PERANAN PAGUYUBAN RUKUN SAWARGI DALAM MELESTARIKAN KESENIAN BADUD DI DESA MARGACINTA KABUPATEN PANGANDARAN

Nurjamillah, - (2021) PERANAN PAGUYUBAN RUKUN SAWARGI DALAM MELESTARIKAN KESENIAN BADUD DI DESA MARGACINTA KABUPATEN PANGANDARAN. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SOS_1703674_Title.pdf

Download (2MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Chapter 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (5MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Chapter 3.pdf

Download (2MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (13MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Chapter 5.pdf

Download (1MB)
[img] Text
S_SOS_1703674_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (44MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan pelestarian suatu kebudayaan, salah satunya yaitu kesenian Badud, eksistensinya di kalangan masyarakat sudah mulai meredup. Di sisi lain, kesenian Badud sudah memiliki Paguyuban yang bertugas melestarikannya yaitu Paguyuban Rukun Sawargi yang berada di bawah perlindungan Desa Margacinta. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menelaah lebih dalam tentang bagaimana upaya yang dilakukan oleh Paguyuban Rukun Sawargi, bahkan oleh tokoh-tokoh masyarakat dalam melestarikan kesenian Badud dan menghadapi kendala-kendala yang ada dalam pelestariannya. Alasan dilaksanakannya penelitian ini yaitu berawal dari suatu permasalahan bahwa kesenian Badud pernah diakui oleh daerah lain, sehingga perlu adanya penegasan dalam upaya pelestarian kesenian lokal di Kabupaten Pangandaran oleh berbagai lapisan masyarakat yang dapat mengambil peran di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitiannya studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu, pengurus dan anggota Paguyuban Rukun Sawargi, penggiat kesenian, tokoh masyarakat, dan Kepala Desa Margacinta. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam, observasi non-partisipasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) banyak masyarakat luar Desa Margacinta yang ikut bergabung memainkan kesenian Badud serta memperkenalkannya ke kalangan masyarakat lain diluar Kabupaten Pangandaran, (2) ada beberapa kendala yang dihadapi dalam melestarikan kesenian Badud, seperti tidak tersedianya transportasi khusus, kurangnya dukungan dari pihak-pihak tertentu, kurangnya persatuan dan kesatuan dalam melestarikan kesenian Badud, dan (3) upaya yang dilakukan oleh Paguyuban Rukun Sawargi untuk melestarikan dan mempertahankan kesenian Badud yaitu melakukan regenerasi, kumpulan rutin, acara-acara rutin yang harus dilakukan, menampilkan kesenian Badud di acara hajatan masyarakat, dan melakukan pelatihan kesenian Badud. Kata kunci: pelestarian kesenian, peranan paguyuban, struktural fungsional This research is motivated by the decline in the preservation of a culture, especially Badud art, its existence in the community has begin to fade. On the other hand, Badud art already has a community in charge of preserving it, namely the Sawargi Rukun Association which is the protection area of Margacinta Village. The purpose of this research is to examine more deeply about how the efforts made by the Rukun Sawargi Association, even by community leaders, in preserving Badud art and facing the obstacles that exist in its preservation. The reason for carrying out this research is that it begins with a problem that Badud art has been recognized by other regions, so there is a need for affirmation in efforts to preserve local arts in Pangandaran Regency by various levels of society who can take part in it. This research uses a qualitative approach with a case studies research method. The subjects in this study were the administrators and members of the Rukun Sawargi Paguyuban, art activists, community leaders, and the Head of Margacinta Village. The data were collected through in-depth interviews, non-participating observation, and documentation studies. The results of this study indicate that (1) many people outside Margacinta Village joined in playing Badud art and introduced it to other communities outside Pangandaran Regency, (2) there were several obstacles faced in preserving Badud art, such as the unavailability of special transportation, lack of support from certain parties, lack of unity and unity in preserving Badud arts, and (3) efforts made by the Rukun Sawargi Association to preserve and maintain Badud art, are regenerating, routine collections, routine events that must be carried out, displaying Badud arts at community celebration events, and conduct training in Badud arts. Keywords: art preservation, the role of the association, functional structural

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: pelestarian kesenian, peranan paguyuban, struktural fungsional
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User: Nurjamillah
Date Deposited: 06 Oct 2021 01:58
Last Modified: 06 Oct 2021 01:58
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/68178

Actions (login required)

View Item View Item