MODEL ARTIKULATOR DALAM PENGAJARAN PELAFALAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING BIPA, KHUSUNYA PENUTUR BAHASA JEPANG : Studi Eksperimen PadaPenutur Bahasa Jepang di Program BIPA Universitas Padjajaran, Tahun Akademik 2002/2003

Kyoko Seo, - (2004) MODEL ARTIKULATOR DALAM PENGAJARAN PELAFALAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING BIPA, KHUSUNYA PENUTUR BAHASA JEPANG : Studi Eksperimen PadaPenutur Bahasa Jepang di Program BIPA Universitas Padjajaran, Tahun Akademik 2002/2003. S2 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img] Text
T_BIND_009747_Table_of_Content.pdf

Download (271kB)
[img] Text
T_BIND_009747_Chapter1.pdf

Download (312kB)
[img] Text
T_BIND_009747_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_BIND_009747_Chapter3.pdf

Download (385kB)
[img] Text
T_BIND_009747_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (1MB)
[img] Text
T_BIND_009747_Chapter5.pdf

Download (361kB)
[img] Text
T_BIND_009747_Bibliography.pdf

Download (276kB)
[img] Text
T_BIND_009747_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (994kB)
Official URL: http://repository.upi.edu

Abstract

Pengajaran Bahasa indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) telah lama dilaksanakan di sejumlah negara, baik di lembaga formal maupun nonformal. Negara- negara tersebut, antara lain Jepang. Australia. Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lain. Semakin meningkatnya pembelajar BIPA di negara-negara tersebut, pengajaran BIPA di Indonesia pun telah dilaksanakan di berbagai lembaga dan perguruan tinggi. Misalnya, Universitas Padjadajaran telah menyediakan program untuk penutur asing dalam mempelajari bahasa Indonesia. Para penutur asing tersebut berasal dari berbagai negara, antara lain Jepang, Korea, Belanda, Jerman, dan Afrika. Dewasa ini Jepang termasuk negara yang paling intensif menyebarluaskan pembelajaran bahasa Indonesia di berbagai jenjang sekolah dan lembaga-lembaga swasta. Menurut Shigeru (1994), di Jepang tercatat 28 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta telah mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia. Sejalan dengan meningkatnya pembelajar bahasa Indonesia di Jepang, pengajaran bahasa Indonesia mempunyai berbagai masalah, antara lain fasilitas laboratorium bahasa sangat kurang, media dan bahan pengajaran, seperti buku teks, kaset, CD, dan VCD sangat terbatas, serta penelitian terhadap pendekatan, metode, teknik dan model pengajaran BIPA belum banyak dilakukan sehingga metode pengajaran yang digunakan di Jepang adalah metode yang masih tradisional. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis melakukan penelitian yang berjudul "Model Artikulatoris dalam Pengajaran Pelafalan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), Khususnya Penutur Bahasa Jepang" (studi eksperimen- pada penutur bahasa Jepang di Program BIPA Universitas Padjadjaraa, Tahun Akademik 2002/2003). Masalah pokok dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi kesulitan dan kemudahan dalam melafalkan fonem, kata, pasangan minimal, dan kalimat bahasa Indonesia oleh penutur bahasa Jepang, serta usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan tersebut dengan menggunakan model artikulatoris. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan menggunakan one-group pretest-posttest design. Metode tersebut digunakan dengan bertujuan untuk mengujicobakan model artikulatoris, yaitu sebuah model pengajaran pelafalan bahasa Indonesia untuk penutur bahasa Jepang yang menampilkan titik dan tempat artikulasi serta cara bekerja alat ucap dalam menghasilkan bunyi bahasa Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berupa pretes dan postes, angket, dan wawancara kepada penutur bahasa Jepang dan pengajar bahasa Indonesia di Program BIPA di Universitas Padjadjaran. Berdasarkan hasil pretes dan postes dapat diketahui bahwa penutur bahasa Jepang masih mengalami kesulitan dalam melafalkan fonem, kata, pasangan minimal, dan kalimat bahasa Indonesia. Misalnya, bunyi [r] dilafalkan [l] atau [el], dan bunyi [1] dilafalkan [el] atau [r], akan tetapi setelah dilafalkan pengajaran model aitikulatoris, hasil postes tersebut terlihat adanya peningkatan. Hal ini terbukti bahwa hasil antara pretes dan postes terdapat perbedaan secara signifikan, yaitu 3,3 > 2,74 atau thitung> ttabel

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Pendidikan, Bahasa Indonesia,BIPA, Bahasa Jepang, Model Artikulator
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Divisions: Sekolah Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia S-2
Depositing User: Eva Rufaida Rahman
Date Deposited: 02 Oct 2020 19:52
Last Modified: 02 Oct 2020 19:52
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/55215

Actions (login required)

View Item View Item