.nJ'dikunyung dtperh'kan bcgi annk-anal fununcngu0
Pengumpulan data tentang ktupaya bimbingan guru untuk mengembangkan
kemampuan sosialisasi dan penyesuaian diri anak tunarungu melalui iayanan
bimbingan sosial-pribadi di TKLB/B" dilakukan melalui teknik Observasi dan
iVawancuca. Sedangkan teknik analisis data dilakukan dengan menugunakan teknik
>ang sudah lazim digunakan yaitu: reduksi data, display data, pengambitan
kcsnnpuian dan ven/ikasi data. Lokasi penelitian adalah di TKLB/B LPATB
Cicendo Bandung, sedangkan sumber data/subyek penelitian adalah Guru-guru.
kepala sekolah. orangrua. anak-anak IKLB/B dan situasi sosial yang terjadi pada
saat penelitian berlangsung.
Kesimpulan penelitian dapat diungkapkan secara ringkas sebagai berikut: (a)
Untuk mengembangkan kemampuan sos/a! anak tunarungu di sekolah. dilakukan
guru dengan cara berceritera/percakapan, bermain, memperkenalkan tamu pada
anak, pemhenan/pencantuman nama anak di baju, dan kegiatan ulang tahun anak di
sekolah ^b) Untuk mengembangkan kemampuan penyesuaikan din anak tnarungu di
sekolah, dilakukan guru dengan cara membenkan comoh/ke^untauladanan,
pembiasaan pnlaku posit'f sehari-hari, dan pemberian nasihat/hukuman. (c) Untul
menangam anak-anak tunaamgu yang memiliki masalah khusus seperti a^k
cengeng, pendiam. dan pasif bergauL dilakukan guru melalui peran "orangtua anak"
dan "kelompok teman sebaya". (d) Daiam melaksanakan bimbingan sosial-pribadi
di sekolah. hambatan yang biasanya dialami gum adalah bersumber pada tiga hal
utama. yaitu dan siswa, orangtua anak, dan kctersediaan tasilitas/sarana
beiajar/bermain yang kurang. Untuk mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi,
guru melakukan kerjasama dengan berbagai pihak khususnya dengan Orangtua
anak, pihak sekolah/yayasan dan anak/siswa itu sendiri. (e) Untuk menilai
keberhasilan belajar siswa selama mengikuti proses pembimbingan/ pembelajaran,
guru menilainya dengan melalui dua tahapan yaitu penilaian harian yang
diwujudkan datem buku penghubung dan penilaian catur wulan yang diwujudkan
daiam buku Lapoian Perkembanagan Anak., dan (f) Untuk menjadi konselor
pendidikan anak tunarungu yang ideal dibutuhkan beberapa persyaratan yang tidak
hanya cukup berijazah formal Bimbingan dan Konseling, melainkan diperlukan
beberapa persyaratan tambahan yang tidak kalah pentingnya, yaitu: penguasaan
bahasa isyarat (isyando), pandai berekspresi dengan bahasa tubuh, pandai berolah
vokal secarajelas dengan gerak bibir (leep reading), dan ditambah penguasaan basik
ilmu yang kuat tentang ke-PLB-an, yaitu Psikologi anak tunarungu, Orthopedagogik
anak tunarungu. Orthndidaktik anak tunarungu, d!l.
Rekomendasi penelitian ditujukan kepada pihak terkait, yaitu Guru,
Orangtua/keluarga. Sekolah, Peneliti selanjutnya, dan bagi lembaga Universitas
Pendidikan Bandung.
Kepada guru direkomendasikan agar dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang baik dan kcndusif kepada anak dengan tanoa meninggalkan
unsur bermainnya. Untuk itu pemahaman dan penghayatan terhadap kon^ep-konsep
dasar bimbingan oleh guru TKLB/B sungguh sangat diperlukan.
