KEHARMONISAN KELUARGA TANPA SANG BUAH HATI (Studi Fenomenologi Pasangan Suami-Istri dalam Keluarga Kontemporer di Kota Bandung)

Dhea Nila Aryeni, - (2020) KEHARMONISAN KELUARGA TANPA SANG BUAH HATI (Studi Fenomenologi Pasangan Suami-Istri dalam Keluarga Kontemporer di Kota Bandung). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_SOS_1607943_Title.pdf

Download (997kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Chapter1.pdf

Download (218kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (335kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Chapter3.pdf

Download (331kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (856kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Chapter5.pdf

Download (267kB)
[img] Text
S_SOS_1607943_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Keluarga harmonis merupakan hubungan yang selaras dan menyenangkan dengan terciptanya kerukunan serta kesejahteraan secara fisik dan psikis antara suami-istri. Konstruksi budaya masyarakat Indonesia menganggap bahwa kehadiran anak menjadi simbol keluarga yang harmonis, sehingga anak menjadi nilai, norma dan aturan sosial yang berlaku bagi pasangan yang sudah terikat dalam pernikahan. Namun pada masa kini, terdapat perubahan dan cara pandang suami-istri dalam memaknai anak dalam hubungan pernikahan, karena realitas dalam keluarga kontemporer menunjukan bahwa hubungan antara suami dan istri merupakan hal utama dibandingkan kehadiran anak dalam rumah tangga. Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan keadaan keharmonisan rumah tangga keluarga kontemporer yang tidak memiliki anak. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi literartur, wawancara mendalam, observasi langsung dan dokumentasi yang melibatkan empat pasangan suami dan istri (keluarga kontemporer) di Kota Bandung yang menikah tahun 2000-an dengan minimal pernikahan selama tujuh tahun sebagai informan utama dengan melakukan reduksi, display, kesimpulan dan verifikasi data sebagai teknik analisis data serta melakukan triangulasi dan member check dalam uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Faktor yang menyebabkan keluarga kontemporer tidak memiliki anak dikarenakan kondisi alamiah serta pilihan untuk menunda dan childfree. (2) Kesenjangan antara konstruksi budaya masyarakat dengan realitas menimbulkan masalah yang diakibatkan oleh stigma dan kekerasan verbal yang diterima keluarga kontemporer tanpa anak. (3) Mengabaikan dan bersikap masa bodoh merupakan solusi efektif dalam mengatasi permasalahan yang diterima keluarga kontemporer tanpa anak. (4) Keluarga kontemporer di Kota Bandung memiliki keharmonisan dan kepuasan positif dalam kehidupan rumah tangganya meskipun tidak memiliki anak. Harmonious family is a compatible and pleasant relationship that creates physical and psychological concord and well-being between husband and wife. The cultural construction of Indonesian society considers that the presence of a child is a symbol of a harmonious family, so children becomes the social values, norms, and rules been applied for couples who already bound in a marriage. However, there are some changes in the perspective of husband and wife in interpreting children in nowadays's marriage because the reality in contemporary families shows that the relationship between husband and wife is the main thing compared to the presences of children in a household. The purpose of this research is to describe the harmony of contemporary families without children. Data collection techniques ini this research use literature study, in-depth interviews, direct observation, and documentation involving four husband and wife couples (contemporary families) in Bandung who were married from 2000s with a minimum marriages age for seven years as the main informants by reducing, displaying, concluding and data verification as well as a data analysis techniques along with conducting triangulation and member check in data validity test. The results shows: (1) The factors that cause contemporary families not have children are due to natural conditions, choosing to postpone the presence of children, and child free. (2) The gap between the cultural construction of society and reality creates problem likes stigma and verbal violence that is experienced by contemporary families without children. (3) Ignoring and being indifferent is an effective solution in overcoming the problem that contemporary families without children accept. (4) Contemporary families in Bandung have harmony and positive satisfaction in their households even though without children.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Contemporary Family, Children, Harmony
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Sosiologi
Depositing User: DHEA NILA ARYENI
Date Deposited: 05 Oct 2020 04:48
Last Modified: 05 Oct 2020 04:48
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55596

Actions (login required)

View Item View Item