ANALISIS PENGGUNAAN MAMONAKU, SUGU, SASSOKU, TADACHINI SEBAGAI SINONIM

Suryani, Anneu (2014) ANALISIS PENGGUNAAN MAMONAKU, SUGU, SASSOKU, TADACHINI SEBAGAI SINONIM. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Title.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Abstract.pdf

Download (235kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Table of Content.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Chapter1.pdf

Download (279kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0900352_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (607kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Chapter3.pdf

Download (439kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0900352_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (413kB)
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Chapter5.pdf

Download (229kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_JEP_0900352_Bibliography.pdf

Download (312kB) | Preview
[img] Text
S_JEP_0900352_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (204kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Dalam bahasa Jepang terdapat berbagai macam kelas kata sama seperti halnya bahasa yang lain, diantaranya yaitu verba, nomina, adjektiva, adverbia dan lain sebagainya. Masing-masing dari kelas kata tersebut tentunya memiliki fungsi dan peranan yang penting demi terciptanya komunikasi yang lancar dan alamiah. Penelitian ini mengkaji salah satu jenis kelas kata yaitu adverbia, atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan fukushi. Fukushi yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah jikan kankei nofukushi atau adverbia yang berhubungan dengan waktu diantaranya adalah mamonaku, sugu, sassoku, tadachini. Keempat objek tersebut memiliki kesamaan yaitu jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia memiliki makna “segera”. Untuk mamonaku, muncul makna lain yaitu “sebentar lagi”, “tidak lama lagi”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Dengan metode tersebut dapat kita ketahui persamaan, perbedaan, kondisi atau situasi seperti apakah penggunaannya, dan apakah keempat objek tersebut dapat saling menggantikan dalam satu kalimat yang sama. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat fukushi tersebut memiliki kesamaan yaitu padanan kata dalam bahasa Indonesia adalah “segera”, dan untuk mamonaku muncul padanan lain yaitu “sebentar lagi”, “tidak lama lagi”. Perbedaannya terdapat pada subjek, predikat, serta situasi penggunaannya. Subjek yang mengikuti mamonaku dapat berupa orang pertama, orang kedua, dan orang ketiga. Hal ini serupa dengan subjek yang mengikuti sugu maupun tadachini. Tetapi subjek yang mengikuti sassoku hanya orang pertama dan ketiga saja. Kemudian perbedaan dari keempat objek tersebut dilihat dari predikat yang mengikutinya, predikat yang mengikuti mamonaku dapat berupa doushi (kata kerja), i-keiyoushi(adjektiva-i), na-keiyoushi (adjektiva-na), dan meishi(kata benda), begitupun dengan predikat yang mengikuti sugu. Untuk sassoku predikat yang mengikutinya hanya berupa doushi (kata kerja) saja. Sedangkan tadachini, predikat yang mengikutinya adalah doushi (kata kerja), i-keiyoushi(adjektiva-i), na-keiyoushi (adjektiva-na). Dilihat dari situasi penggunaannya, mamonaku biasa dipakai dalam kalimat-kalimat yang bersifat pemberitahuan, bisa kita dengar di stasiun kereta api, atau bisa kita lihat di televisi, atau media massa yang lainnya. Sugu digunakan pada kalimat-kalimat yang menyatakan harapan, keinginan, perintah, larangan. Sassoku digunakan ketika orang lain telah memberikan izin terhadap keinginan atau harapan kita, kemudian keinginan atau harapan tersebut segera kita wujudkan dalam bentuk sebuah tindakan.Tadachini digunakan untuk menggambarkan kejadian-kejadian yang bersifat darurat atau urgent. Baik mamonaku dan sugu dapat saling menggantikan, hanya saja nuansanya akan terasa berbeda, begitupun dengan sugu dan sassoku. Akan tetapi pada kalimat yang bersubjek orang kedua, sassoku tidak dapat menggantikan posisi sugu. Pada sassoku dan tadachini dapat saling menggantikan namun nuansa nya akan berbeda, dan hanya pada kalimat-kalimat tertentu sassoku dapat menggantikan posisi tadachini. Kemudian sugu dan tadachini pada beberapa jenis kalimat dapat saling menggantikan, tetapi pada kalimat yang menggambarkan letak sebuah benda atau tempat yang jaraknya berdekatan, tadachini tidak dapat menggantikan sugu. Kata kunci: Analisis penggunaan, sinonim

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra > Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 24 Feb 2014 02:48
Last Modified: 24 Feb 2014 02:48
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/6684

Actions (login required)

View Item View Item