Kepada Kcluarga orangtua direkomendasikan tentang perlunya penciptaan
kerjasama dan hubungan komumkasi yang erat dan harmonis dengan sekolah agar
dapat menangam permasalahan anak secara bersama-sama, saling pengertiar. dan
berkesefahaman
Rekomendasi kepada Sekolah, diharapkan sekolah mernbenkan sejumlah
rasihtas belajarbermain yang cukup, mengingat fasilitas bermain merupakan sarana
yang cukup penting bagi periumbuhan dan perkembangan anak daiam meniti tugastugas
perkembangan selanjutnya. Diharapkan pula pihak sekolah perlu merekrut
tenaga bimbingan yang berkualifikasi sebagai mitra guru daiam meniaiankan
tuizasnva di sekolah
Sedangkan kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk mengungkap
dan meneliti lebih lanjut tentang: (a). Pembuatan model bimbmgan sosial-pribadi
yang sesuai dengan karaktenstik dan kebutuhan anak tunarungu usia prasekolah.
khususnya yang berkaitan dengan kemampuan sosial dan penyesuaian din anak
tunarungu, (b) Pembuatan/pemilihan tentang jenis-jenis aiat bermain. pennainan
yang sesuai dengan karaktenstik anak tunarungu yang bertipe visual, yang memiliki
kecenderungan cepat bosan dan beralih perhatian. <cj Pengungkapan tentang
perbedaan sikap anak tunarungu usia prasekolah yang dibiarkan tanpa sentuhan
bimbingan dengan anak tunarungu yang memperoleh sentuhan bimbingan di
sekolah, (d) Pengungkapan tentang kmerja guru-guru yang benugas sebagai
pembimbing anak tunarungu di sekolah daerah perKotaan dengan guru-guru anak
tunarungu yang bertugas di sekolah daerah pinggiran kota, hasilnya kemudian
dibandingkan
Kepada lembaga Univcrsitas Pendidikan Indonesia Bandung, khususnya
jurusan Bimbingan dan Konseling (SI), diharapkan daiam struktur kurikulumnya
juga mencantumkan matakuliah yang membahas tentang anak luar biasa dengan
segala dimensinya sebagai beka! jika mahasiswa akan terjun di duma pendidikan
luar biasa. Dengan berbekal ilmu ke PLB-an secara minimal diharapkan para calon
sarjana Bimbingan dan Konseling tidak merasa canggung lagi bila
berhadapantoertugas di lembaga pendidikan luar biasa, khususnya pendidikan anak
tunarungu. Diharapkan juga para calon konseior sekolah mudah melakukan
adaptasi/^wiiyesuaian di lingkungan kerjanya nanti, terutama bila menghadapi anakanak
luar biasa dan segala jenis.
Begitu juga sebaliknya kepada jurusan Pendidikan luar Biasa <S1).
diharapkan daiam struktur kurikulumnya juga mencantumkan matakuliah dasardasar
ilmu bimbingan sebagai bekal jika mahasiswa akan terjun d. lembaga
pendidikan luar biasa. Dengan berbekal dasar-dasar ilmu bimbingan yang minimal.
diharapkan calon guru anak luar biasa dapat menjalankan tugasnya sehan-han
dengan baik, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan bimbmgan dengan
siswa di kelas.
![]() |
Text
T_BP_979655_title.pdf Download (491kB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_chapter1.pdf Download (570kB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_chapter2.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (1MB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_chapter3.pdf Download (363kB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_chapter4.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_chapter5.pdf Download (340kB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_bibliography.pdf Download (159kB) |
![]() |
Text
T_BP_979655_appendix.pdf Restricted to Staf Perpustakaan Download (2MB) |
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Layanan Bimbingan |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Sekolah Pasca Sarjana > Bimbingan dan Konseling S-2 |
Depositing User: | Putri Armeilani Mustofa |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 09:05 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 09:05 |
URI: | http://repository.upi.edu/id/eprint/74373 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |