DINAMIKA KESENIAN TANJIDOR DI KABUPATEN BEKASI: SUATU TINJAUAN SOSIAL BUDAYA TAHUN 1970-1995

Munzizen, (2013) DINAMIKA KESENIAN TANJIDOR DI KABUPATEN BEKASI: SUATU TINJAUAN SOSIAL BUDAYA TAHUN 1970-1995. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Title.pdf

Download (145kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Abstract.pdf

Download (214kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Table of Content.pdf

Download (278kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Chapter1.pdf

Download (354kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0700727_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (355kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Chapter3.pdf

Download (327kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0700727_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (729kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Chapter5.pdf

Download (238kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0700727_Bibliography.pdf

Download (279kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0700727_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (297kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Dinamika Kesenian Tanjidor Di Kabupaten Bekasi: Suatu Tinjauan Sosial Budaya Tahun 1970-1995”. Penelitian ini bertolak dari kekhawatiran penulis terhadap kesenian Tanjidor yang hampir punah, untuk itu diperlukan upaya untuk mempertahankan seni tradisi tersebut agar tetap bertahan di tengah-tengah seni modern yang berkembang dalam masyarakat. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini mengenai keberadaan kesenian tradisional Tanjidor di Kabupaten Bekasi mulai dari latar belakang lahirnya kesenian Tanjidor, dinamikanya, factor pendorong dan penghambat perkembangan kesenian Tanjidor, serta upaya seniman dan pemerintah Kabupaten Bekasi dalam melestarikan kesenian Tanjidor. Kajian ini lebih difokuskan pada tahun 1970-1995 karena pada periode tersebut terjadi dinamika dalam perkembangan kesenian Tanjidor. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode historis yang meliputi empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, yang juga menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu dengan dibantu oleh ilmu Sosiologi dan Antropologi dalam mengkaji permasalahan yang diteliti. Sumber-sumber dalam penulisan ini diperoleh melalui sumber tertulis baik berupa buku-buku maupun dokumen yang relevan dengan kajian yang penulis lakukan. Untuk melengkapi informasi penelitian ini, penulis juga menggunakan teknik wawancara melalui sejarah lisan (oral history), terhadap pelaku atau narasumber yang mengetahui, mengalami dan mengerti terhadap peristiwa yang dikaji. Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi merupakan kesenian tradisional yang diwariskan secara turun temurun dan memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan Tanjidor yang ada di daerah lainnya yaitu menambahkan waditra pada kesenian Tanjidor berupa alat musik yang digesek (digodot) seperti Biola dan Rebab oleh karena itu disebut juga Tanji Godot. Kesenian Tanjidor telah mengalami perubahan signifikan baik dari segi fungsi tujuan pertunjukannya maupun keutuhan pertunjukannya. Faktor pendorong yang membuat kesenian Tanjidor berkembang adalah karena secara musikalitas Tanjidor sangat menghibur untuk dinikmati, namun kurangnya dukungan dari pemerintah setempat dalam melestarikan kesenian Tanjidor adalah faktor penghambat lain yang menyebabkan mundurnya kesenian Tanjidor. Upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti seniman dan Pemerintah dalam melestarikan kesenian Tanjidor yaitu dengan melakukan inovasi-inovasi, mengkombinasikan kesenian Tanjidor dengan dangdut, memasukan lagu-lagu modern pada saat pertunjukan. Serta pembentukan suatu divisi khusus yang bertanggung jawab terhadap pelestarian kesenian tradisional oleh pemerintah. Saran dari penulis adalah agar pengembangan dan pelestarian kesenian tradisional seperti kesenian Tanjidor bisa dikenal oleh generasi muda saat ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat luas melalui Dinas Pendidikan dengan cara memasukkan pengetahuan seni tradisional baik secara teori maupun praktek ke dalam kurikulum mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas, sehingga sistem pewarisan seni budaya lokal tetap berjalan. This paper was titled “Dinamika Kesenian Tanjidor di Kabupaten Bekasi: Suatu Tinjauan Sosial Budaya tahun 1970-1995”. This research based on the awareness of researcher to condition of the decline of Tanjidor in our society as the traditional heritage. It was needed an extra effort of us to keep this kind of traditional art to be still exist among the movement of modern art mainstream in our society. The problem of this research pointed to the existence of Tanjidor tradition in Kab. Bekasi, it had studied the background event, the dynamic, and the pushed and seized factors of the development of Tanjidor, and finally we would to analyze the effort of native people from the artist and the government of Kab. Bakasi for preserving Tanjidor. The period of this study from 1970-1995 which could be described as the dynamic of the development of Tanjidor. In this research We used the history method which has three parts from the heuristic, critic, interpretation and historiography. We used the interdisciplinary approach (sociology and anthropology) for analyzing the problem of event. This research were resourced from the literature study such as relevant books and documents, and for additional resource came from interview based on oral history from the eyes witnesses. Tanjidor is traditional art came from Kabupaten Bekasi hereditary were regenerated from one generation to the next, whose had their own characteristic that made them different among other places (Tanjidor). They were using Waditra stringged music instrumental (digodot) like viola and rebab, and it is usually called Tanji Godot. Tanjidor had got some significant changes time to time, either function or the mission as the performance wholefully. The significant factor because of the lack of Government treatment for preserving the tradition, event it has the potention as the entertaining and enjoyable. One on effort to make it keep alives was by making some inovations, and doing the combination with populer musik like such us dangdut and contemporer songs. The govermnet were making the division whose resposible for preserving the traditional art and costom especially Tanjidor. Education was the effective socialization media, by interlization tradisional art (Tanjidor) in the curricullum for junior and senior high schools.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 24 Dec 2013 03:29
Last Modified: 24 Dec 2013 03:29
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/4500

Actions (login required)

View Item View Item