PERANAN SUPENI DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1945-1970

Khusna, (2013) PERANAN SUPENI DALAM BIDANG POLITIK TAHUN 1945-1970. S1 thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Title.pdf

Download (86kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Abstract.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Table of Content.pdf

Download (268kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Chapter1.pdf

Download (313kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0807003_Chapter2.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (330kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Chapter3.pdf

Download (266kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0807003_Chapter4.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (491kB)
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Chapter5.pdf

Download (211kB) | Preview
[img]
Preview
Text
S_SEJ_0807003_Bibliography.pdf

Download (229kB) | Preview
[img] Text
S_SEJ_0807003_Appendix.pdf
Restricted to Staf Perpustakaan

Download (264kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Peranan Supeni Dalam Bidang Politik Tahun 1945-1970”. Permasalahannya ialah “Mengapa tulisan tentang peran Supeni dalam bidang organisasi politik di Indonesia masih minim”. Permasalahan tersebut kemudian dituangkan menjadi tiga rumusan pertanyaan penelitian yaitu: 1) Apakah yang melatarbelakangi Supeni terlibat dalam kegiatan politik di Indonesia, 2) Bagaimana keterlibatan Supeni dalam organisasi politik, 3) Bagaimana dampak keterlibatan Supeni dalam politik terhadap perkembangan politik di Indonesia. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengembangkan tulisan sejarah perempuan di Indonesia. Adapun metode penelitian yang digunakan ialah metode sejarah, dengan menggunakan pendekatan interdisipliner, sedangkan studi literatur, studi dokumentasi dan wawancara sebagai teknik penelitiannya. Penulisan sejarah perempuan di Indonesia belum menunjukkan progres secara signifikan, baik secara kuantitas, kualitas maupun sudut keterlibatan perempuan dalam menulis sejarah perempuan itu sendiri. Perempuan dan laki-laki telah berjuang bersama-sama dalam perjalanan sejarah Indonesia, sehingga mereka pantas untuk ditempatkan dalam posisi yang sama dan berimbang, terutama ketika disajikan dalam literatur sejarah nasional. Tokoh Supeni hadir dalam perjalanan sejarah Indonesia dan telah memberikan kontribusi cukup penting bagi organisasi perempuan, partai politik hingga politik luar negeri. Peran Supeni dapat ditelusuri ketika Indonesia baru terlepas dari masa pendudukan Jepang pada tahun 1945, yaitu dimana hari-hari negara Indonesia diliputi kegembiraan akan kebebasan, berbagai kalangan mulai menata dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, begitu juga Supeni dengan organisasi Kowani (Kongres Wanita Indonesia) dan Perwari (Persatuan Wanita Republik Indonesia) yang memperjuangkan hak-hak kaum perempuan baik diranah publik maupun ranah domestik. Selanjutnya ketika pada masa perang revolusi bergejolak, Supeni dan organisasi wanita yang menaunginya juga turut serta memperjuangkan Indonesia baik sebagai penyedia logistik, kesehatan bahkan hingga tampil di garis depan untuk mempertahankan keutuhan negara. Setelah perang revolusi berakhir, Supeni masuk menjadi anggota Partai Nasional Indonesia, baginya dengan berpolitik praktis maka perjuangan untuk membela kaumnya dapat lebih. Pada masa ini juga Supeni menunjukkan puncak karirnya dalam berpolitik berbagai posisi penting pernah disandangnya dan itu semua merupakan sebuah bukti bahwa kaum wanita juga dapat sukses berkarir di dunia publik yang waktu itu masih didominasi oleh laki-laki. Namun, kehidupan Supeni dalam bidang politik berubah drastis ketika memasuki periode tahun 1966-1970, eksistensinya mulai terpinggirkan akibat perbedaan pandangan dengan pemerintahan yang baru, garis politik serta perpecahan dalam partai. Supeni tidak lagi menduduki jabatan penting dalam tubuh pemerintahan, karena dianggap sebagai orang Sukarno. Memunculkan peran politik yang dilakukan Supeni dalam perjalanan sejarah nasional, semoga dapat menjadi sumbangsih bagi para pendidik untuk mengembangkan materi pembelajaran sejarah di sekolah serta sebagai masukan bagi Jurusan Pendidikan Sejarah untuk mengkaji lebih dalam mengenai sejarah perempuan. This skripsi is titled "The Role of Political Supeni the Year 1945-1970". The problem is "Why is writing about Supeni role in the field of political organization in Indonesia is still low". This problem formulation is then poured into three research questions: 1) Is the underlying Supeni engage in political activity in Indonesia, 2) How Supeni involvement in a political organization, 3) What is the impact Supeni involvement in politics to political developments in Indonesia. The purpose of the research is to develop writing the history of women in Indonesia. The research method used is the historical method, using an interdisciplinary approach, while the study of literature, documentation studies and interviews as a research technique. Writing the history of women in Indonesia has not shown significant progress, both in terms of quantity, quality and point of women's involvement in writing the history of the women themselves. Women and men had fought together in the history of Indonesia, so they deserve to be placed in the same position and balanced, especially when presented in the literature of national history. Supeni attendance figures in the history of Indonesia and has contributed quite important for women's organizations, political parties to foreign policy. Supeni role Indonesia can be traced as new apart from the Japanese occupation in 1945, which is where the day-to-day excitement of Indonesia covered for freedom, various groups began to organize the independence and development, as well as the organization Supeni Kowani (Indonesian Women's Congress) and Perwari (Association of Women of the Republic of Indonesia) who fight for the rights of women, both public and domestic domain. Furthermore, when the revolutionary wartime turmoil, Supeni and organizations that shelter women fight for Indonesia also participated as both a provider of logistics, health and even to appear on the front lines to defend the integrity of the state. After the Revolutionary War ended, Supeni become a member of the Indonesian National Party, her political practice with the struggle for the defense of his nation can be better. At this time also Supeni shows peak of his career in politics had assumed important positions and it all is a proof that women can also be a successful career in public which was still dominated by men. However, Supeni life in politics changed drastically when entering the period of 1966-1970, began its existence marginalized due to differences with the new government, the political line and the split in the party. Supeni no longer occupy key positions in the government, because it is considered as Sukarno. Bring up the political role that made Supeni in the course of national history, may be a contribution for educators to develop learning materials in school history as well as an input for the Department of Education to explore the history of the history of women.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Universitas Pendidikan Indonesia > Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Divisions: Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial > Pendidikan Sejarah
Depositing User: DAM STAF Editor
Date Deposited: 24 Dec 2013 03:04
Last Modified: 24 Dec 2013 03:04
URI: http://repository.upi.edu/id/eprint/4494

Actions (login required)

View Item View Item