STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT SAKAI Dl KABUPATEN SIAK

Kamil Arif, - (2003) STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT SAKAI Dl KABUPATEN SIAK. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Abstract

Selain sebagai hiburan, cerita rakyat dituturkan dalam upaya
menyampaikan berbagai pesan karena di dalamnya terdapat nilai-nilai keteladanan
dan kehidupan. Namun, tidak semua cerita rakyat sesuai dengan segala tingkatan usia anak. Dalam hal ini, tugas orang tua dan pendidik adalah menentukan cerita
atau bahan bacaan yang lebih sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Tesis ini
berjudul "Struktur dan Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Sakai di Kabupaten Siak
(Studi Deskriptif terhadap Cerita Rakyat Sakai sebagai Upaya Menemukan
Kesesuaian antara Cerita Rakyat Sakai dan Perkembangan KognitifAnak Usia 6-12
Tahun pada Sekolah Dasar di Kabupaten Siak)". Judul ini diangkat dengan asumsi
bahwa cerita rakyat yang terbentuk dari jalinan unsur-unsur 'dalaman' itu, juga
mengandung nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya.
Permasalahan dalam penelitian ini berhubungan dengan struktur, nilai
budaya yang terdapat di dalam cerita rakyat Sakai, keberlakuan nilai budaya yang terdapat di dalam cerita rakyat Sakai pada masyarakat Sakai dewasa ini, dan
kesesuaian cerita rakyat Sakai dengan perkembangan kognitif anak usia 6-12
tahun. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
hal-hal yang berkenaan dengan permasalahan tersebut.
Teori yang digunakan adalah berkaitan dengan sastra, pendekatan
struktural, folklor (khususnya cerita rakyat), kebudayaan, dan psikosastra. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif yang dilanjutkan dengan analisis. Teknik yang digunakan adalah berbentuk tes dan nontes. Teknik tes digunakan untuk
menentukan kesesuaian cerita rakyat Sakai dengan perkembangan kognitif anak.
Teknik nontes berupa wawancara dilakukan untuk mengetahui keberadaan cerita
dan keberlakuan nilai budaya yang terdapat di dalam cerita rakyat Sakai pada
masyarakat Sakai dewasa ini. Instrumen penelitian adalah pedoman wawancara,
lembar pertanyaan, tape recorder, kamera, dan catatan lapangan. Data dalam
penelitian ini berupa cerita rakyat Sakai: (1) cerita Tukang Joat (mite), (2) cerita
Umbot Mudo (legenda), dan (3) cerita Bujang Enok (dongeng).
Hasil analisis tentang struktur sebagai berikut. (1) Penokohan: cerita Tukang
Joat dan cerita Umbot Mudo dibangun dengan penokohan 'hitam-putih', sedangkan penokohan cerita Bujang Enok adalah 'tidak hitam-putih1. (2) Alur: ketiga cerita
tersebut memiliki alur maju dan peristiwa demi peristiwa terjalin dalam hubungan
kausalitas, namun alur cerita Tukang Joat terkesan lebih rumit. (3) Tema: cerita
Tukang Joat memiliki tema tentang kejahatan, cerita Umbot Mudo bertemakan
kedurhakaan, dan cerita Bujang Enok tentang pengabdian. (4) Latar: cerita Tukang
Joat berlatarkan gubuk dan hutan; cerita Umbot Mudo memiliki latar rumah, kampung, dan sungai yang di atasnya terdapat jembatan; dan cerita Bujang Enok
memiliki latar gubuk, lubuk, istana, dan kampung. (5) Motif: cerita Tukang Joat
memiliki motif bilangan, penjelmaan, dan pembalasan; cerita Umbot Mudo memiliki
motif kecantikan dan kekayaan, perkawinan, dan anak durhaka; dan cerita Bujang
Enok memiliki motif binatang, perkawinan, putri kayangan, bilangan, dan
pengabdian. Hasil analisis tentang nilai budaya menunjukkan bahwa di dalam ketiga cerita rakyat tersebut ditemukan sebanyak dua puluh delapan nilai budaya. Nilainilai budaya tersebut dikelompokkan ke dalam lima unsur sistem nilai budaya, yaitu
tentang hubungan: (1) manusia dengan Tuhan, (2) manusia dengan karyanya, (3) manusia dengan ruang dan waktu, (4) manusia dengan alam sekitar, dan (5) manusia dengan sesamanya. Mengenai keberlakuannya, secara umum nilai-nilai
budaya tersebut masih berlaku dalam kehidupan masyarakat Sakai dewasa ini.
Melalui hasil uji-coba tentang kesesuaian cerita rakyat Sakai dengan perkembangan kognitif anak dapat diketahui bahwa tingkat pemahaman anak usia 6-12 tahun terhadap cerita Umbot Mudo lebih baik daripada pemahaman mereka terhadap cerita Tukang Joat, dan pemahaman mereka terhadap cerita Tukang Joat lebih baik
pula daripada pemahaman mereka terhadap cerita Bujang Enok

[thumbnail of T_BIND_009685_title.pdf] Text
T_BIND_009685_title.pdf

Download (634kB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter1.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter1.pdf

Download (890kB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter2.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter2.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter3.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter3.pdf

Download (472kB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter4.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter4.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter5.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter5.pdf

Download (3MB)
[thumbnail of T_BIND_009685_chapter6.pdf] Text
T_BIND_009685_chapter6.pdf

Download (403kB)
[thumbnail of T_BIND_009685_appendix.pdf] Text
T_BIND_009685_appendix.pdf

Download (1MB)
Official URL: http://repository.upi.edu
Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: STRUKTUR DAN NILAI BUDAYA DALAM CERITA RAKYAT SAKAI Dl KABUPATEN SIAK
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: muhammad widhianto abdillah
Date Deposited: 12 Aug 2022 08:57
Last Modified: 12 Aug 2022 08:57
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/74058

Actions (login required)

View Item View Item