EKSISTENSI TRADISI ARAK-ARAKAN SEBAGAI PEWARISAN NILAI BUDAYA LOKAL (Studi Etnografi pada Masyarakat Desa Cipaat Kabupaten Indramayu)

Muhammad Rijal Fahmi, - (2020) EKSISTENSI TRADISI ARAK-ARAKAN SEBAGAI PEWARISAN NILAI BUDAYA LOKAL (Studi Etnografi pada Masyarakat Desa Cipaat Kabupaten Indramayu). S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
S_PSIPS_1601831_Title.pdf

Download (553kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Chapter 1.pdf

Download (249kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Chapter 2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (587kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Chapter 3.pdf

Download (540kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Chapter 4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (779kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Chapter 5.pdf

Download (269kB)
[img] Text
S_PSIPS_1601831_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (4MB)
Official URL: http://repository.upi.edu/

Abstract

ABSTRAK Eksistensi Tradisi Arak-Arakan Sebagai Pewarisan Nilai Budaya Lokal (Studi Etnografi Pada Masyarakat Desa Cipaat Kabupaten Indramayu) Muhammad Rijal Fahmi 1601831 Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia Penelitian ini dilatarbelakangi karena peneliti tertarik dengan eksistensi tradisi arak-arakan sebagai pewarisan nilai budaya lokal pada masyarakat Desa Cipaat Kabupaten Indramayu. Hal tersebut dikarenakan peneliti melihat bahwa tradisi arak-arakan merupakan tradisi yang unik dan sering dijumpai di wilayah pesisir pantai utara. Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi arak-arakan dapat dijadikan sebagai pembelajaran IPS Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana eksistensi tradisi arak-arakan dalam pewarisan nilai budaya lokal, selain itu tujuan khususnya adalah untuk mengetahui terbentuknya, prosesi pelaksanaan, hubungan sosial, upaya mempertahankan eksistensi dan sejauh mana pewarisan nilai budaya lokal pada tradisi arak-arakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif studi etnografi. Hasil temuan ini menunjukan bahwa (a) sejarah terbentuknya tradisi arak-arakan berasal dari daerah Subang dan mengalami perkembangan pada tahun 1980 di daerah sekitarnya yakni Indramayu. (b) Prosesi pelaksanaan tradisi arak-arakan menjadi 3 tahap yakni pembukaan yang diawali tarian latar dan temoan, tahap pelaksanaan yang mengelilingi Desa dan tahap penutup yang dicirikan dengan sulap/drama. (c) hubungan sosial yang terkandung dalam tradisi arak-arakan adalah menjunjung tinggi silaturahmi dan keharmonisan dalam kekerabatan. (d) Upaya mempertahankan eksistensi tradisi arak-arakan adalah dengan selalu mengikuti perkembangan zaman dan memperhatikan kualitas alat dan perlengkapan. dan (e) Pewarisan nilai budaya lokal yang terkandung dalam tradisi arak-arakan adalah nilai religius, nilai sosial dan nilai moral yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Kata Kunci : Arak-arakan, Pewarisan nilai budaya lokal, Eksistensi. ABSTRACT The Existence of an arak-arakan Tradition as a Heritage of Local Cultural Values (Ethnographic Study of the Community of Cipaat Village, Indramayu Regency) Muhammad Rijal Fahmi 1601831 Faculty of Social Sciences Education Indonesia University of Education This research is motivated because the researcher is interested in the existence of the arak-arakan tradition as the inheritance of local cultural values in the people of Cipaat Village, Indramayu Regency. That is because researchers see that the arak-arakan tradition is unique and often found in the north coast region. The values contained in the arak-arakan tradition can be used as social studies learning. The general objective of this study is to determine the extent of the existence of the arak-arakan tradition in the inheritance of local cultural values, in addition to that the specific goal is to know the formation, procession of stage, social relations, efforts to maintain the existence and extent of the inheritance of local cultural values in the arak-arakan tradition. In this study, researchers used a qualitative approach to the study of ethnography. These findings indicate that (a) the history of the formation of a arak-arakan tradition originated from the Subang area and experienced development in 1980 in the surrounding area namely Indramayu. (b) The procession of arak-arakan tradition is carried out into 3 stages, namely the opening which begins with a background dance, the stage of core that surrounds the village, and the closing stage which is characterized by magic/drama show. (c) the social relations contained in the arak-arakan tradition are to uphold friendship and harmony in kinship. (d) Efforts to maintain the existence of a arak-arakan tradition are always to keep abreast of the times and pay attention to the quality of tools and equipment. and (e) Inheritance of local cultural values contained in the arak-arakan tradition is religious values, social values and moral values that can be implemented in daily life activities. Keywords : Arak-arakan, Heritage of Local Cultural Values, Exsistence.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Arak-arakan, Pewarisan nilai budaya lokal, Eksistensi.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan IPS
Depositing User: Muhammad Rijal Fahmi
Date Deposited: 07 Oct 2020 03:40
Last Modified: 07 Oct 2020 03:40
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55390

Actions (login required)

View Item View Item